BACA Isi Pesan Surat Khalifah Harun Al Rasyid untuk Guru Putra-Putranya, Cermin dalam Mendidik

29 September 2022, 09:00 WIB
Ilustrasi Raja Harun Al Rasyid. /youtube/@hs

PORTAL MAJALENGKA - Jejak sang Khalifah Harun Al Rasyid dalam berbagai penerapan kebijakannya sangat layak untuk dicermati dan dijadikan sebagai bahan pembelajaran.

Salah satu kebijakan Khalifah Harun Al Rasyid yang paling dominan pada saat itu adalah bidang ilmu pengetahuan dan keagamaan.

Di era Khalifah Harun Al Rasyid inilah perkembangan ilmu pengetahuan dan sains berkembang pesat sehingga melahirkan tokoh-tokoh intelektual islam diberbagai disiplin ilmu.

Baca Juga: BAKAL BANYAK GOL di Laga Persib vs Persija, ini Prediksi Bung Binder, Adu Taktik Luis Milla vs Thomas Doll

Pada masa pemerintahannya hidup tiga tokoh utama fikih Islam; Imam Malik bin Anas yang wafat pada 179 H/795 H, Imam Muhammad bin Idris as-Syafi’i yang wafat pada tahun 204H/ 817 M dan Imam Ahmad bin Hanbal yang wafat pada tahun 780 H/ 855 M.

Di masa itu pula tokoh ilmuwan Al Khawarizmi menyusun karya besarnya, Surah Al-Aradh (Gambar/Peta Bumi) dalam bahasa Arab dengan mengacu pada buku Geography, karya ilmuwan Yunani,Ptolemius.

Tokoh-tokoh lain yang sangat berpengaruh dalam dunia bahasa dan kesusatraan, tasawwuf serta ilmu-ilmu eksak juga banyak bermunculan dengan karya-karya besar mereka. Sepantasnya masa itu layak dijuluki masa keemasan Islam (the Islamic Golden Age).

Baca Juga: BOBOTOH KECEWA, Lancarkan Aksi Demo Jelang Laga Persib Bandung vs Persija Jakarta

Diluar dari itu semua, ternyata sang khalifah juga sangat meneladani Rasulallah shallallahu ‘alaihi wasallam.

Ia menjadi sosok orang tua yang bijak dalam mendidik putra-putranya, di tengah kemajuan keilmuan di negeri ia pimpin, masih saja tetap membekali anaknya pendidikan akhlak sebagai pondasi.


Hal tersebut tampak tersirat dalam isi pesan surat yang dikirim pada guru spiritual anaknya, yang berisi sebagai berikut:

Baca Juga: Ukur Kecerdasanmu dengan Ikuti Link Tes Ujian IQ Viral 2022 Ini, Buruan Coba

يا احمر، ان امير المؤمنين قد دفع اليك مهجة نفسه، وثمرة قلبه، فصير
يدك عليه مبسوطة، وطاعتك عليه واجبة، فكن له حيث وضعك
امير المؤمنين.أقرئه القرآن، وعرفه الآثار. وروه الاشعار وعلمه
السنن وبصره مواقع الكلام وبدءه وامنعه الضحك الا في اوقاته
وخذه بتعظيم مشايخ بني هاشم اذا دخلوا عليه ورفع مجالس القواد
اذا حضروا مجلسه ولا تمرن بك ساعة الا وانت مغتنم فيها فائدة
تفيده اياها، من غير ان تخرق به فتميت ذهنه ولا تمعن في مسامحته
فيستحلي الفراغ ويألفه وقومه ما استطعت بالقرب والملاينة، فإن
أباهما فعليك بالشدة والغلظة.

“Wahai Ahmar, saat ini Amirul mu’minin telah memasrahkan kepadamu buah hatinya (Al-Amin). Maka bukalah tanganmu untuk menyambutnya, dan dia wajib mentaatimu.

Maka posisikanlah dirimu sebagaimana engkau telah dipercaya oleh Amirul mu’minin. Ajarkan padanya cara membaca al-Quran, kenalkan padanya hadits Nabi Muhammad SAW, ajarkan padanya tentang syi’ir, kenalkan padanya tuntunan sunnah Rasul SAW, serta ajarkan padanya keterampilan retorika. Tuntunlah ia agar tidak tertawa kecuali pada saat yang tepat.

Tuntunlah ia untuk menghormati keluarga besar Bani Hasyim jika mereka sedang datang ke istana, serta ajarilah ia untuk menghormati pasukan tentara kerajaan. Janganlah engkau lengah sedikitpun dalam mendidiknya, serta jangan menggunakan kekerasan karena itu akan mematikan hati dan perasaannya.

Namun di sisi lain janganlah engkau terlalu permisif sehingga dia merasa nyaman membuang-buang waktu. Jika engkau hendak meluruskannya atas suatu perkara maka lakukanlah dengan pendekatan dan lemah lembut, namun jika cara ini tidak diindahkan olehnya maka kamu berhak mengingatkannya dengan cara yang keras.”

Baca Juga: WOM Finance Majalengka Buka Loker untuk Lulusan SMA/Sederajat, Buruan Daftar

Isi pesan diatas nampak jelas mengandung perhatian sang Amirul Mu’minin terhadap nilai-nilai pendidikan akhlak yang luar biasa.

Tentunya nilai-nilai pendidikan akhlak ini sangat relevan untuk diterapkan dalam dunia pendidikan modern saat ini.

Menekankan Al-Quran dan Sunnah sebagai undang-undang yang ditetapkan Allah SWT bagi ummat Islam tanpa ada batasan waktu dan tempat.

Baca Juga: PREDIKSI SKOR Head to Head Persib vs Persija, Partai Panas dan Adu Gengsi antara Luis Milla vs Thomas Doll

Karena keduanya memiliki karakter universal, yang menjadikan Al-Quran dan Sunnah senantiasa selaras dengan kebutuhan ummat manusia sepanjang masa.

Dalam isi surat juga nampak jelas sang khalifah memperhatikan pula pentingnya seni secara luas, retorika atau keterampilan berbahasa dalam berkomunikasi serta kemampuan pengendalian emosi.

Mampu menempatkan tertawa sesuai kadar dan tempatnya. Hal tersebut penting agar kondisi kesadaran pada tujuan akhir hidup tetap terjaga.

Baca Juga: INILAH 13 Bacaan Sholawat Nabi Muhammad SAW, Tulisan Arab Latin Beserta Artinya

Selain itu sang khalifah juga sangat menekankan arti sebuah ikatan keluarga, secara jelas juga meminta pada guru spiritual anaknya agar bisa beradaptasi, mampu menempatkan diri mereka dalam berbagai kondisi.

Sang khalifah juga menitipkan pada guru spiritual tersebut agar anaknya menjadi pribadi disiplin yang bisa menghargai waktu.

Terakhir sang khalifah mengingatkan agar dalam pengajaran tidak dilakukan dengan kekerasan melainkan sikap lembut dan tulus dari kedua belah pihak, baik yang diajar maupun yang mengajar.

Baca Juga: BOBOTOH WAJIB TAHU! Duel Persib vs Persija Ubah Jadwal, Adu Taktik Luis Milla vs Thomas Doll

Antara guru dan murid terjalin hubungan yang harmonis dengan saling menghargai satu sama lainnya.

Demikian paparan sekilas isi pesan surat khalifah Harun Al Rasyid untuk guru putra-putranya, cermin dalam mendidik. Diambil dari berbagai sumber artikel dan semoga bermanfaat.***

Editor: Andra Adyatama

Tags

Terkini

Terpopuler