Kisah Mencekam Saat Gus Dur Bongkar Wali Kutub yang Bersembunyi di Gunung Lawu

14 November 2022, 23:10 WIB
Kisah Mencekam Saat Gus Dur Bongkar Wali Kutub yang Bersembunyi di Gunung Lawu /Tangkapan layar kanal YouTube/Peneduh Hati

PORTAL MAJALENGKA - Kisah cukup mencekam dari Gus Dur saat membongkar kewalian seseorang yang bersembunyi di Gunung Lawu.

Wali Kutub yang dibongkar Gus Dur pada masanya sengaja bersembunyi di Gunung Lawu.

KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur suatu hari berziarah ke sebuah makam yang jarang diziarahi kebanyakan orang.

Baca Juga: Kisah Dokter Kepresidenan Takjub Lihat Karomah Gus Dur saat Berada di Luar Negeri

Gus Dur mengajak asisten pribadinya Kiai Sastro al Ngatawi berziarah ke makam yang berada di kaki Gunung Lawu.

Ki Sastro terheran-heran dan bertanya kepada Gus Dur mendengar nama gunung tersebut.

"Gus, serius mau ajak ziarah ke Gunung Lawu? Itu kan tempat ziarah kaum abangan Gus!".

Baca Juga: Kisah Penuh Hikmah, Gus Dur Salah Bawa Besek: Jauh-jauh dari Jogja ke Jakarta Isinya Hanya Nasi

"Lah iya serius," jawab Gus Dur.

"Disana kita ngapain Gus?" tanya Kiai Sastro tambah penasaran mendengar jawaban Gus Dur.

"Ya Tahlil, mau ngapain lagi kalau bukan Tahlil?" jawab Gus Dur.

Baca Juga: KAROMAH WALI dan Kehebatan Mbah Hasyim Asy'ari Sang Kakek dari Gus Dur, Diungkapkan Oleh Gus Muwafiq

"Tapi Gus, itu kan disana pentolannya Kaum Abangan?" lagi tanya Ki Sastro.

"Yang ngerti Islam atau bukan Islam itu hanya Gusti Allah," tegas Gus Dur.

Singkat cerita, mereka sampai ke makam Eyang Gusti Aji di kaki Gunung Lawu tersebut.

Tahlil pun digelar dengan doa yang ditutup dengan kalimat "Doa untuk ahli kubur yang dimakamkan disini, kalau Engkau meridhoi."

Setelah selesai tahlil, juru kunci meminta Gus Dur untuk masuk dalam gedung tempat penyimpanan pusaka.

Di sana, Gus Dur diminta mengambil pusaka, dan apa yang diambil itu yang nantinya akan jadi pegangan.

Gedungnya pun tidak memakai lampu sehingga gelap gulita, sehingga pemilihan pusaka sangat spekulatif.

Akhirnya Gus Dur pun masuk dan mengambil satu pusaka yang ternyata kitab Al Quran. Dan sebuah selendang.

Al Quran berarti untuk pegangan hidup. Terus apa makna dari pusaka selendang?

"Embuh mungkin untuk ngendong bongso (ngak tahu, mungkin untuk merawat bangsa)." kata Gus Dur.

Selanjutnya, Al Quran yang terambil tersebut diminta kembali sedangkan selendangnya boleh dibawa pulang.

"Wah, beliau yang dimakankan disini ternyata wali kutub yang menyembunyikan diri," kata Gus Dur.***

Editor: Muhammad Ayus

Sumber: YouTube

Tags

Terkini

Terpopuler