TAJAM! Ditegur Sunan Muria, 2 Orang Jadi Kura-kura, Kisah Walisongo dan Sunan Gunung Jati

10 Juni 2022, 17:26 WIB
Sunan Muria. TAJAM! Ditegur Sunan Muria, 2 Orang Jadi Kura-kura, Kisah Walisongo dan Sunan Gunung Jati /Tangkapan layar kanal YouTube Jalanjalan Unik/

PORTAL MAJALENGKA - Ucapan seorang wali sangat tajam atau mustajab, seperti karomah Walisongo Sunan Muria.

Sunan Muria adalah putra dari Sunan Kalijaga yang menyebarkan agama Islam di Tanah Jawa.

Seorang wali memiliki lisan yang mujarab. Ketika berbicara alam semesta mengiyakan dan mendapat ridho ilahi.

Baca Juga: Misteri Petilasan Prabu Siliwangi di Desa Pajajar Majalengka, Jangan Dibaca Bila Anda Takut

Sehingga apa yang diucapkan langsung terbukti.

Kisah mengenai Sunan Muria dengan kehebatannya diungkap di YouTube PupungPupung Widya Purnama. 

Diceritakan saat itu Sunan Muria hendak meramaikan malam Nuzulul Quran di bulan Ramadan.

Baca Juga: Indonesia Masters 2022: Rinov/Pitha Kandas, Indonesia Dipastikan Tanpa Gelar di Ganda Campuran

Sunan Muria menuju tempat Mbah Dudo, seorang ulama penyebar agama Islam di Kudus.

Sunan Muria kerap mengunjungi atau silaturahmi kepada ulama sesama yang menyebarkan Islam.

Di tengah jalan Sunan Muria ertemu dengan Umara dan Umari, yang merupakan santri Mbah Dudo.

Baca Juga: Kisah Cokro Joyo, Karomah Sakti Sunan Geseng dan Sunan Kalijaga Murid Sunan Gunung Jati

Mereka sedang mencabuti bibit padi di sawah pada malam hari Nuzulul Quran.

Sunan Muria menegur kedua santri itu:

"Lho, malam Nuzulul Quran kok tidak membaca Alquran, malah di sawah berendam di air seperti bulus saja!"

Lantas seketika kedua santri itu

salang bertatap mata dan gugup melihat Sunan Muria yang menegurnya.

Dan ucapan Sunan Muria ampuh, Umara dan Umari berubah menjadi bulus atau kura-kura air tawar.

 Mengetahui hal tersebut, Mbah Dudo meminta maaf pada Sunan Muria atas kesalahan santri-santrinya.

Tapi, apa boleh buat, semua sudah terlanjur, Umara-Umari telah berubah wujud dan tidak akan pernah bisa kembali jadi manusia lagi.

Dari peristiwa yang terjadi pada Umara dan Umari menjadi pelajaran saat malam Nuzulul Quran.

Seharusnya membaca dan mempelajari Alquran dan tidak berkeliaran ke mana-mana.

Setelah kejadian itu Sunan Muria menancapkan tongkatnya di tempat tersebut dan keluar sumber air.

Hingga kini tempat itu menjadi Desa Sumber.

Sedangkan tongkat Sunan Muria menjadi pohon yang diberi nama adem ati.

"Kelak kalian akan menghormati 7 hari setelah bada lebaran idul fitri," kayanya.

Setelah kejadian itu, Sunan Muria pergi dari tempat tersebut sambil berdoa untuk keduanya. Wallahu alam bishowab.***

Editor: Muhammad Ayus

Sumber: YouTube Pupung Widiya Purnama

Tags

Terkini

Terpopuler