INILAH WASIAT PRABU SILIWANGI Kakek Sunan Gunung Jati untuk Keturunan dan Rakyatnya

- 3 Juli 2022, 06:00 WIB
INILAH WASIAT PRABU SILIWANGI Kakek Sunan Gunung Jati untuk Keturunan dan Rakyatnya
INILAH WASIAT PRABU SILIWANGI Kakek Sunan Gunung Jati untuk Keturunan dan Rakyatnya /Twitter @emprosay

PORTAL MAJALENGKA - Siapa yang tak kenal Prabu Siliwangi, ia adalah seorang Raja yang arif dan bijaksana.

Prabu Siliwangi merupakan Kakek dari Sunan Gunung Jati dari jalur Ibunya Rara Santang.

Sebagai orang sunda tentunya selalu melekat tutur piturur orang tua tentang wangsit Prabu Siliwangi.

Baca Juga: Ratusan Orang di Majalengka Dukung Anies Jadi Presiden 2024: Berprestasi dan Terbukti

Hingga saat ini wangsit Prabu Siliwangi masih dipercaya masyarakat Sunda.

Walaupun, bukti bahwa keberadaan dan hidupnya Prabu Siliwangi masih belum dibuktikan secara otentik.

Namun, nasihat pemimpin Kerajaan Padjajaran ini banyak diceritakan dan tersebar di masyarakat.

Baca Juga: HUTAN KERAMAT Petilasan Prabu Siliwangi, Kelak Jadi Wilayah Kekuasaan Prabu Kian Santang dan Sunan Gunung Jati

Wangsit Prabu Siliwangi menjadi pegangan masyarakat Sunda. Karena dalam ajarannya dulu bahkan kesempurnaan manusia itu dapat dicapai melalui Moksa.

Prabu Siliwangi memberikan wangsit kepada masyarakat Sunda dan keturunannya sebelum moksa.

Dikutip Portal Majalengka dari Terjemahan Naskah Uga Wangsit. Bahwa Prabu Siliwangi berpesan pada warga Pajajaran yang ikut mundur pada waktu beliau sebelum menghilang (Moksa), yaitu :

Baca Juga: HUT Bhayangkara Ke-76 Undang Tokoh Lintas Agama Indramayu, Ketua DPRD: Semoga Polisi Semakin Profesional

“Perjalanan kita hanya sampai disini hari ini, walaupun kalian semua setia padaku! Tapi aku tidak boleh membawa kalian dalam masalah ini, membuat kalian susah, ikut merasakan miskin dan lapar.

Kalian boleh memilih untuk hidup kedepan nanti, agar besok lusa, kalian hidup senang kaya raya dan bisa mendirikan lagi Pajajaran!

Bukan Pajajaran saat ini tapi Pajajaran yang baru yang berdiri oleh perjalanan waktu! Pilih!

Aku tidak akan melarang, sebab untukku, tidak pantas jadi raja yang rakyatnya
lapar dan miskin.

Baca Juga: Mabes Polri Gelar Doa Lintas Agama pada HUT Bhayangkara Ke-76 untuk Bangsa Indonesia Lebih Baik Lagi

Dengarkan! Yang ingin tetap ikut  denganku, cepat memisahkan diri ke selatan!

Yang ingin kembali lagi ke kota yang ditinggalkan, cepat memisahkan diri ke utara!

Yang ingin berbakti kepada raja yang sedang berkuasa, cepat memisahkan diri ke timur! Yang tidak ingin ikut siapa-siapa, cepat memisahkan
diri ke barat!

Dengarkan! Kalian yang di timur harus tahu : Kekuasaan akan turut dengan kalian! dan keturunan kalian nanti yang akan memerintah saudara kalian dan orang lain.

Baca Juga: HUT Bhayangkara Ke-76, Kapolres Bekasi Adakan Program Bedah Rutilahu

Tapi kalian harus ingat, nanti mereka akan memerintah dengan semena-mena. Akan ada pembalasan untuk semua itu. Silahkan pergi!

Kalian yang di sebelah barat! Carilah oleh kalian Ki Santang! Sebab nanti, keturunan kalian yang akan mengingatkan saudara kalian dan orang lain. Ke saudara sedaerah, ke saudara yang datang sependirian dan semua yang baik hatinya.

Suatu saat nanti, apabila tengah malam, dari gunung Halimun terdengar
suara minta tolong, nah itu adalah tandanya.

Semua keturunan kalian dipanggil oleh yang mau menikah di Lebak Cawéné.

Baca Juga: Mengapa Hari Raya Idul Adha 1443 H di Indonesia dengan Arab Saudi Berbeda? Begini Penjelasannya

Jangan sampai berlebihan, sebab nanti telaga akan banjir! Silahkan pergi! Ingat Jangan menoleh kebelakang!

Kalian yang di sebelah utara! Dengarkan Kota takkan pernah kalian datangi, yang kalian temui hanya padang yang perlu diolah.

Keturunan kalian, kebanyakan akan menjadi rakyat biasa. Adapun yang
menjadi penguasa tetap tidak mempunyai kekuasaan.

Suatu hari nanti akan kedatangan tamu, banyak tamu dari jauh, tapi tamu yang menyusahkan. Waspadalah!

Baca Juga: Gadis Asal Tasikmalaya Nyasar di Majalengka, Sudah 3 Bulan Lari dari Rumah Cari Pacar yang Dikenal via Medsos

Semua keturunan kalian akan aku kunjungi, tapi hanya pada waktu tertentu dan saat diperlukan. Aku akan datang lagi, menolong yang perlu, membantu yang susah, tapi hanya mereka yang bagus perangainya.

Apabila aku datang takkan terlihat; apabila aku berbicara takkan terdengar.

Memang aku akan datang tapi hanya untuk mereka yang baik hatinya, mereka yang mengerti dan satu tujuan, yangmengerti tentang harum sejati juga mempunyai jalan pikiran yang lurus dan bagus tingkah lakunya.

Ketika aku datang, tidak berupa dan bersuara tapi memberi ciri dengan wewangian.

Baca Juga: Kisah Keramat Kyai Jauhar Balerante Cirebon Diuji, Ditantang Pendekar Adu Kesaktian

Semenjak hari ini, Pajajaran hilang dari alam nyata. Hilang kotanya, hilang negaranya.

Pajajaran tidak akan meninggalkan jejak, selain nama untuk mereka yangberusaha menelusuri.

Sebab bukti yang ada akan banyak yang menolak! Tapi suatu saat akan ada yang mencoba, supaya yang hilang bisa diteemukan kembali.

Bisa saja, hanya menelusurinya harus memakai dasar. Tapi yang menelusurinya banyak yang sok pintar dan  sombong. dan bahkan berlebihan kalau bicara."

Baca Juga: INILAH 5 Raja Kerajaan Galuh Pakuan Pajajaran, Prabu Siliwangi Paling Sakti

Sebagai masyarakat Sunda, tentu sangat meyakini wangsit dari Prabu Siliwangi sebelum moksa.

Wangsitnya ditujukan kepada keturunan dan rakyatnya, untuk senantiasa berhati-hati dan selalu dalam kebaikan.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Terjamahan Naskah Uga Wangsit


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah