Gara-Gara Gajah Mada Patih Majapahit, Cinta Lelaki Jawa Kepada Gadis Sunda Keturunan Prabu Siliwangi Kandas

- 17 Juni 2022, 15:30 WIB
Ilustrasi Perang Bubat: Ambisi Mahapatih Gajah Mada Taklukkan Kerajaan Pajajaran, yang memunculkan mitos larangan menikah lelaki Jawa dengan perempuan Sunda.
Ilustrasi Perang Bubat: Ambisi Mahapatih Gajah Mada Taklukkan Kerajaan Pajajaran, yang memunculkan mitos larangan menikah lelaki Jawa dengan perempuan Sunda. /goodreads.com

PORTAL MAJALENGKA – Apa jadinya jika cinta kandas di tengah jalan akibat perilaku orang lain. Peristiwa ini juga terjadi di masa Pajajaran, leluhur Sunan Gunung Jati.

Sunan Gunung Jati yang merupakan cucu Prabu Siliwangi dari Nyimas Rara Santang, dalam sejarah leluhurnya memiliki kisah pilu dalam masalah asmara.

Saat itu, putri Dyah Pitaloka yang merupakan putri Prabu Siliwangi Linggabuana penguasa Pajajaran dilamar Hayam Wuruk raja Majapahit.

Baca Juga: Asal Usul Munculnya Larangan Orang Sunda Menikah dengan Orang Jawa, Ulah Sembrono Pihak Majapahit

Lamaran Hayam Wuruk untuk mempersunting putri Dyah Pitaloka diterima raja Linggabuana, leluhur Sunan Gunung Jati.

Setelah menerima lamaran tersebut, raja Linggabuana bersama putri Dyah Pitaloka dan rombongan pasukan Pajajaran berangkat menuju ke Majapahit untuk melangsungkan pernikahan.

Setelah sampai di Majapahit ternyata ada hal yang direncanakan oleh Gajah Mada. Gajah Mada berencana bahwa kedatangan rombongan Pajajaran adalah bentuk pengakuan terhadap Majapahit.

Padahal niat sang raja Majapahit, Hayam Wuruk adalah untuk menikahi putri Dyah Pitaloka.

Baca Juga: Pertempuran Dahsyat Prabu Siliwangi dengan Patih Gajah Mada, Sisakan Dendam Prabu Niskala Wastu Kencana

Ide Gajah Mada kemudian mendapat dukungan dari Hayam Wuruk karena terpaksa. Akhirnya, Gajah Mada melakukan misinya namun sang raja Linggabuana menolak semua itu.

Raja Linggabuana mengatakan bahwa kedatangannya untuk menikahkan sang putri dengan raja Hayam Wuruk, bukan yang lainnya.

Peristiwa itu kemudian berujung perang antara pasukan Gajah Mada dengan pasukan Pajajaran dengan pasukan yang tidak seimbang. Sehingga membuat pasukan Pajajaran kalah dan dibunuh oleh pasukan Gajah Mada.

Peristiwa ini dikenal dengan perang Bubat. Akibat perang ini, putri Dyah Pitaloka memutuskan untuk bunuh diri sebagai bentuk penghormatan terhadap negaranya, Pajajaran dan batal menikah dengan raja Hayam Wuruk.

Baca Juga: Idul Adha 2022 Tanggal 9 Juli atau 10 Juli? Profesor Riset Astronomi Alumni SMAN 2 Cirebon Beri Penjelasan

Atas tindakan Gajah Mada, para pembesar istana Majapahit memberikan kecaman karena tindakannya sembrono dan tidak memikirkan keinginan raja Hayam Wuruk yang ingin menikah dengan putri Dyah Pitaloka.

Sampai waktu di mana Pajajaran dipimpin oleh prabu Niskala Wastu Kencana yang merupakan putra raja Linggabuana, memberikan titah untuk tidak menikah dengan keturunan Jawa.

Titah ini kemudian menjadi warisan bahkan dalam bentuk mitos atau kepercayaan, bahwa orang Sunda tidak boleh menikah dengan orang Jawa.

Halaman:

Editor: Ayi Abdullah

Sumber: Youtube Acalapati Studio


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x