SIAPA Sosok Prabu Siliwangi yang Sebenarnya? Berikut 5 Raja Kerajaan Galuh Pakuan Pajajaran

11 Februari 2022, 20:50 WIB
Lukisan atau ilustrasi Prabu Siliwangi. Sri Baduga Maharaja diyakini sebagai Prabu Siliwangi yang paling dikenal. /Facebook Radit Art.jelekong/

PORTAL MAJALENGKA - Nama Prabu Siliwangi begitu terkenal dan melekat khususnya bagi masyarakat Sunda. Namun bukti secara otentik masih dalam penelitian, dimana keberadaan dan bukti hidupnya Prabu Siliwangi.

Dikutip Portal Majalengka dari berbagai sumber penelitian dan jurnal, awal abad ke-16 nama Siliwangi sudah dikenal sebagai salah seorang tokoh dalam cerita pantun.

Siliwangi berasal dari kata asilih wewangi yang berarti ganti nama atau ganti ngaran. Dalam bahasa Sunda (kuna), nama (ngaran) sering disebut juga wawangi.

Istilah wawangi hanya digunakan untuk seorang tokoh, terkenal, dan punya nama harum. Prabu Siliwangi itu bukan nama sejati tapi nama alias atau julukan atau gelar.

Baca Juga: SABDA AGUNG PRABU SILIWANGI untuk Nyimas Rara Santang, Ibunda Sunan Gunung Jati

Beberapa naskah kuno pernah menceritakan nama Prabu Siliwangi, diantaranya naskah Carita Parahiyangan dan naskah Sanghyang Siksa Kandang Karesian.

Selain itu juga tercatat dalam naskah Carita Purwaka Caruban Nagari, naskah Bujangga Manik, dan naskah lainnya.

Adapun asal-usul munculnya nama Prabu Siliwangi menurut beberapa sejarawan muncul selepas wafatnya Prabu Wangi (Prabu Maharaja Linggabuana).

Prabu Wangi adalah raja dari Kerajaan Sunda Galuh yang terbunuh dalam peristiwa perang bubat pada tahun 1357 Masehi.

Baca Juga: Sejarah Wafatnya Sunan Gunung Jati, Dimakamkan Sunan Kalijaga dan Syekh Datul Kahfi

Prabu Wangi dianggap sebagai raja yang teguh pendirian, dia lebih memilih mati di tangan Gajah Mada daripada kerajaannya harus takluk pada Majapahit dengan peperangan. 

Sebelum terjadinya peristiwa perang Bubat, menurut Kidung Sunda salah satu naskah Jawa yang membahas menganai orang Sunda zaman Hayam Wuruk yang ditemukan di Bali, dinyatakan beberapa kali Majapahit melakukan invasi ke Sunda tapi selalu gagal. 

Hubungan Sunda dan Majapahit selepas Gajah Mada menunaikan cita-citanya melakukan invasi ke Sunda menjadi buruk. Namun di sisi lain tanpa sepengetahuan Gajah Mada, Hayam Wuruk menyodorkan pinangan ke putri Sunda. 

Ketika iring-iringan raja Sunda beserta putrinya sampai di Bubat, mereka justru dihadang Gajah Mada dan dipaksa mengakui sebagai vassal atau bawahan Majapahit.

Baca Juga: Bruno Cantanhede dan David da Silva Belum Maksimal Jelang Persib Bandung v PSS Sleman, Bobotoh Angkat Bicara

Paksaan itu ditolak sehingga terjadi peperangan yang tidak seimbang. Peperangan tersebut pada akhirnya membuat seluruh rombongan, termasuk didalamnya raja dan Putri Sunda terbunuh. 

Meskipun terbunuh di Bubat, Prabu Wangi tetap dikenang rakyat dan pembesar kerajaan Sunda Galuh sebagai raja panutan, karena tidak mementingkan dirinya sendiri tapi lebih mementingkan martabat kerajaan. 

MUNCULNYA PRABU SILIWANGI

Meskipun Raja-Raja Sunda yang mendapat julukan Prabu Siliwangi jumlahnya banyak, Prabu Siliwangi yang paling terkenal merujuk pada raja Pajajaran pertama. Yaitu raja gabungan dari kerajaan Sunda Galuh dan Sunda Pakuan.

Kemudian pada masa kejayaannya bernama Kerajaan Galuh Pakuan Padjajaran dipimpin Raja Sri Baduga Maharaja yang mempunyai nama muda Raden Pamanah Rasa.

Di masa pemerintahan Sri Baduga Maharaja, wilayah Kerajaan Sunda (Pajajaran) membentang dari Cilacap hingga Lampung.

Baca Juga: Memuliakan Perempuan Itu Perlu, Begini Kata Quraish Shihab

Pada masa ini pula dikenal sebagai masa kemakmuran dan kejayaan, sehingga Sri Baduga Maharaja dikenal sebagai raja dengan julukan Prabu Siliwangi yang paling terkenal. 

Selain itu, Sri Baduga Maharaja juga melahirkan keturunan yang kelak mendirikan Kesultanan Cirebon dan Banten.

Sehingga selepas runtuhnya Pajajaran, nama Prabu Siliwangi yang satu ini masih diagungkan Kesultanan Cirebon dan Banten.

Sehingga di kemudian hari orang hanya mengenal Prabu Siliwangi adalah ayah dari Pangeran Walangsungsang (pendiri Kesultanan Cirebon), dan buyut dari Maulana Hasanudin (pendiri Kesultanan Banten).

Baca Juga: Ridwan Kamil Usulkan Ini untuk Pembangunan Ibu Kota Negara Baru

Dalam catatan naskah kuno, raja-raja Padjajaran memiliki gelar yaitu:

  1. Maharaja Lingga Buana dikenal sebagai Prabu Wangi memimpin pada tahun 1350–1357 (7 Tahun)
  2. Rahyang Bunisora Suradipati, dia penerus Prabu Wangi dan memimpin tahun 1357–1371 (14 Tahun).
  3. Niskala Wastu Kancana dikenal juga sebagai Prabu Wangi Sutah. Memimpin paling lama semasa hidupnya yaitu sejak 1371–1475 (104 tahun).
  4. Ningrat Kancana Tohaan, tinggal Galuh dan memimpin pada rentang waktu 1475–1482 (7 Tahun).
  5. Jayadewata Sri Baduga Maharaja yaitu Raja yang paling terkenal dan membawa Kerajaan Pajajaran disegani bangsa lain. Dia dikenal sebagi Prabu Siliwangi yang memimpin pada 1482–1521 (39 tahun).

Baca Juga: Heboh Pebasket NBA Pakai Batik, Sandiaga Uno Luapkan Kekaguman

Kesuksesan Prabu Siliwangi ada beberapa factor, diantaranya memiliki strategi perang yang andal dan mampu membuat lawan takluk sebelum peperangan.

Disclaimer: Portal Majalengka hanya memberikan data sesuai referensi yang diberikan. Untuk menambah wawasan pembaca bisa mencari sumber lain sebagsi rujukan. *

Editor: Ayi Abdullah

Tags

Terkini

Terpopuler