KISAH Pengembaraan Sunan Gunung Jati Dapat Amanah dari Nabi Khidir dan Diangkat Jadi Wali Qutub (1)

15 Juni 2022, 12:20 WIB
KISAH Pengembaraan Sunan Gunung Jati Dapat Amanah dari Nabi Khidir dan Diangkat Jadi Wali Qutub (1) /YouTube

PORTAL MAJALENGKA- Inilah kisah perjalanan spiritual Sunan Gunung Jati sebelum menjadi Sultan di Kesultanan Cirebon.

Dimana Sunan Gunung bertemu Nabi Khidir saat perjalanan menuju Cirebon dan ia diberi amanah untuk menjadi Wali

Portal Majalengka akan memberikan kisah keberhasilan Sunan Gunung Jati bertemu dengan Nabi Khidir dan Kesuksesan dalam memimpin kesultanan Cirebon dari Naskah Mertasinga.

Baca Juga: INILAH SUMUR PITU Sunan Gunung Jati dan Pangeran Cakrabuana Dipercaya Memiliki Banyak Khasiat

Dalam kedudukannya sebagai penguasa Cirebon, Sunan Gunung Jati dengan nama Syarif Hidayatullah bergelar Susuhunan Cirebon atau Susuhunan Jati atau Sinuhun Purba.

Ia bersemayam di Keraton Pakungwati yang dibangun oleh Pangeran Cakrabuana.

Penobatan Syarif Hidayatullah didukung pula oleh para kepala wilayah pesisir utara dan dikukuhkan oleh dewan wali yang dipimpin oleh Sunan Ampel.

Baca Juga: Pemberontakan Ki Kebo Kenongo dibantu Syekh Siti Jenar Terhadap Demak Bintoro, Sunan Gunung Jati Turun Tangan

Para wali menetapkan Susuhunan Jati
(Susuhunan Cirebon) sebagai Panetep Panatagama Rasul rat Sundabhumi.

Dengan demikian susuhunan Jati (kemudian terkenal dengan nama Sunan Gunung Jati) merupakan “pandita ratu”, karena selain sebagai kepala pemerintahan (penguasa) ia berperan sebagi wali penyebar agama Islam.

Oleh karena itu oleh kalangan tradisi setempat ia disebut Ingkang Sinuhun Kangjeng Susuhunan Jati Purba Panetep Penata Agama Awliya Allah Kutubid Zaman Kholipatur Rasulullah SAW.

Baca Juga: Keris Carubuk Sunan Kalijaga Pernah Dipakai Jaka Tingkir Lawan Keris Setan Kober Arya Penangsang

Sebelum memimpin Cirebon, Sunan Gunung Jati dikisahkan berjumpa dengan Nabi Khidir.

Hal itu diungkapkan dalam Naskah Mertasinga tepatnya pada pupuh IV.18-V .12.

Perjumpaan keduanya terjadi selepas Sunan Gunung Jati merasa putus asa karena dalam perjalanan spiritualnya tidak juga kunjung menjumpai Nabi Muhammad.

Kemudian Sunan Gunung Jati mempelajari kitab yang membahas rupa dan watak Nabi Muhammad SAW yang tersimpan dalam perpustakaan Istana kerajaan ayahnya, ia menjelma menjadi seorang pemuda yang aneh, sebab selepas ia membaca kitab itu kuat hatinya ingin berjumpa dengan Nabi Muhammad.

Meskipun ibu dan kerabatnya telah mengingatkannya bahwa Nabi Muhammad  Sawtelah lama wafat, Sunan Gunung Jati muda itu tetep kekeh ingin berjumpa dengan Sang Nabi

Keinginan Sunan Gunung Jati untuk menjumpai Nabinya yang telah lama wafat itu kemudian mengantarkannya untuk melakukan pengembaraan Spiritual, ia berkeliling dari satu tempat ke tempat lain di Timur Tengah demi berjumpa dengan Nabinya.

Namun, selepas 100 hari perjalanan, ia rupanya tak kunjung menemui Nabi yang dicari, hingga akhirnya dalam tengah perjalanan, tiba-tiba keanehan menerpa jiwanya.

Ia diperlihatkan alam nyawa, dimana dalam alam itu ia diperlihatkan orang-orang yang wafat karena Syahid memperjuangkan agama Allah.

Belum juga habis rasa herannya dalam memandangi alam nyawa itu, rupanya Sunan Gunung Jati didatangi oleh seorang gagah lagi harum baunya, orang tersebut mendatangi Sunan Gunung Jati dengan mengendarai Kuda Sembrani.

Orang itu kemudian memperkenalkan dirinya, ia mengaku sebagai Nabi Khidir yang akan mengangkat Sunan Gunung Jati sebagai Wali Qutub.

Tapi sebelum pengangkatan itu, Nabi Khidir memerintahkan Sunan Gunung Jati untuk memakan buah hijau yang dipetik dari Syurga.

Maka selepas memakan buah itu resmilah Sunan Gunung Jati menjadi salah satu Walilullah dimuka Bumi.

Disclaimer: Portal Majalengka hanya sekadar menfinformasikan bagi pembaca dari berbagai sumber  ***

Editor: Muhammad Ayus

Sumber: Naskah Mertasinga

Tags

Terkini

Terpopuler