Jasa Besar Abu Nawas Sang Wali Sufi Terhadap Kakek Tua yang Sungguh Luar Biasa

1 Agustus 2022, 12:30 WIB
Jasa Besar Abu Nawas Sang Wali Sufi Terhadap Kakek Tua yang Sungguh Luar Biasa. /Youtube/humorsufiofficial

PORTAL MAJALENGKA - Abu Nawas memiliki nama lengkap Abu Ali Al-Hasan bin Hani Al-Hakami, merupakan sosok yang sangat cerdik.

Sosok Abu Nawas dikenal dengan sosok yang sangat jenaka, bukan hanya Cerdik tapi pria yang terlahir pada tahun 747 M ini juga dikenal dengan sang wali sufi.

Abu Nawas pada masanya, ia dikenal juga menjadi seorang yang pandai dalam membuat syair, bahkan ketika itu nyaris tak tertandingi.

Baca Juga: Gara-Gara Ini Syekh Quro Tidak Jadi Diusir dari Karawang Oleh Penguasa Pajajaran

Abu Nawas yang memiliki masa lalu yang kelam dengan menjadi pemabuk, namun dalam mabuknya ia tetap melahirkan mutiara-mutiara kata syair yang indah.

Abu Nawas memiliki banyak sekali kisah yang terlihat asal asalan, namun mampu menyelesaikan semua problematika kehidupan dengan cara jenaka.

Berikut satu kisah tentang Abu Nawas yang dikutip Portal Majalengka dari kanal Youtube Nurul Qolbiii.

Baca Juga: Abu Nawas Menang Banyak, Saat Terima Tantangan Abu Jahil

Dikisahkan, ada seorang saudagar kaya di Baghdad, pada suatu hari membuat sayembara,

Adapun Sayembara itu adalah, berendam semalaman di kolam air yang terkenal sangat dingin.

Dan bagi siapa saja yang mampu berendam akan mendapat hadiah 10 dirham, satu hadiah yang sangat fantastis saat itu.

Baca Juga: 9 Cara Agar Tidak Malas Mendirikan Sholat 5 Waktu

Konon banyak sekali yang mencoba dan hanya mampu bertahan sepertiga malam. Hingga datanglah seorang pengemis yang juga mencoba sayembara sang saudagar kaya.

Singkat cerita, si pengemis pun hampir menyerah ditengah malam. Kemudian berdoalah si pengemis kepada Allah dan ia pun tidak merasa kedinginan lagi.

Menjelang pagi anak si pengemis mendatangi sang ayah karena khawatir dan menyalakan api ditepi kolam air menemani si pengemis.

Waktu sayembara pun berakhir, pengemis bangkit dari kolam dan mendatangi sang saudagar kaya untuk meminta upahnya. Terjadilah perdebatan antara si pengemis dan sang saudagar.

“Aku tidak mau membayar karena anakmu membuat api di tepi kolam. Kamu pasti tidak merasa kedinginan.” Ujar sang saudagar.

“Panas api itu tidak sampai kebadan saya, selain apinya jauh sayakan berendam di dalam air, bagaimana bisa api masuk kedalam air?.” Sanggah si pengemis.

Sang saudagar kaya bersikukuh tak ingin memberi hadiah. Lalu berceritalah si pengemis kisah pilunya kepada Abu Nawas.

Abu Nawas mengatakan bahwa hadiah si pengemis akan datang esok hari.

Esok harinya, Abu nawas menyelenggarakan sebuah hajat dengan mengundang sang saudagar kaya tersebut bersama raja Harun Al Rasyid beserta para petinggi istana.

Tak ada suguhan yang tersaji di acara hajatan itu. Abu nawas berkata pada sang raja bahwa masih sedang memasak nasi. Setelah tak sabar menunggu, akhirnya sang raja dan saudagar kaya menghampiri Abu Nawas.

“Hai Abu Nawas, mengapa kau mengipas-ngipas api dibawah pohon?,” tanya baginda raja.

“Ya tuanku sultan Harun Al Rasyid hamba sedang memasak nasi,” jawab Abu Nawas

Sultan harun al rasyid bingung bukan kepalang karena Abu Nawas memasak nasi tanpa priuk nasi di atas api.

Abu Nawas mendongakkan kepala sembari memberi tahu keberadaan priuk nasi di atas pohon yang jauh dari api.

Abu Nawas pun mejelaskan kisah sang pengemis sebagai perbandingan atas apa yang dilakukannya.

Bahwa api tidak bisa menanak nasi dengan priuk di atas pohon pun demikian api di tepi kolam tidak akan menghangatkan air kolam.

Akhirnya, sang sultan memerintahkan saudagar kaya memberi upah si pengemis sebesar 100 dirham ***



Editor: Muhammad Ayus

Sumber: YouTube Nurul Qolbiii

Tags

Terkini

Terpopuler