Inilah 12 Alat Musik dari Jazirah Sunda yang Paling Dikenal, Beberapa di Antaranya Mulai Jarang Disebut

- 27 Juli 2021, 23:00 WIB
Penampilan seni musik karinding.
Penampilan seni musik karinding. /ANTARA

PORTAL MAJALENGKA -- Di zaman baheula instrumen atau alat musik menduduki peran penting. Karena dapat membuat seniman menghasilkan musik penghibur berkualitas tinggi.

Karena itu di zamannya para pemain musik tradisional menjaga dengan baik instrumen pegangannya. Bahkan kadang kala penghormatan terhadap alat musik menimbulkan hal-hal berbau klenik.

Di lingkup kebudayaan Sunda, suling agaknya merupakan alat musik atau instrumen musik yang paling populer. Sebab suling dapat dimainkan di mana pun. Bahkan saat bermain musik sendiri.

Selain itu suling juga dapat dipergunakan untuk melantunkan lagu-lagu tertentu yang tidak dapat dilakukan menggunakan instrumen musik lainnya.

Baca Juga: Lagu Delusi Kolaborasi Antara Rizky Febian dan Grup Musik L.Y.O.N

Calung juga merupakan alat musik yang cukup dikenal masyarakat. Namun berbeda dengan suling, calung lebih merdu jika dimainkan beramai-ramai.

Seperti halnya angklung yang perlu dimainkan beramai-ramai sehingga mampu melantunkan lagu-lagu yang diminati publik.

Berikut alat-alat musik asal Sunda yang paling dikenal masyarakat:

1. Suling

Alat tiup ini dikenal sejak desa hingga kota. Terbuat dari bambu yang dilubangi di bagian tengahnya hingga mampu menghasilkan suara merdu.

Baca Juga: Rizky Febian Sabet Penghargaan Musik di MAMA 2020

Di daerah Sunda, lubang pada suling ada yang berjumlah enam, ada pula yang berjumlah empat. Masing-masing mampu menghasilkan keindahan suara tersendiri.

2. Calung

Alat musik calung juga terbuat dari bahan dasar bambu dengan potongan tertentu. Calung mengingatkan pada alat musik yang biasa dipergunakan saat masyarakat meronda.

Bedanya alat untuk meronda berlubang memanjang di bagian tengah, calung dipotong dari bagian tengah hingga ujung atas.

Calung merupakan alat musik pukul yang sangat populer di wilayah kebudayaan Sunda. Para seniman calung biasa memainkannya dengan bernada rancak, lincah, dan gembira.

Baca Juga: Mengenal Abdul Adjib, Si Baridin Maestro Tarling Cirebon Pencipta Lagu 'Warung Pojok' yang Fenomenal

Calung terbagi menjadi dua, yakni calung rantai dan calung jinjing. Calung jinjing lebih populer karena dapat dimainkan oleh seorang seniman.

3. Celempung

Instumen musik ini juga terbuat dari bahan dasar bambu yang dilengkapi senar dari bambu pula.

Celempung dimainkan dengan cara dipukul menggunakan alat pemukul yang ujungnya dibalut kain. Saat dimainkan, bagian tutup atas dibuka untuk menghasilkan suara lebih nyaring dan merdu.

4. Kendang

Alat musik pukul ini juga sangat populer. Sebab tidak ada gamelan tanpa kehadiran kendang. Suaranya yang khas menyebabkan kendang selalu menjadi penentu irama dan musik musik yang dimainkan.

Baca Juga: Selama PPKM Darurat Objek Wisata di Majalengka Ditutup

Dalam sebuah penampilan biasanya hadir sekaligus tiga kendang. Yakni kendang indung, serta dua kendang anak yang terdiri dari ketipung dan kutiplak.

5. Kecapi

Kecapi disebut sebagai salah satu faktor yang menyebabkan irama Sunda berbeda dengan irama dari jazirah lainnya.

Alat musik petik ini memiliki dua bagian, yakni bagian indung dan bagian anak. Umumnya bagian indung menjadi penentu irama dan tempo.

Kecapi indung biasa terdiri atas 18-20 dawai. Sedangkan kecapi anak memiliki frekuensi lebih tinggi dengan 15 buah dawai.

Baca Juga: Indramayu Segera Punya Asrama Haji Terbesar di Indonesia, Sekaligus Destinasi Wisata Religi

6. Jentreng

Sejenis dengan kecapi, namun jentreng hanya memiliki tujuh buah dawai. Ukuran jentreng juga lebih kecil dari ukuran kecapi pada umumnya.

Jentreng dimainkan dengan cara dipetik. Ibu jari memetik nada tinggi sedangkan jari tengah dan jari telunjuk serta tangan kiri untuk memainkan dawa bernada rendah.

7. Rebab

Rebab juga disebut lengek, pemainnya disebut ngalengek. Rebab dimainkan dengan cara digesek dengan alat tersendiri untuk memainkan melodi dasar.

Pada bagian rebab terdapat bagian bulat berupa setengah tempurung yang ditempelkan pada bagian kecil memanjang yang dilengkapi alat untuk mengatur kekencangan dawai.

Baca Juga: Pantai Versus Gunung, Tujuan Wisata Tentukan Tipe Kepribadian? Begini Kata Psikologi

Bagian tak terpisahkan dari rebab adalah alat gesek serupa busur yang lebih melengkung ketimbang alat penggesek biola.

Di masa awal rebab terbuat dari bahan tembaga dan memiliki tiga dawai. Pada perkembanan selanjutnya, rebab terbuat dari bahan kayu.

8. Karinding

Alat musik karinding terbuat dari bambu dan pelepah kawung atau aren yang mengeluarkan suara khas. Di zaman dahulu karinding digunakan untuk mengusir hama di sawah. Selain itu juga digunakan untuk mengiringi aktivitas merajah bahkan doa.

Alat musik tiup ini digunakan dengan menempelkan ruas tengahnya di depan mulut yang agak terbuka. Kemudian sambil ditiup sentil atau pukul ujung ruas paling kanan dengan satu jari, sehingga potongan bambu dapat bergetar secara intens.

Baca Juga: Puncak Suroloyo Wisata di Yogyakarta yang Tawarkan Keindahan Sunrise

Getaran yang terjadi beresonansi pada rongga mulut, napas, dan lidah pemainnya.

Alat musik karinding paling sering digunakan pada upacara keagamaan yang biasanya menghadirkan suasana mistis.

9. Goong Tiup

Meski bernama goong, namun alat musik ini tidak dipukul melainkan ditiup. Goong tiup menghasilkan suara seperti dengungan bernada berat.

Goong tiup terbuat dari bambu utuh sepanjang sekitar 2 meter. Dimainkan dengan ditiup pada bagian kecil, goong tiup tidak dapat memainkan banyak nada. Suara yang dihasilkan menghadirkan seperti efek yang berkesan magis.

Baca Juga: Mata Air Cipantan Peninggalan Belanda di Majalengka Hadiah untuk Ratu Wihelmina

10. Tarawangsa

Memiliki bentuk yang unik, alat musik ini dimainkan dengan cara digesek. Dalam catatan sejarah, tarawangsa sudah dikenal masyarakat sebelum kehadiran alat musik rebab yang diyakini merupakan hasil pengaruh dari kebudayaan Arab.

Diyakini sudah dikenal publik sejak abad 18, tarawangsa juga kerap disebut rebab jangkung karena memang memiliki ukuran lebih panjang dari rebab.

Uniknya, tarawangsa terpasang dua dawai. Namun yang digesek pemain hanya satu, yakni yang letaknya paling berdekatan dengan pemusik. Dawai lainnya dimainkan dengan cara dipetik menggunakan jari telunjuk sebelah kiri dan berfungsi sebagai pengiring.

11. Jengglong

Terbuat dari perunggu, besi, dan kuningan, jengglong mengiringi kerangka lagu. Alat musik ini dimainkan dengan cara dipukul atau ditabuh menggunakan kayu yang di bagian ujungnya dilapisi wol atau benang atau kain.

Baca Juga: Bukan Eropa, Pemandangan Langka ini Ada di Kawasan Kebun Raya Kuningan

Jengglong juga masih satu jenis dengan bonang, saron, dan gong, yang merupakan satu set dalam alat musik gamelan dari Jawa Barat.

12. Kohkol

Alat musik pukul ini mirip kentongan yang biasa dibunyikan saat meronda menjaga keamanan.

Kohkol tidak menghasilkan banyak nada, karena itu dimainkan secara beramai-ramai. Musik kohkol merupakan kombinasi nada yang dimiliki masing-masing kohkol di tangan pemusik.

Saat ini generasi muda, termasuk di Sunda, lebih akrab dengan musik-musik modern yang bersumber dari luar negeri. Dikhawatirkan dalam waktu dekat peralatan musik tradisional tidak lagi dikenal.

Baca Juga: Wisata Sekaligus Melihat Peninggalan Sejarah di Majalengka? Kunjungi 4 Tempat Ini

Ada baiknya pemerintah daerah mengupayakan pelestarian instumen musik peninggalan leluhur yang telah memiliki kebudayaan agung yang sering mengajarkan kebaikan dalam kehidupan.***

Editor: Husain Ali

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x