KISAH ARIA BEBED, Putra Mahapatih Gagah Berani Kerajaan Majapahit Gajah Mada

19 Mei 2024, 00:05 WIB
KISAH ARIA BEBED, Putra Mahapatih Gagah Berani Kerajaan Majapahit Gajah Mada /Youtube Asisi Chanel

PORTAL MAJALENGKA - Bersumber dari sebuah tutur atau cerita rakyat yang turun temurun masyarakat Bali, dikatakan bahwa Mahapatih Majapahit Gajah Mada miliki seorang putra bernama Aria Bebed.

Gajah Mada menjadi Mahapatih Majapahit yang sangat gagah berani pada era Ratu Tribhuwana Tunggadewi dan Hayam Wuruk. Menurut tutur masyarakat Bali, Mahapatih Gajah Mada memiliki seorang putra dari Ni Luh Ayu yang bernama Aria Bebed.

Dilansir Portal Majalengka - Pikiran Rakyat dari Sejarah Cirebon dan Umum, berikut kisah Aria Bebed putra Mahapatih Gajah Mada.

Baca Juga: ASAL USUL GAJAH MADA, Benarkah Sang Maha Patih Majapahit Lahir di Bali

Kisah tentang putra Mahapatih Gajah Mada yang bernama Aria Bebed bersumber dari tutur atau cerita rakyat Bali, khususnya masyarakat Desa Pagustulan Singaraja, Bali.

Selain itu juga, mereka membuat satu Prasasti. Hal ini untuk meneguhkan jika kisah Aria Bebed putra Mahapatih Gajah Mada bukan hanya sekadar suatu tutur saja, melainkan ini adalah kisah nyata. Prasasti yang dibuat oleh masyarakat Desa Pagustulan Singaraja, Bali itu dikenal dengan nama "Prasasti Gajah Mada".

Menurut Prasasti Gajah Mada, disebutkan bahwa pada awalnya Gajah Mada tidak tahu jika ia memiliki seorang putra. Pasalnya, pada saat itu Ni Luh Ayu sudah ditinggalkan Gajah Mada. Apalagi saat itu Gajah Mada tinggal di Majapahit. Sedangkan Ni Luh Ayu tinggal di Bali.

Baca Juga: PC MDS Rijalul Ansor Cirebon Gelar Mujahadah dan Doa Bersama untuk Keselamatan Jamaah Haji

Dikatakan pula bahwa pada saat ditinggalkan Gajah Mada, Ni Luh Ayu dalam keadaan sedang hamil muda. Namun Gajah Mada tidak tahu jika Ni Luh Ayu sedang mengandung putranya, yang kelak diberi nama Aria Bebed.

Saat Aria Bebed memasuki remaja, diberitahu oleh Ibunya bahwa ia memiliki seorang ayah yang bernama Gajah Mada. Mendengar pengakuan dari ibunya, Aria Bebed kemudian menuju Kerajaan Majapahit untuk menjumpai ayahnya.

Sesampainya di Majapahit, Aria Bebed duduk di atas batu yang terletak tepat di depan rumah Gajah Mada. Karena disoraki oleh orang-orang dan diusir oleh para pengawal Gajah Mada, Aria Bebed menangis.

Baca Juga: Sekda Majalengka Eman Suherman Unggul Dalam Survei Bacabup di Pilkada 2024

Mendengar sorakan yang ramai dari orang banyak dan tangisan seorang ramaja, Patih Gajah Mada pun keluar rumah.

Sesudah ditanya, siapa nama, asal dan tujuannya datang ke Majapahit, Aria Bebed menjawab dengan jujur. Ia ingin menjumpai Gajah Mada, karena menurut keterangan Ibunya Gajah Mada adalah ayahnya.

Mendengar jawaban Aria Bebed, Gajah Mada membawa anak itu ke dalam rumahnya dan mempertemukannya dengan istrinya, Ken Bebed. Pada Ken Bebed, Gajah Mada mengaku bahwa Aria Bebed adalah putranya dari Ni Luh Ayu.

Baca Juga: PENTING Jangan Asal Beli, Ketahui Syarat Hewan Kurban Sesuai Syariat yang Layak Dipilih

Mendengar pengakuan Gajah Mada, Ken Bebed yang tidak memiliki putra sangat senang. Ia pun menganggap Aria Bebed sebagai putra kandungnya sendiri.

Setelah sekian lama tinggal di Majapahit, Aria Bebed pamit untuk pulang ke Bali. Gajah Mada dan Ken Bebed mengizinkan. Namun, sebelum Aria Bebed pulang, Gajah Mada memberikan hadiah berupa Pangastulan (Tempat Menyimpan Abu Leluhur Gajah Mada).

Gajah Mada berpesan pada putranya agar abu yang di Pagastulan di taburkan di sepanjang jalan yang dilaluinya. Tempat yang ditaburi Abu Pagastulan akan menjadi wilayah kekuasaan Aria Bebed.

Baca Juga: V-Belt Motor Matic Bisa Alami Selip, Ketahui Penyebab dan Solusinya

Gajah Mada pun berpesan bahwa jika Aria Bebed berhenti dan menetap di tempat terakhir yang ditaburi abu Pagastulan. Di tempat itulah Aria Bebed akan menjadi penguasa tertinggi. Aria Bebed kemudian menuju Bali dan menetap di Desa Bwahan.

Di sana Aria Bebed menikah dengan Nyi Ayu Rangga, Putri Pangeran Pasek Wanagiri. Dari pernikahan itu lahir dua orang Putra yakni Aria Twas dan Nyi Gusti Ayu Wanagiri.

Begitulah kisah mengenai Aria Bebed yang tertulis dalam Prasasti Gajah Mada. Prasasti tersebut ditulis pada Tahun Saka 1881 (1949 M).

Baca Juga: Pernyataan Sikap Forum Pemred PRMN Kawal PPDB Tanpa Kecurangan dan Diskriminasi

Meski begitu, jika ditinjau dari tahun pembuatannya jelas Prasasti Aria Bebed umurnya amat muda. Sehingga dalam menanggapi isi kisah yang terkandung di dalamnya perlu ditelaah lagi.***

Editor: Husain Ali

Tags

Terkini

Terpopuler