Siluman Ular Penghuni Alas Lebak Sungsang Ngamuk kepada Nyimas Kawunganten Istri Sunan Gunung Jati

22 Juni 2022, 10:30 WIB
Siluman Ular Penghuni Alas Lebak Sungsang Ngamuk kepada Nyimas Kawunganten Istri Sunan Gunung Jati. /

PORTAL MAJALENGKA - Sunan Gunung Jati semasa hidupnya menurut sejarah yang ada menikahi 6 orang istri.

Salah satu istri cantik yang dinikahi Sunan Gunung Jati adalah Nyimas Kawunganten merupakan putri pangeran Surosowan dari Banten.

Selain cantik jelita dengan tubuh langsing semampai, Nyimas Kawunganten juga memiliki kesaktian yang begitu tinggi.

Baca Juga: Sunan Gunung Jati Bikin Syair Cinta untuk Putri Ong Tien, Ditulis di Atas Keramik

Pada suatu ketika Nyimas Kawunganten dalam tidurnya ia bermimpi membabat sebuah hutan yang angker.

Mimpi Nyimas Kawunganten terus datang berulang hingga beberapa kali, seakan menjadi satu tanda atau alamat bagi dirinya.

Alas Lebak Sungsang, merupakan hutan yang begitu angker yang harus didatangi Nyimas Kawunganten, Istri Sunan Gunung Jati ini harus babat Alas ini.

Baca Juga: SYEKH NAWAWI Al-Bantani Kalahkan Puluhan Ulama Asal Arab, Kisah Keturunan Sunan Gunung Jati

Dilansir Portal Majalengka dari Buku Sejarah asal usul Kedokan Bunder dan juga beberapa sumber sejarah lainnya.

Berawal dari mimpi Nyimas Kawunganten yang datang berulang-ulang, ia ceritakan kepada suaminya Sunan Gunung Jati.

Nyimas Kawunganten bermimpi kalau ia harus mendirikan satu pedukuhan di satu daerah bernama Alas Lebak Sungsang.

Baca Juga: Gus Dur Ngobrol dengan Makhluk Halus Penunggu Istana Merdeka, Lakukan Negosiasi

Mimpi yang terus berulang sehingga mimpi itu dijadikan petunjuk untuk Nyimas Kawunganten untuk pergi kesana.

Nyimas Kawunganten pun akhirnya pergi untuk mencari tempat sesuai petunjuk dalam mimpi yaitu Alas Lebak Sungsang.

Kepergian Nyimas Kawunganten beserta putranya dan dikawal oleh enam puluh pasukan dari Kesultanan Cirebon.

Ikut dalam rombongan juga yaitu:

1. Pangeran Hasanudin
2. Ratu Winaon

3. Pangeran Pager Toya (Ki Dawung),
4. Tubagus Warida
5. Tubagus Arsitem (pamannya),

Rombongan Nyimas Kawunganten berlayar dengan menggunakan kapal besar mencari Alas Lebak Sungsang.

Rombongan Nyimas Kawunganten tiba di wilayah muara Ciasem Subang hendak mencari perbekalan dan air minum.

Di tempat itu Nyimas Kawunganten menanyakan informasi keberadaan wilayah Alas Lebak Sungsang.

Namun tidak ada satu orang pun yang mengetahui tentang lokasi Alas Lebak sungsang yang dimaksudkan.

Rombongan Nyimas Kawunganten melanjutkan perjalanan, lalu singgah di sebuah pulau, bernama pulau Gosong.

Di pulau itu terdapat candi-candi dan ada seorang kakek yang bernama Kriyan sedang menjemur udang kecil - kecil.

Karena kakek tersebut tinggal di pulau tersebut maka candi yang ada di pulau gosong dinamakan Candi Kriyan.

Dari Kakek Kriyan ini lah diperoleh satu informasi tentang keberadaan wilayah dimana Alas Lebak Sungsang berada.

Alas Lebak Sungsang ada di bekas aliran Bengawan Cigalaga Sangyang Kendit, disana terdapat hutan panjang dan luas.

Dengan berbekal informasi ini Nyimas Kawunganten dan rombongan berangkat menuju tempat yang ditunjukkan.

Setelah sampai di hutan yang luas dan panjang rombongan melanjutkan dengan berjalan kaki menyusuri bekas Bengawan

Bengawan Cigalaga dari sinilah tempat yang dituju Nyimas Kawunganten untuk menuju ke Alas Lebak Sungsang.

Rombongan Nyimas Kawunganten akhirnya sampai di Alas Lebak Sungsang, satu tempat yang ada dalam mimpinya.

Di Alas Lebak Sungsang ini masih terlihat sangat angker dengan banyak pohon yang besar, serta banyak binatang buas.

Kemudian Nyimas Kawunganten Mencari daratan yang lebih tinggi dan membangun gubuk untuk dijadikan peristirahatan.

Namun tidak semudah yang dibayangkan untuk membabat Alas yang masih begitu angker dan dihuni oleh bangsa siluman.

Bahkan diceritakan ada satu siluman ular raksasa yang menjadi penunggu Alas Lebak Sungsang, hingga pasukan Nyimas Kawunganten banyak yang meninggal.

Bagaimana cara Nyimas Kawunganten mengatasi siluman ular raksasa yang ada di Alas Lebak Sungsang ini.

Simak kisahnya pada kisah kesaktian Nyimas Kawunganten berikutnya, Tetap di Portal Majalengka.***.

Editor: Muhammad Ayus

Sumber: Babad Alas Lebak Sungsang, Asal Usul Kedokan Bunder

Tags

Terkini

Terpopuler