Kisah Wali Allah: Dililit Naga Saat Lailatul Qadar, Sunan Gunung Jati Mengubahnya Menjadi Keris Pusaka

1 Agustus 2022, 18:08 WIB
ILUSTRASI keris pusaka Sunan Gunung Jati yang didapat saat Lailatul Qadar. /Dokumentasi : kemenparekraf.go.id/

 

PORTAL MAJALENGKA - Sunan Gunung Jati yang lahir dengan nama Syarif Hidayatullah atau Sayyid Al-Kamil, adalah salah seorang Walisongo. Lahir ahun 1448 Masehi dari pasangan Syarif Abdullah Umdatuddin bin Ali Nurul Alam dan Nyai Rara Santang.

Sunan Gunung Jati merupakan salah satu ulama sekaligus Wali Allah yang memiliki banyak keistimewaan dan keabadian.

Dalam sejarah Cirebon Sunan Gunung Jati dikisahkan sebagai seorang Wali yang dipertemukan dengan malam Lailatul Qadar oleh Allah.

Baca Juga: Balai Mergu Ruangan Khusus Bagi Non Muslim yang Hendak Berziarah ke Makam Sunan Gunung Jati

Dalam Islam, Lailatul Qadar merupakan malam kemuliaan. Malam ini hanya dapat ditemukan pada saat bulan Ramadhan.

Bahkan kenang-kenangan yang beliau dapat dari perjumpaan dengan malam Lailatul Qodar itu, kelak menjadi pusaka kesayangan hingga ajal menjemputnya.

Kenang-kenangan yang diperoleh dari malam itu berupa sebilah pusaka keramat yang melegenda hingga kini.

Ditinjau dari sisi kekerabatannya, malam   Lailatul Qadar menjadi istimewa bagi umat Islam.

Baca Juga: Begawan Minto Semeru Tiba-tiba Membakar Dada Sunan Giri, Walisongo Era Sunan Gunung Jati

Karena pada malam ini ampunan Allah turun, bahkan bagi siapapun yang dipertemukan dengan malam Lailatul Qadar ketika sedang beribadah ataupun melakukan kebaikan-kebaikan  tertentu maka pahalanya akan dilipatgandakan oleh Allah SWT.

Menurut naskah Mertasinga, dikisahkan suatu waktu Sunan Gunung Jati dipertemukan dengan malam Lailatul Qadar.

Hal itu karena selama 28 hari di bulan Ramadhan Sunan Gunung Jati bertafakur dan beribadah dengan hidmat mengharap keridhaan Allah SWT.

Pada malam ke-29 ketika Sunan Gunung Jati sedang melaksanakan sholat di sepertiga malam, turunlah seekor ular naga dari langit.

Sesampainya di tanah, Sang Naga kemudian melingkari tempat duduk Sunan Gunung Jati hingga kemudian melilit tubuhnya.

Baca Juga: Kisah Wali Allah yang Tertolak Doanya Sebab Memakan Sebutir Kurma Milik Pedagang Tua

Walaupun demikian, Sunan Gunung Jati meneruskan sholatnya. Setelah selesai   kemudian beliau melanjutkannya dengan berdoa.

Sesudah selesai berdoa, barulah kemudian perhatian Sunan Gunung Jati dialihkan kepada ular naga itu.

Sedangkan usai sholat Sunan Gunung Jati memegang kepala sang ular sementara ekornya ditegakkan ke arah langit.

Selepas peristiwa itu tiba-tiba ular itu pun berubah menjadi sebilah keris pusaka yang didapat Sunan Gunung Jati. Namun, hanya bilahnya saja tanpa gagang dan warangka.

Itulah kenang-kenangan yang didapat Sunan Gunung Jati ketika di perjumpaan dengan malam Lailatul Qadar. Keris itu oleh Sunan Gunung Jati kemudian diberi nama Shangyang Naga.

Baca Juga: Pangeran Walangsungsang, Ki Samadullah dan Sri Mangana, Siapa Mereka? Berikut Sejarahnya

Selepas Sunan Gunung Jati menyelesaikan tafakurnya di bulan Ramadhan, beliau pun pulang ke istana. Di istana beliau memerintahkan kepada Ki Bengkok untuk membuatkan gagang serta warangka keris yang baru dia dapat.

Tanpa menunggu lama oleh Ki Bengkok keris itu kemudian dibuatkan gagang dan warangkanya. Gagangnya terbuat dari kayu kemuning, sementara warangkanya dibuat dari kayu Kuldi.

Selepas peristiwa itu Sunan Gunung Jati selalu setia membawa  senjata pusakanya hingga ajal menjemputnya. Waallahua'lam bisshawab. *

Editor: Ayi Abdullah

Sumber: Youtube Osiyah Nusantara

Tags

Terkini

Terpopuler