Sosok Penerus Sunan Gunung Jati, Gus Fariz Buntet Pesantren, Berdakwah Hingga ke Perkampungan Terpencil

14 Februari 2022, 17:00 WIB
Sosok Penerus Sunan Gunung Jati, Gus Fariz Buntet Pesantren, Berdakwah Hingga ke Perkampungan Terpencil. /

PORTAL MAJALENGKA - KH Fariz Elt Haque lebih akrab di sapa Kang Fariz atau Gus Fariz, adalah putra dari KH Fuad Hasyim dan Nyai Minhatul Maula Buntet Pesantren Cirebon, yang memiliki nasab hingga ke Sunan Gunung Jati.

Gus Fariz dikenal dengan sosok yang sangat ramah kepada siapa saja, setiap orang yang berada di sekelilingnya akan merasa senang, karena ia memiliki selera humor yang tinggi. 

Hal ini diceritakan salah satu santri Gus Fariz yaitu Zaerudin, salah satu alumni Pondok Pesantren Nadwatul Umah Buntet. Ia menuturkan kepada Portal Majalengka, bagaimana Sang Kiai terhadap santrinya pada, 14 Februari 2022.

Baca Juga: Inilah Agama di Jawa Sebelum Islam Disebarkan oleh Sunan Gunung Jati dan Para Wali

"Kang Fariz itu orangnya enak, suka bercanda, akrab dengan semua santri, ya pokoknya enak lah," ucap Zaerudin yang sekarang tinggal di Majalengka.

Gus Fariz yang saat ini menjadi pengasuh pondok pesantren Nadwatul Umah di Buntet Pesantren Cirebon, merupakan pondokan yang didirikan oleh Almarhum KH Fuad Hasyim, ayah dari Gus Fariz.

Ayahanda Gus Faris, KH Fuad Hasyim sendiri semasa hidupnya dihabiskan untuk berkhidmat kepada Nahdlatul Ulama, dan menjadi Rois Syuriah PBNU pada masa KH Abdurrahman Wahid menjadi Ketua Umum PBNU.

Baca Juga: Sebelum Sunan Gunung Jati dan Wali Songo, 4 Bangsa Ini Juga Sebarkan Agama Islam di Tanah Jawa

Menghabiskan waktunya untuk menuntun umat dengan cara berdakwah keliling dari satu desa hingga ke pelosok desa yang terpencil sekalipun.

Bukan hanya berdakwah didalam negeri saja, melainkan hingga ke luar negeri seperti Singapura, Malaysia, Australia dan masih banyak lagi negara yang pernah didatangi oleh KH. Fuad Hasyim dalam menyiarkan agama Islam.

Kini perjuangan ayahnya untuk menuntun umat menuju ke jalan yang benar diteruskan oleh Gus Fariz. Mengikuti jejak ayahnya Gus Fariz terus melakukan safari dakwahnya.

Baca Juga: Amalan Sunan Gunung Jati: Dapat Mendatangkan Rezeki Berlimpah, Dagang Akan Laris Jika Amalkan Ini

Bahkan hingga pulau terpencil di Nusantara ini pernah Gus Faris datangi. Kesibukan dalam berdakwah sangat menguras tenaga dan juga berpengaruh pada kondisi kesehatan tubuhnya.

Gus Faris sempat bercerita bahwa dokter menyarankan untuk dirinya beristirahat dan harus istirahat selama 6 bulan untuk menjaga kesehatan tubuhnya. Namun kepeduliannya akan umat membuat ia enggan menuruti saran dari dokter.

Dalam dakwahnya Gus Faris selalu mengkampanyekan agar masyarakat cinta terhadap NKRI, cinta terhadap tanah air Indonesia.

Selogan hubbul Wathon minal iman selalu ia kumandang kan, mencintai tanah air adalah sebagian dari pada iman.

Mengajak masyarakat untuk lebih mencintai Nahdlatul Ulama, karena disitulah masyarakat akan mendapatkan tuntunan yang benar dalam beragama dan berbangsa.

Salah satu yang berjuang agar Indonesia merdeka dari penjajahan ratusan tahun lamanya. Didalam nya ada andil besar ulama-ulama Nahdlatul Ulama.

Dan ini yang selalu Gus Fariz Kampanyekan disetiap pengajian nya agar masyarakat tidak mudah disusupi aliran-aliran Wahabi dan juga alira-aliran yang suka mengkafir-kafirkan aliran lain.

Aliran yang dengan mudah menghukumi bid'ah disetiap amalan Nahdhotul Ulama.

Gus Fariz juga bukan hanya berdakwah lewat pengajian melainkan dia juga pernah nerdakwah melalui visual, memerani tokoh Mbah Muqoyim pendiri Buntet Pesantren Cirebon dalam film Ki Muqoyim,

Film yang bercerita tentang kisah perjalanan kiai Muqoyim dalam menyebarkan agama Islam Nusantara ini.

Satu film yang menarik untuk di simak dan dihayati pesan-pesan yang ada dalam film Ki Muqoyim.

Bagi yang penasaran untuk bisa melihat kisahnya kita bisa mengaksesnya di LINK INI.

Itulah sekilas tentang sosok Gus Fariz kiai muda asal Cirebon yang masih keturunan dari Sunan Gunung Jati.

Semoga sehat selalu Gus, dan selalu menuntun umat untuk menuju kejalan yang benar.***

Editor: Muhammad Ayus

Tags

Terkini

Terpopuler