Sunan Drajat Memiliki Ajian Tujuh Sap Tangga

15 November 2022, 10:17 WIB
Sunan Drajat Memiliki Ajian Tujuh Sap Tangga /YouTube

PORTAL MAJALENGKA - Sunan Drajat memiliki ajaran atau ajian Tujuh Sap Tangga yang diajarkan kepasa masyarakat.

Sunan Drajat merupakan salah satu dari Walisongo yang menyebarkan ajaran Islam di tanah Jawa.

Sunan Drajat adalah putra Sunan Ampel yang memiliki nama asli Raden Qosim atau Raden Syarifuddin.

Baca Juga: Sultan Agung, Sosok Raja Mataram Islam yang Sakti Mandraguna

 Sunan Drajat juga adalah murid sekaligus menantu dari Sunan Gunung Jati yang merupakan suktan dari Kesultanan Pakungwati.

Banyak ajaran luhur yang diajarkan oleh Sunan Drajat kepada masyarakat di Jawa.

Salah satu ajarannya yang luar biasa adalah ajaran Sunan Drajat tentang makna filosofi kehidupan.

Baca Juga: Kisah Abu Nawas Meragukan Tuhannya, Namun Penuh Hikmah

Yang dinamakan Tujuh Sap Tangga yang dilukis pada kompleks pemakamannya.

Dikutip dari Facebook Kisah Sejarah Islam, Berikut makna dari filosofi Tujuh Sap Tangga:

1. Memangun resep tyasing Sasoma

“Memangun resep tyasing Sasoma” bermakna keharusan bagi kita untuk membuat hati semua orang senang.

Baca Juga: Kisah Mencekam Saat Gus Dur Bongkar Wali Kutub yang Bersembunyi di Gunung Lawu

2. Jroning suka kudu eling lan waspada

“Jroning suka kudu eling lan waspada” memiliki makna saat kita bahagia kita tidak boleh lupa dan selalu bersyukur kepada Tuhan dan tetap waspada.

3. Laksmitaning subrata tan nyipta marang pringgabayaning lampah

“Laksmitaning subrata tan nyipta marang pringgabayaning lampah” yakni ajaran untuk tetap teguh, berusaha keras, dan tidak putus asa untuk mencapai cita-cita luhur.

4. Meper hardening pancadriya

“Meper hardening pancadriya” yakni anjuran untuk menahan besarnya nafsu.

5. Heneng-Hening-Henung

“Heneng-Hening-Henung” berarti saat kita terdiam, maka akan menghadapi suasana hening, dan di situ kita dapat berusaha berdoa untuk mencapai cita-cita mulia.

6. Mulya guna panca waktu

“Mulya guna panca waktu” yakni kebahagiaan yang selalu bisa diperoleh ketika melaksanakan shalat lima waktu teratur.

7. Catur Piwulang

Ajaran yang ke tujuh ini adalah ajaran utama untuk bersosialisasi yang tertuang dalam catur piwulang.
 
Makna dari catur piwulang, yakni anjuran untuk berbagi ilmu kepada seorang yang masih belum memahami segala sesuatu.

 Seperti ajaran untuk bersedekah, ajaran tentang kesusilaan kepada semua orang yang kurang memiliki rasa malu.

Serta melindungi dan memberikan bantuan kepada setiap orang menderita.***

 

Editor: Muhammad Ayus

Tags

Terkini

Terpopuler