Bagaimana Hukum Lupa Niat Berpuasa Ramadhan? Bagaimana Hukum Lupa Melafalkan Niat Puasa Ramadhan?

4 April 2022, 03:00 WIB
Bagaimana Hukum Lupa Niat Berpuasa Ramadhan? Bagaimana Hukum Lupa Melafalkan Niat Puasa Ramadhan Namun Sudah Berniat dalam Hati? Simak Penjelasannya Berikut /NYT/


PORTAL MAJALENGKA - Niat puasa merupakan salah satu rukun dalam puasa Ramadhan. Bukan hanya dalam puasa di bulan Ramadhan saja, niat juga merupakan hal penting pada ibadah sunnah maupun wajib.

Niat menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan diucapkan dengan maksud untuk menyengaja berpuasa mulai terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari.

Niat merupakan suatu perbuatan yang dikerjakan berdasarkan hati. Bahkan saking pentingnya niat puasa, salah satu ulama mengatakan niat puasa lebih penting dibandingkan makan sahur.

Baca Juga: Update Korea Open 2022, Begini Aktivitas Pebulutangkis Indonesia Jalani Ibadah Puasa di Negeri Ginseng

Meski niat puasa adanya di dalam hati, namun melafalkan melalui bibir dimaksudkan sebagai penegasan seseorang dalam beribadah, termasuk dalam puasa di bulan Ramadhan.

Umat muslim di Indonesia, biasanya melafalkan niat puasa setelah shalat tarawih dengan dipandu oleh imam. Tujuannya tentu agar niatnya tidak lupa diucapkan supaya puasanya sah.

Lantas, bagaimana jika seseorang lupa niat untuk mengerjakan ibadah puasa di bulan Ramadhan? Berikut penjelasannya menurut M. Quraish Shihab.

M. Quraish Shihab menjelaskan dengan pendapat para ulama, bahwa waktu untuk niat ialah dimulai sejak tenggelam matahari hingga sesaat sebelum terbit fajar.

Baca Juga: Hasil Final Orleans Masters 2022, Putri KW Berhasil Juara, Rehan-Lisa Puas sebagai Runner Up

Menurutnya, mengucapkan niat tidak wajib, akan tetapi niat cukup ditekadkan di dalam hati.

Lebih lanjut M. Quraish Shihab menjabarkan, dalam madzhab Abu Hanifah, jika seseorang berniat puasa Ramadhan sesudah terbitnya fajar, maka puasanya tetap sah.

Meski begitu, madzhab Maliki tidak mensyaratkan bahwa niat harus dilakukan setiap malam. Sebab, bagi mereka, kata M. Quraish Shihab, niat berpuasa sebulan penuh di awal Ramadhan sudah cukup dan dengan demikian, tidak harus melakukan niat setiap hari.

Pertanyaan lain muncul bagaimana hukumnya lupa membaca lafal niat namun sudah berniat di dalam hati? Berikut penjelasannya menurut Dr. Wajidi Sayadi, M.Ag.

Baca Juga: Link Streaming dan Prediksi Balapan Resmi MotoGP 2022 Argentina: Aleix Espargaro Diunggulkan

Dalam menjelaskan pertanyaan tersebut, Wajidi terlebih dahulu menjelaskan makna dari niat itu sendiri.

Menurutnya, Niat merupakan rukun ibadah puasa. Setiap malam Ramadhan sebelum subuh harus berniat puasa. Rasulullah SAW. menegaskan:

مَنْ لَمْ يُبَيِّتِ الصِّيَامَ قَبْلَ الْفَجْرِ فَلَا صِيَامَ لَهُ


"Siapa yang tidak berniat puasa pada malam hari sebelum terbit fajar, maka tidak ada puasa baginya". (HR. Nasai dari Hafshah isteri Rasulullah SAW).

Baca Juga: Jadwal Imsakiyah dan Waktu Sholat selama Ramadhan 1443 Hijriyah di Kabupaten Indramayu, Link Resmi Kemenag

Lebih lanjut, menurutnya sebuah niat artinya al-Qashd, yaitu bermaksud dengan sengaja dalam hati.

Ia pun mengutip pendapat Prof. Wahbah az-Zuhayliy yang menjelaskan bahwa Pengertian niat ialah sengaja, yaitu kemauan hati untuk mengerjakan sesuatu dan bertekad melaksanakannya tanpa ragu-ragu.

Adapun yang dimaksud niat di sini adalah bermaksud sengaja berpuasa, maka ketika pada malam hari dalam hati sudah bertekad untuk berpuasa besok di bulan Ramadhan, maka sesungguhnya ia sudah berniat.

Atas dasar itu, Wajidi menjelaskan, teknis dan tempat pemasangan niat sebenarnya adalah di hati. Sedangkan membaca lafal niat dengan lisan, hanya disunnahkan atau dianjurkan sebagai sarana untuk memudahkan konsentarsi pemasangan niat.

Baca Juga: Mengenal Siti Latifah Herawati Diah, Tokoh Pers Nasional yang Jadi Google Doodle 3 April 2022

Lafal niat yang dimaksud seperti:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَان هذِهِ السَّنَة لِلهِ تَعَالَى

“Aku berniat puasa besok menunaikan kewajiban di bulan Ramadhan tahun ini karena Allah Ta’ala.”

Ia pun menjelaskan lebih luas dengan bependapat kepada Syekh Muhammad Nawawi al-Bantani yang menjelaskan:

Niat itu tidaklah cukup hanya dengan mengucapkan di mulut tanpa kehadiran hati, sebagaimana tidak disyaratkannya mengucapkan lafal niat secara mutlak, akan tetapi disunnahkan melafalkannya karena pembacaan oleh mulut akan membantu konsentrasi hati.

Baca Juga: Siti Latifah Herawati Diah Jadi Ikon Google Doodle 3 April 2022

Dengan demikian, kata Wajidi, membaca lafal niat tidak wajib, hanya sunnah saja, yang terpenting menurutnya sudah berniat dalam hati untuk berpuasa besoknya, maka sudah sah. Niat puasa di bulan Ramadhan itu setiap malam sebelum masuk waktu subuh.

Wajidi menegaskan, apabila sudah berniat dalam hati untuk berpuasa besoknya, lalu tidak membaca lafal niat ketika makan sahur, maka puasa tetap sah.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: QnA cariustadz.id facebook wajidi.sayadi

Tags

Terkini

Terpopuler