Ketua IDI : Waspada Penyakit Tidak Menular di Masa Depan

- 25 Oktober 2020, 09:30 WIB
Mencuci tangan dapat mencegah penyakit khususnya penyakit tidak menular masuk ke dalam tubuh.
Mencuci tangan dapat mencegah penyakit khususnya penyakit tidak menular masuk ke dalam tubuh. /Instagram.com / hibrouspa

PORTAL MAJALENGKA - Bertepatan dengan peringatan Hari Dokter Nasional setiap 24 Oktober, para tenaga kesehatan mengingatkan untuk mematuhi protokol kesehatan.

Yakni mengenakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan (3M) serta menjaga kesehatan kulit.

Selain Covid-19, Ketua Umum PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Daeng Mohammad Faqih mengemukakan Indonesia akan menghadapi tantangan peningkatan beban prevalensi penyakit tidak menular di masa yang akan datang.

Baca Juga: Kamu Harus Tahu! Ini 7 Manfaat Buah Anggur untuk Kesehatan

“Banyak hal yang bisa memicu peningkatan prevalensi penyakit tidak menular dan degeneratif lainnya akibat perubahan pola penyakit atau transisi epidemologi,” katanya dalam orasi saat HUT Ke-70 IDI yang digelar secara daring oleh IDI Wilayah Jawa Tengah di kompleks Rumah Sakit Dr Kariadi Semarang, Sabtu 24 Oktober 2020.

Dia mencontohkan rendahnya kesadaran pola masyarakat untuk makan makanan bergizi hingga keterbatasan ruang terbuka untuk sarana olahraga.

Meningkatnya beban prevalensi penyakit tidak menular, lanjut dia, akan berdampak terhadap peningkatan beban pemerintah dan masyarakat yang akan memicu kemiskinan.

Baca Juga: Hari Ini! Shopee Gajian Sale Hadirkan Gratis Ongkir, Cashback 100%, dan Flash Sale 60RB!

“Kondisi tersebut juga akan melahirkan beban ganda permasalahan gizi,” katanya.

Ke depan, kata dia, dokter akan menghadapi tantangan yang semakin besar dan kompleks. Seluruh dokter memiliki tanggung jawab dan peran strategis dalam menyelesaikan berbagai persoalan kesehatan.

Baca Juga: Ini 3 Masalah kesehatan Mental Saat pandemi, Nomor 3 Sering Terjadi

Di masa depan, kata dia, kebutuhan dokter akan semakin besar. “Butuh kehadiran tenaga dokter yang mau dan mampu menyelesaikan persoalan yang dihadapi ini,” ujarnya.

Di masa pandemi COVID-19, lanjut dia, para dokter menyandang gelar sebagai pejuang kemanusiaan di garis depan. “Tugas mulia, bekerja dalam senyap untuk kemanusiaan,” katanya.

Baca Juga: 4 Gangguan Kesehatan Ini Menandakan Kamu Terlalu Lama Kesepian

Dia mengungkapkan banyak ucapan terima kasih yang ditujukan kepada para dokter dan tenaga kesehatan lainnya yang tak kenal lelah menekan angka kematian akibat COVID-19.

“Dokter bagai cahaya dalam gelap tubuh orang-orang yang sakit,” ucapnya. ***

Editor: Hanif Maulana

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah