Namun setelah ibundanya Nyi Ambet Kasih meninggal, Raden Banyak Cakra atau Raden Kamandaka memilih menjadi seorang pengembara.
Pengembaraan Raden Kamandaka untuk berguru berbagai ilmu pengetahuan termasuk ilmu kanuragan.
Dalam pengembaraannya itu ia juga berniat untuk mencari seorang calon istri yang mirip dengan ibunya, baik secara wajah maupun sikap dan kepribadian yang penuh dengan kasih sayang.
Raden Kamandaka bertemu dengan seorang Petapa yang bernama Azhar Wirangrong.
Dari pertapa inilah Raden Banyak Cakra diberi nama Kamandaka, yang kemudian ia pakai selama mengembara.
Selama berbulan-bulan Raden Kamandaka mengembara, setelah ia mengunjungi banyak pertapaan dan bertemu banyak guru akhirnya ia tiba di wilayah Pasir Luhur
Di sinilah kemudian Raden Kamandaka menemukan gadis impian yang selama ini ia cari, seorang putri yang sangat cantik jelita dengan tutur kata yang lembut.
Gadis cantik ini bernama Dewi Cipta Rasa, Ia adalah Putri dari sang Adipati Pasir Luhur Kandada.
Kisah cinta antara Raden Kamandaka dan Dewi Cipta Rasa pun terjalin antara keduanya.
Kedua insan ini benar-benar sudah di mabuk asmara, Mereka berdua menjalani kisah cintanya dengan cara sembunyi.