Mengenal Sosok Abdul Rahman As-sufi, Sang Penulis Buku Astronomi Berillustrasi Tertua

1 Agustus 2022, 10:59 WIB
Ilustrasi. Mengenal Sosok Abdul Rahman As-sufi, Sang Penulis Buku Astronomi Berillustrasi Tertua /

PORTAL MAJALENGKA - Nama lengkapnya adalah Abdul Rahman bun Umar Al-Sufi Abul Husayn, lahir di daerah Rayy, Persia pada 14 Muharram 291 H atau bertepatan dengan 5 Mei 986 M.

Dia merupakan salah seorang cendekiawan bidang astronom yang bekerja di bawah pemerintahan Adud Al-Dawla.

Karya-karya Abdul Rahman Al-Sufi banyak, yang paling monumental adalah _"Kitab Al-Kawakib Ats-Tsabit Al-Musawwar"_ yang mana buku aslinya dalam berbahasa Arab masih ada.

Baca Juga: Sosok Al Farghani, Pionir Ilmuwan Muslim Bidang Ilmu Astronomi Modern

Karyanya tersebut berisi tentang sebuah katalog bintang-bintang berdasarkan pengamatan-pengamatannya sendiri yang memberikan magnitudo dan koordinatnya.

Katalog ini merupakan atlas bintang pertama yang membicarakan nebula pada rasi andromeda, dan merupakan atlas bintang yang sangat penting sampai saat ini.

Hal ini disebabkan karena ia mengungkapkan perubahan-perubahan yang dialami oleh sejumlah bintang utama dalam magnitudonya dalam perjalanan waktu 10 abad, seperti contohnya bintang Theta Eridani.

Baca Juga: Kisah Syekh Hubbuddin Wali Allah yang Menampakkan Diri di Hadapan Gus Dur dan Para Santri

Ia juga menyertakan sedikit keterangan tentang gerakan-gerakannya yang tepat.

Dalam catatannya, buku tersebut ditulis pada kisaran tahun 355 H/965 M atau antara tahun 903 dan 986 dan merupakan dedikasi untuj Buyld Emir Adud Al-Dawla.

Buku itu merupakan manuskrip berillustrasi paling tua yang masih lestari, yang di dalamnya juga terdapat banyak temuan-temuan Hipparchus dan Ptolemaios.

Baca Juga: Seperti Orang Kesurupan Gus Dur Rela Menempuh Perjalanan Tengah Malam di Langit Jawa Mencari Makam Wali Allah

Buku ilmiah ini memuat konstelasi-konstelasi baik menurut para astronom sepeninggal Ptolemaios maupun menurut tradisi _Anwa'_ (naw) bangsa Arab, buku ini juga dilengkapi dengan ilustrasi dan gambar-gambar yang menarik.

Selain daripada itu, dalam buku tersebut, ia juga merujuk pada karya ilustrasi tentang konstelasi-konstelasi yang disusun oleh Utarid bin Muhammad.

Dalam versi yang lain, ada yang mengatakan bahwa kitab astronomi ini merupakan terjemahan dan adaptasi dari sejumlah naskah ilmiah Yunani.

Seperti _"Almagest"_ punya Ptolemaios, _"Famese Atlas"_, dan _"Phenomena"_ nya yang penuh dengan simbolisme astronomis.

Di buku ini konstelasi-konstelasi juga disajikan dalam bentuk penampilan figur atau tokoh-tokoh terkemuka yang diberi tanda dengan titik-titik merah untuk menandai bintang-bintang.

Hanya saja tipe figur-figur manusia dan hewan-hewan ini disesuaikan dengan konteks geografi Arab-China dengan cara memberinya sentuhan warna lokal.

Sama seperti yang dilakukan oleh Corncille dan Racine tatkala keduanya mencangkokkan tokoh-tokoh yang menjadi "abdi dalem" kontemporer di Versailles.

Perlambangan astronomis seperti itu yang sudah lazim sejak dulu, akan menampilkan aneka rupa pose yang ditampilkan, tatapan mata yang berat atau pandangan ke dalam, gerak-gerak simbolik seperti menuangkan minum memiliki makna, sama seperti simbol air kehidupan yang berarti obat segala penyakit.

Manuskrip pertama karya Abdul Rahma Al-Sufi ini dapat ditemui di perpustakaan di Bodleian, disalin, diilustrasikan, dan dikaligrafi oleh putranya sendiri pada tahun 400 H/1009-1010 M.

Karya-karyanya Al-Sufi yang lain diantaranya: sebuah buku pegangan (handbook) tentang astronomi dan astrologi, dan sebuah risalah mengenai _Astrolabe_.

Sebuah peta bumi yang terbuat dari perak buatannya yang dipersembahkan untuk sang raja Adud Al-Dawla juga telah dimuseumkan di dalam perpustakaan Istana Dinasti Fatima di Kairo***

 

Editor: Muhammad Ayus

Sumber: Buku 125 Ilmuan Muslim Pengukir Sejarah

Tags

Terkini

Terpopuler