Strategi Sunan Gunung Jati Sambut Tantangan Pangeran Welang Pemilik Pedang Curug Sewu

12 Oktober 2022, 23:00 WIB
Strategi Sunan Gunung Jati Sambut Tantangan Pangeran Welang Pemilik Pedang Curug Sewu /Tangkap layar YouTube.com/Delta Buana

PORTAL MAJALENGKA - Sunan Gunung Jati selain termasuk tokoh Walisongo, ia juga sebagai seorang pemimimpin wilayah nagari Cirebon.

Di bawah kepemimpinan Sunan Gunung Jati wilayah Cirebon terus berkembang luas begitu pun agama Islam.

Beberapa wilayah sekitar berhasil ditaklukkan baik secara damai maupun berperang. Di wilayah-wilayah tersebut Sunan Gunung Jati kemudian menempatkan tokoh-tokoh yang dipercayainya untuk menyebarkan ajaran Islam.

Baca Juga: Air Seni Nyi Mas Gandasari Analogi Strategi Sunan Gunung Jati dalam Kisah Penaklukan Rajagaluh

Di masa pemerintahan Sunan Gunung Jati, Cirebon menjelma menjadi pusat pengajaran dan penyebaran Islam di Jawa Barat.

Dalam tugasnya berdakwah sekaligus mengatur wilayah, kerap kali Sunan Gunung Jati menemui tantangan dan hambatan.

Dalam Babad Cirebon Carang Satus yang ditulis Elang Yusuf Dendrabrata, konon diceritakan bahwa ada salah seorang pangeran dari Kerawang menantang hendak menguji kemampuan yang dimiliki Sunan Gunung Jati.

Baca Juga: 18 Oktober 1965, 62 Jenazah Banser dan Ansor Kecamatan Muncar Banyuwangi Ditimbun PKI di 3 Lubang Sumur

Diketahui orang tersebut bernama Pangeran Welang. Dari beberapa folklor yang berkembang, Pangeran Welang masih memiliki hubungan darah dengan Prabu Siliwangi.

Pangeran Welang merupakan kesatria pilih tanding. Sepak terjangnya saat itu benar-benar meresahkan. Ia pun suka berpesta-pesta.

Namun saat itu tidak ada yang berhasil mengalahkan kesaktian yang dimilikinya. Terlebih dengan pusaka yang dibawanya yakni pedang curug sewu.

Baca Juga: Tes Kejelian Mata, Ayo Temukan 5 Perbedaan Pada Gambar Detektif Cilik Serial Conan

Menurut beberapa folklor juga, keberanian Pengeran Welang menantang Sunan Gunung Jati didasari hasutan beberapa keluarganya di Pajajaran.

Menghadapi tantangan Pangeran Welang yang dianggap masih saudara, Sunan Gunung jati bersama uwaknya Pangeran Cakrabuana atau Mbah Kuwu dibantu Sunan Kalijaga kemudian mengatur sebuah strategi untuk menyambut tantangan tersebut.

Dengan mempertimbangkan berbagai hal, Sunan Gunung Jati menanggapi tantangan tersebut tidak dengan kekerasan. Bersama Mbah Kuwu dan Sunan Kalijaga, ia membentuk sebuah kelompok kesenian dan mengadakan pertunjukan keliling kampung.

Baca Juga: Link Ujian IQ Viral, Coba dan Tes Kemampuan Logika Sekarang Juga

Untuk gamelan konon dipersiapkan Syekh Magelung sakti yang meminjam dari seorang ahli gamelan di wilayah Kertasemaya Indramayu yakni Ki Gedeng Tersana.

Sementara yang menjadi penari dipilih Nyi Mas Gandasari. Dan agar tidak dikenali masyarakat, wajah Nyi Mas Gandasari ditutup dengan topeng.

Pertunjukan tari topeng yang dilakukan dengan berkeliling kampung tersebut secara cepat menyebar. Desas desus tari topeng itu pun kemudian sampai ke telinga Pangeran Welang.

Baca Juga: Link Tes Ujian IQ Anak SD Usia 6-10 Tahun, Cari Tahu Kecerdasan Anak Sejak Dini

Dengan gaya hidupnya yang saat itu suka dengan pesta-pesta, tentu dengan kabar adanya tari topeng itu membuat dirinya penasaran. Ia pun kemudian datang menyaksikan kesenian tersebut.

Setelah melihat penampilan sang primadona, Pangeran Welang terpikat akan kecantikan Nyi Mas Gandasari saat itu. Diburu nafsu ia pun meminangnya untuk dijadikan istri.

Melihat hal tersebut Nyi Mas Gandasari menerima lamaran tersebut dengan mengajukan satu syarat. Bahwa dirinya bersedia menjadi istri Pangeran Welang asal dilamar dengan pedang pusaka curug sewu yang dimilikinya.

Baca Juga: Saling Lempar Tanggung Jawab Tragedi Kanjuruhan, Mahfud MD Sebut Liga Indonesia Kacau

Pangeran Welang yang tidak menyadari maksud di balik permintaan itu, akhirnya menerima tawaran Nyi Mas Gandasari tersebut. Tanpa rasa ragu ia pun menyerahkan pedang pusaka curug sewu itu.

Maka saat pedang pusaka curug sewu lepas dari tangannya, kesaktian Pangeran Welang pun musnah. Pada saat itulah Sunan Gunung Jati muncul meluruskan kesalahpahaman yang didasarkan hasutan keluarganya.

Setelah mendengar penjelasan Sunan Gunung Jati serta Mbah Kuwu yang juga merupakan putra mahkota Prabu Siliwangi, Pangeran Welang akhirnya menyadari kekeliruannya. Sejak itu dirinya menyatakan masuk Islam, berganti nama Pangeran Suryanegara.***

Editor: Husain Ali

Sumber: Babad Cirebon Carang Satus karya Elang Yusuf Dendrabrata

Tags

Terkini

Terpopuler