PORTAL MAJALENGKA - Prabu Siliwangi atau Prabu Jaya Dewata diketahui memiliki banyak istri yang cantik-cantik.
Dari sekian banyak istri Prabu Siliwangi, ada beberapa yang terkenal dan sering disebutkan dalam sejarah Pajajaran.
Inilah beberapa istri Prabu Siliwangi yang sering disebutkan dalam sejarah Kerajaan Pajajaran:
Baca Juga: Cariosan Prabu Siliwangi, Kisah Sang Kakek Sunan Gunung Jati, Menikahi Nyi Ambet Kasih Majalengka
1. Nyi Ambet Kasih
Kisah tentang Nyi Ambet Kasih tertera dalam naskah lontar Carita Ratu Pakuan yang disimpan di perpustakaan Nasional Republik Indonesia dalam keropak 410.
Naskah di daun lontar tentang Carita Ratu Pakuan diperkirakan ditulis akhir abad ke-17 atau awal abad ke-18.
Cerita Nyi Ambet Kasih atau Nyai Rambut Kasih ini nantinya terkait dengan sejarah Kabupaten Majalengka Jawa Barat.
Kisah Nyi Ambet Kasih menjadi satu kisah yang menjadi misteri, karena jarang dituturkan dalam sejarah Pajajaran.
Disebutkan bahwa Prabu Siliwangi dari Nyi Ambet Kasih atau Rambut kasih tidak memiliki keturunan.
Dalam kisah legenda Majalengka, Nyi Ambet Kasih berakhir dengan Ngahiyang atau menghilang tanpa Karana.
2. Nyi Subang Larang
Nyi Subang Larang disebutkan sebagai salah satu istri Prabu Siliwangi dalam kronologi sejarah kehidupannya.
Pernikahan dengan Nyi Subang Larang kemudian menjadi titik pangkal sejarah selanjutnya yang terkait para raja atau sultan di Cirebon.
Kisah Nyi Subang Larang ini harus ditelusuri dari sumber naskah Cirebon dan Priangan Timur.
Tidak ada prasasti terkait Nyi Subang Larang, tentu saja nama para istri tidak dicantumkan dalam sebuah prasasti.
Pada zaman dulu tidak ada satu prasasti pun yang menuliskan tentang para istri dari tokoh sejarah yang ada.
Dalam sebuah naskah yang terbuat dari lembaran kulit kayu atau daluang, ada satu naskah bernama Cariosan Prabu Siliwangi
Dalam naskah ini dituliskan Nyi Subang Larang berasal dari Sumedang, dan naskah ini tersimpan di Museum Prabu Gesan Ulun Sumedang.
Naskah Cariosan Prabu Siliwangi pertama kali ditulis pada tahun 1357 saka atau 1435 masehi. Naskah tersebut disalin pada tahun 1675 Saka atau 1753 masehi.
Naskah Cariosan Prabu Siliwangi menjadi naskah paling tua yang ditulis pada saat Prabu Siliwangi masih hidup.
Bahkan dalam naskah ini diceritakan ketika Prabu Siliwangi belum menjadi Raja Pajajaran, masih disebut Pemanah Rasa.
3. Nyi Kentring Manik Mayang Sunda
Nyi Kentring Manik menjadi salah satu istri dari sekian banyak istri Prabu Siliwangi, sang Raja Pajajaran.
Nyi Kentring Manik merupakan adik dari Amuk Murugul, putra Raja Sunda Prabu Susuk Tunggal.
Prabu Susuk Tunggal sendiri putra dari Prabu Niskala Wastu Kencana, raja Sunda Galuh ketika belum dibelah menjadi dua.
Diketahui Niskala Wastu Kencana membelah jadi dua kerajaan, dan diwariskan kepada dua putranya.
Kerajaan Sunda diberikan kepada Prabu Susuk Tunggal, dan Kerajaan Galuh diberikan kepada Prabu Dewa Niskala.
Baca Juga: Indonesia Dapat Tawaran Jadi Tuan Rumah Piala Asia 2023, Ini 9 Stadion yang Siap Pakai
Raja Sunda Prabu Susuk Tunggal memilki seorang Putri cantik bernama Putri Kentring Manik.
Raja Galuh memiliki Putra Prabu Jaya Dewata atau Prabu Siliwangi.
Baik Prabu Siliwangi maupun Nyi Kentring Manik adalah cucu dari Prabu Niskala Wastu Kencana. *