FAKTA Penyebab Utama Polusi Udara Jakarta, Menteri LHK dan Gubernur Jabar Sepakat Karena Ini

24 Agustus 2023, 13:34 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menghadiri rapat koordinasi bersama Menko Marves terkait tindak lanjut ratas Presiden tentang Penanganan Polusi Udara Kawasan Jabodetabek di kantor Kemenko Marves, Jakarta, Jumat, 18 Agustus 2023./Foto: Biro Adpim Jabar /

PORTAL MAJALENGKA - Dua pejabat pemerintah yakni Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya dan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menyatakan hal sama terkait penyebab utama polusi udara di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).

Di tempat terpisah keduanya menyampaikan bahwa penyebab utama peningkatan polusi udara di Jakarta dan sekitarnya berasal dari kendaraan bermotor.

Dalam Rapat Terbatas Kabinet di Istana Negara, Jakarta pada Senin, 14 Agustus 2023 lalu, Siti Nurbaya menyampaikan beberapa fakta terkait peningkatan polusi udara di Jakarta dan sekitarnya. Dalam paparannya menegaskan, sektor transportasi merupakan pengguna bahan bakar paling besar di Jakarta.

Baca Juga: TANAMAN INI Mampu Serap Polusi Udara, Cocok buat Warga Jakarta, Bikin Rumah Jadi Sehat dan Indah

Tercatat sektor transportasi berkontribusi sebesar 44% dari penggunaan bahan bakar di Jakarta, diikuti industri energi 31%, lalu manufaktur industri 10%, sektor perumahan 14%, dan komersial 1%.

Sementara dalam laporan juga disebutkan bahwa penghasil emisi karbon monoksida (CO) terbesar adalah sektor transportasi sebesar 96,36% atau 28.317 ton per tahun, di bawahnya ada pembangkit listrik 1,76% 5.252 ton per tahun dan industri 1,25% mencapai 3.738 ton per tahun.

Dalam kesempatan itu menteri LHK juga menyebutkan selain konsentrasi polutan, emisi dari transportasi ataupun manufaktur industri, faktor kemarau panjang juga jadi penyebab meningkatnya polusi udara di Jakarta.

Baca Juga: Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Bupati Imron Siap Mekarkan Cirebon Timur

Meski demikian dalam laporan yang disampaikan, Menteri LHK menegaskan penyebab utama peningkatan polusi udara di Jakarta adalah kendaraan bermotor. Karena dari catatan tahun 2022 lalu itu ada 24,5 juta kendaraan bermotor dan 19,2 juta di antaranya sepeda motor.

"Bahwa penyebab utama pencemaran kualitas udaranya adalah kendaraan," katanya.

Ia dengan tegas menyangkal kabar bahwa polusi udara berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya, Cilegon. Berdasar hasil analisis, pencemaran udara tidak bergerak ke arah Jakarta, melainkan ke Selat Sunda.

Baca Juga: Jadi Unggulan di FIBA World Cup 2023 Prancis Tak Mau Sesumbar, Pilih Aman dari Tekanan

Ia juga menambahkan dari hasil studi yang telah dilakukan penggunaan batu bara berpengaruh ke Jakarta tidak sampai 1%.

Di tempat terpisah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil juga menitikberatkan penyebab polusi udara di Jabodetabek karena emisi kendaraan.

Usai Rapat di kantor Kemenko Marves terkait polusi di Jabodetabek, Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan bahwa hasil kajian PM2,5 yang merupakan zat paling berbahaya, 75% berasal dari kendaraan.

Baca Juga: Juara Bertahan FIBA World Cup Spanyol Tiba di Jakarta dengan Skuad Terbaik, Senang di Indonesia

Gubernur Jabar juga menepis kabar akan tudingan kesalahan yang tertuju pada PLTU, karena dari kajian yang ada cuma 25% saja.

Sementara itu dalam upaya mengatasi hal tersebut, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan upaya akan difokuskan pada 3 sektor yaitu transportasi, industri, dan pembangkitan listrik serta lingkungan hidup.

Upaya tersebut mulai dari modifikasi cuaca, mewajibkan PLTU batu bara menggunakan scrubber atau pembersih polusi, pembagian jam kerja di Jakarta, mendorong penggunaan transportasi publik, hingga percepatan kendaraan listrik.***

Ikuti selengkapnya artikel kami di Google News

Editor: Husain Ali

Tags

Terkini

Terpopuler