INILAH Pengembaraan Sunan Gunung Jati dan Ibunya Rara Santang Pulang dari Mesir ke Wilayah Prabu Siliwangi (2)

15 Juni 2022, 13:44 WIB
INILAH Pengembaraan Sunan Gunung Jati dan Ibunya Rara Santang Pulang dari Mesir ke Wilayah Prabu Siliwangi (2) /YouTube Wali Songo

PORTAL MAJALENGKA- Setelah Kesultanan Cirebon tidak memberi upeti kepada Pajajaran, akhirnya Raja Pajajaran memerintahkan Ki Jagabaya untuk menangkap Sunan Gunung Jati.

Tapi usaha ini tidak berhasil, Ki Jagabaya dan anak buahnya malah tidak kembali ke Pajajaran, mereka masuk Islam dan

Dengan bergabungnya prajurit dan perwira pilihan ke Cirebon maka makin bertambah besarlah pengaruh Kesultanan Pakungwati.

Baca Juga: INILAH Pengembaraan Sunan Gunung Jati dan Ibunya Rara Santang Pulang dari Mesir ke Wilayah Prabu Siliwangi (1)

Daerah-daerah lain seperti : Surantaka, Japura, Wana Giri, Telaga dan lain-lain menyatakan diri menjadi wilayah Kasultanan Cirebon.

Lebih-lebih dengan diperluasnya Pelabuhan Muara Jati, makin bertambah besarlah pengaruh Kasultanan Cirebon. Banyak pedagang besar dari negeri asing datang menjalin persahabatan.

Diantaranya dari negeri Tiongkok. Salah seorang keluarga istana Cirebon kawin dengan Pembesar dari negeri Cina yang berkunjung ke Cirebon yaitu Ma Huan. Maka jalinan antara Cirebon dan negeri Cina makin erat.

Baca Juga: KISAH Pengembaraan Sunan Gunung Jati Dapat Amanah dari Nabi Khidir dan Diangkat Jadi Wali Qutub (2)

Bahkan Sunan Gunung Jati pernah diundang ke negeri Cina dan menikah dengan putri Kaisar Cina yang bernama Putri Ong Tien.

Kaisar Cina yang pada saat itu dari dinasti Ming juga beragama Islam. Dengan perkawinan itu sang Kaisar ingin menjalin erat hubungan baik antara Cirebon dan negeri Cina, hal ini ternyata menguntungkan bangsa Cina untuk dimanfaatkan dalam dunia perdagangan.

Sesudah menikah dengan Sunan Gunungjati, Putri Ong Tien di ganti namanya menjadi Nyi Ratu Rara Semanding.

Baca Juga: KISAH Pengembaraan Sunan Gunung Jati Dapat Amanah dari Nabi Khidir dan Diangkat Jadi Wali Qutub (1)

Kaisar ayah Putri Ong Tien ini membekali putrinya dengan harta benda yang tidak sedikit, sebagian besar barang-barang peninggalan putri Ong Tien yang dibawa dari negeri Cina itu sampai sekarang masih ada dan tersimpan di tempat yang aman.

Istana dan Masjid Cirebon kemudian dihiasi dan diperluas lagi dengan motif-motif hiasan dinding dari negeri Cina.

Masjid Agung Sang Ciptarasa dibangun pada tahun 1480 atas prakarsa Nyi Ratu Pakungwati atau istri Sunan Gunungjati.

Dari pembangunan masjid itu melibatkan banyak pihak, diantaranya Wali Songo dan sejumlah tenaga ahli yang dikirim oleh Raden Patah.

Dalam pembangunan itu Sunan Kalijaga mendapat penghormatan untuk mendirikan Soko Tatal sebagai lambang persatuan ummat.

Selesai membangun masjid, diserukan dengan membangun jalan-jalan raya yang menghubungkan Cirebon dengan daerah-daerah Kadipaten lainnya untuk memperluas pengembangan Islam di seluruh Tanah Pasundan.

Prabu Siliwangi hanya bisa menahan diri atas perkembangan wilayah Cirebon yang semakin luas itu. Bahkan wilayah Pajajaran sendiri sudah semakin terhimpit. ***

 

Editor: Muhammad Ayus

Sumber: Kitab Purwaka Caruban Nagari

Tags

Terkini

Terpopuler