Kisah Keramat Wali Mbah Hasyim Asy'ari Mengaji 120 Tahun kepada Mbah Kholil Bangkalan Madura.

13 Agustus 2022, 17:13 WIB
Kisah keramat mbah Hasyim Asy'ari yang bermimpi belajar masing-masing 40 tahun saat mengaji di Mbah Kholil Bangkalan /Tangkap layar youtube.com/Santri Story Official

PORTAL MAJALENGKA - Hadratussyaikh KH.l Muhammad Hasyim Asy'ari adalah seorang ulama besar bergelar pahlawan nasional dan merupakan pendiri sekaligus Rais Akbar (pimpinan tertinggi pertama) Nahdlatul Ulama.

Mbah Hasyim Asy'ari memiliki julukan Hadratussyaikh yang berarti mahaguru dan hafal Kutubus Sittah (Hadits 6 Riwayat), serta memiliki gelar Syaikhul Masyayikh yang berarti gurunya para guru.

Dikisahkan awal mula Mbah Hasyim Asy'ari menurut ilmu dilansir Portal Majalengka dari kanal Facebook Pemburu Barokah.

Baca Juga: Rahasia Kewalian Gus Miek Diungkap Mbah Hasyim Asy'ari, Ayahnya Menunduk dan Menangis Bahagia

Ketika Mbah Hasyim nyantri di Bangkalan beliau diberi tugas mengurusi kuda milik Mbah Kholil, hingga kesempatan untuk mengaji tidak banyak.

Suatu hari Mbah Kholil Bangkalan kedatangan tamu dari Jawa dan kebetulan dia seorang Kyai, namun santrinya tidak sampai ratusan hanya puluhan saja.

Setelah tamu ditanya keperluannya apa, lalu tamu tersebut mengutarakan keperluannya kepada Mbah Kholil.

“Mbah Kholil, saya datang kesini kyai pertama niat silaturahmi dan yang kedua saya hendak menikahkan putri saya. Berhubung dia sudah dewasa kiranya patut saya carikan jodoh, apalagi usia saya juga sudah ada di ambang pintu ajal yang tak lama lagi Allah pasti memanggil ruh saya Kyai. Jika ada Kyai, saya mohon petunjuk dan izin Kyai untuk mencarikannya," tanya kyai tersebut.

Baca Juga: Mbah Kholil Bangkalan Berikan Amalan Sederhana Para Wali, Amalkan Wiridan Singkat dan Mustajab Ini

Tanpa berfikir panjang Mbah Kholil langsung memanggil Mbah Hasyim Asy'ari yang ada di belakang rumah beliau yang sedang mengurusi kuda.

Tanpa banyak tanya lagi Mbah Hasyim langsung diam menunduk, lalu Mbah Kholil Bangkalan berkata kepada tamu beliau.

"Ini dia calon menantumu yang akan meneruskan perjuanganmu," ucap Mbah Kholil.

Tamu pun terkejut tegang dan tidak habis fikir sambil bergumam dalam hatinya, "Masa iya sih santri mblasaken seperti ini akan mengurus pesantrenku, Saya tidak yakin bila anak ini banyak ilmunya," gumam sang tamu.

Baca Juga: Gus Muwafiq Ungkap Dua Tokoh Sakti KH Hasyim Asy'ari dan Bung Karno, Jadikan Republik Indonesia Merdeka

Di sisi lain Mbah Hasyim Asy'ari pun terkejut sambil begumam dalam hatinya "Masa iya ya Mbah Kholil tega akan menjodohkan saya dengan putrinya ulama yang begitu mulia dan santrinya banyak nan berwibawa serta alim," ucap hati Mbah Hasyim.

“Sudahlah kamu (tamu) pulang saja dan siapkan selamatannya di rumahmu. Tiga hari lagi akad nikah dilaksanakan, dan kamu Hasyim kembali ke belakang!” ucap Mbah Kholil.

Mbah Hasyim pun kembali ke tempat tugasnya dengan hati yang risau, pikiran kacau balau dan perasaan galau, sembari bertanya-tanya dalam hati kecilnya.

"Bagaimana saya bisa menjalani ini semua, kenapa guru tidak memberi tau saya sebelumnya atau paling tidak menawarkannya?” jawab Mbah Hasyim.

Baca Juga: Tanpa Alat dan Obat, Begini Cara Mbah Kholil Bangkalan Obati Seorang Anak Penderita Sugar Craving

Mbah Hasyim teringat suatu hari saat Mbah Kholil pernah berkata siapa yang ingin tercapai hajatnya maka bacalah sholawat nariyah sebanyak-banyaknya, dan pada waktu ijabah sangat dianjurkan setelah separuh malam hingga menjelang subuh.

Kira-kira jam 12 malam, Mbah Hasyim melaksanakan apa yang pernah diucapkan gurunya itu, yaitu membaca Shalawat Nariyah sebanyak-banyaknya, dan menjelang Subuh beliau ketiduran dan hal ajaib dimana dalam mimpi tidur sekejapnya.

Mbah Hasyim bermimpi bertemu Imam al-Bukhari dan mengajarkan kepada beliau hadits shahih selama 40 tahun lamanya, lalu beliau terbangun serta terkejut tidak percaya atas mimpinya itu.

Di malam yang kedua terjadi lagi, dalam mimpinya beliau bertemu Imam as-Syafi’i dan mengajarkan kepada beliau kitab-kitab Fiqih dari bebagai Madzhab yaitu Imam as-Syafi’i sendiri Hanafi Maliki dan Hanbali selama 40 tahun lamanya.

Baca Juga: MISTERI AIR AINUL HAYAT Nabi Khidir dan Dajjal Minum Air ini Hingga Hidup Abadi, Dimanakah Sumbernya?

Di malam ke tiga beliau bermimpi bertemu dengan Imam al-Ghazali dan Junayd al-Baghdady yang mengajarkan beliau kitab-kitab tasawwuf selama 40 tahun.

Setelah beliau bangun, beliau terkejut dan bertanya dalam pikirannya apa makna dari semua mimpi ini.

Kesokan harinya beliau hendak bertanya kepada gurunya namun tidak ada kesempatan, karena beliau justru disuruh siap-siap berangkat ke rumah calon mertua untuk melangsungkan akad nikah.

Lalu keduanya berangkat hingga di tempat tujuan langsung dilakukan Akad Nikah, dan selesai itu Mbah Kholil akan pulang ke Bangkalan.

Baca Juga: RAJA JIN Hukum Mati Anak Buahnya, Lantaran Culik Putri dari Murid Syekh Abdul Qodir Jailani

Sepatah katapun tak ada yang keluar terucap dari Mbah Kholil mulai dari Bangkalan hingga sampai di tempat akad pernikahan.

Baru Mbah Kholil hendak pulang beliau berkata kepada Mbah Hasyim lalu kepada mertuanya dan disaksikan banyak santri dan tamu undangan.

“Hasyim jangan Nyelewang-Nyeleweng ya! Ibadah ikut yang dicontohkan Nabi melalui ulamanya dan ikutilah ulamanya Allah agar selamat, Allah pasti bersamamu," ujar Mbah Kholil kepada Mbah Hasyim.

"Jangan ragu dengan Hasyim dia sudah ngaji 120 tahun lamanya," ujar Mbah Kholil kepada mertua Mbah Hasyim.

Baik Mbah Hasyim, mertua dan para tamu tidak begitu paham serta kebingungan menafsirkan perkataan Mbah Kholil, karena mereka pikir ini tidak masuk akal kapan ngajinya sampai 120 tahun sementara usia beliau belum sampai 50 tahun.

Baca Juga: PIDATO PENUH MAKNA dan Semangat Perjuangan Habib Luthfi Bin Yahya di Depan Pejabat Tinggi Negara

Esoknya Mbah Hasyim diuji mertuanya sembari ingin membuktikan sealim apakah menantunya yang dijagokan gurunya itu. Beliau pun dengan agak gugup berada di masjid sementara di tempat yang biasa mertuanya duduk sudah disediakan 2 kitab tafsir dan hadits

Tanpa ditanya si santri dan Ustadz memberitahukan batas yang harus diajarkan dan dibaca, nah keajaiban pun dimulai tanpa harus menengok apalagi memegang kitabnya.

Mbah Hasyim langsung membaca dengan fasih dan hafal diluar kepala serta membahasnya layaknya Masyayikh yang sudah kenyang dengan segudang ilmu, tak satupun ada yang salah.

Ustadz dan santri senior yang tidak yakin dengan kemampuan beliau menjadi takjub, begitupula mertuanya yang mengintip dari celah jendela rumahnya ikut takjub.

Baca Juga: Presiden Soekarno Gagal Dibunuh, Pandangan Penembak Mendadak Kabur

Dari hari itu hingga seterusnya Mbah Hasyim yang mengajar semua kitab-kitab klasik yang tebal dari berbagai cabang ilmu agama Islam. Itulah beberapa keramat Mbah Kholil kepada Mbah Hasyim dan masih banyak lagi keramat-keramat beliau kepada santri-santri beliau yang lain. *

Editor: Ayi Abdullah

Sumber: Facebook Pemburu Barokah

Tags

Terkini

Terpopuler