Abu Nawas Luruskan Pemahaman Orang-orang Yahudi Tentang Salam

13 November 2022, 21:15 WIB
Ilustrasi. Abu Nawas Luruskan Pemahaman Orang-orang Yahudi Tentang Salam /Youtube/Humor Sufi Official

PORTAL MAJALENGKA - Pada suatu hari, Abu Nawas dipanggil ke istana oleh Baginda Raja.

"Daulat Paduka yang mulia" ucap Abu Nawas begitu sampai dihadapan Baginda Raja.

"Aku harus berterus terang kepadamu Abu Nawas, kali ini aku bermaksud meminta bantuanmu" ujar Baginda Raja bersungguh.

Baca Juga: Abu Nawas Ungkap Pembohong Sebenarnya: Abu Jahil Tukar Madu Tuan Hamid dengan Air Gula

"Apa yang bisa hamba lakukan untuk Paduka yang mulia?" tanya Abu Nawas.

"Jadi begini Abu Nawas, Beberapa hari yang lalu, aku mendapatkan kunjungan kenegaraan dari negeri sahabat. Kebetulan rajanya beragama Yahudi, dia adalah sahabat karibku.

Begitu dia bertemu denganku dia langsung mengucapkan salam secara Islam, yaitu Assalamu'alaikum (kesejahteraan bagi kalian semua), aku sangat tidak menduga sama sekali.

Tanpa pikir panjang, aku menjawab sesuai yang diajarkan oleh agama kita, yaitu kalau kita mendapat salam dari orang yang bukan Islam, maka kamu harus menjawab wassamualaikum (kecelakaan bagi kalian semua). Mendengar itu, temanku tersinggung.

Dia pun bertanya mengapa ia tega membalas do'a nya yang penuh keselamatan dengan jawaban yang mengandung kecelakaan. Saat itu aku sungguh tidak bisa berkata apa-apa dan hanya diam.

Pertemuanku dengan dia selanjutnya pun tidak berjalan dengan sebagai mestinya. Aku menjelaskan bahwa aku hanya melaksanakan apa yang dianjurkan oleh agama Islam, tetapi dia tidak menerima alasanku.

Aku merasa bahwa pandangannya terhadap agama Islam tidak semakin baik. Dan sebelum berpisah dia berkata: "Rupanya hubungan kita mulai sekarang tidak semakin baik, akan tetapi sebaliknya.

Namun bila kamu mempunyai alasan lain yang bisa aku terima, kita akan tetap bersahabat" kata Baginda Raja menjelaskan dengan wajah yang murung.

Baca Juga: Pria Buta Huruf Gagal Mempermalukan Abu Nawas, Ia Justru Dipermalukan Balik

"Kalau hanya itu masalahnya, mungkin hamba mempunyai jawaban yang dikehendaki raja teman Paduka itu" ujar Abu Nawas meyakinkan Baginda Raja.

Mendengar kesanggupan Abu Nawas, Baginda Raja merasa senang sekali. Ia berulang kali menepuk-nepuk pundak Abu Nawas. Wajahnya yang semula gundah gulana, seketika menjadi cerah.

"Cepat katakan Abu Nawas, jangan sampai aku menunggu" pinta Baginda Raja tidak sabar.

Baca Juga: Raja Gagal Lagi: Beginilah Jawaban Teka-teki Manusia Bertelur dari Abu Nawas

"Paduka yang mulia, memang sepantasnyalah kalau raja Yahudi itu menghaturkan ucapan salam keselamatan dan kesejahteraan bagi Paduka. Karena ajaran Islam memang menuju keselamatan (dari siksa api neraka) dan kesejahteraan (di surga). Sedangkan raja Yahudi itu tahu Paduka adalah orang Islam.

Bukankah Islam mengajarkan tauhid (yaitu tidak menyekutukan Allah dengan yang lain, juga tidak menganggap Allah mempunyai anak. Ajaram tauhid ini tidak dimiliki oleh agama-agama lain termasuk yang dianut oleh raja Yahudi sahabat yang Paduka itu.

Ajaran agama Yahudi menganggap Uzair adalah anak Allah, seperti orang Nasrani menganggap Isa anak Allah. Maha suci Allah atas segala sangkaan mereka. Tidak pantas Allah mempunyai anak. Sedangkan orang Islam membalas dengan ucapan wassamualaikum (kecelakaan bagi kamu) bukan berarti kami mendoakanmu agar celaka.

Akan tetapi karena ketulusan dan kejujuran agama Islam yang bersedia memperingatkan orang lain atas kecelakaan yang menimpa mereka bila mereka tetap berpegang teguh pada keyakinan yang keliru itu. Yaitu yang beranggapan bahwa Allah mempunyai anak" Abu Nawas menjelaskan.

Seketika itu kegundahan Baginda Raja hilang. Karena telah berhasil memberikan solusi dan Baginda Raja sangat puas terhadap jawaban Abu Nawas, ia pun menawarkan Abu Nawas agar memilih sendiri hadiah apa yang disukainya.

Abu Nawad tidak memilih apa-apa, ia berkeyakinan bahwa tidak selayaknya ia menerima upah dari ilmu agama yang ia sampaikan.***

 

Editor: Muhammad Ayus

Sumber: Buku kisah 1001 Malam Abu Nawas

Tags

Terkini

Terpopuler