Raja Sunda dengan sukacita memberikan restunya dan ikut pergi mengantarkan putrinya ke Majapahit untuk dinikahkan dengan Hayam Wuruk.
Pada tahun 1357 Masehi, rombongan kerajaan Sunda tiba di Majapahit setelah berlayar melalui laut Jawa.
Baca Juga: Link Live Streaming dan Prediksi UEFA Nations League, Wales vs Belanda
Rombongan kerajaan Sunda mendirikan Pesanggrahan di lapangan Bubat di bagian utara Trowulan ibukota Majapahit.
Mereka menantikan jemputan dari pihak Majapahit serta upacara kerajaan yang pantas dan layak untuk jemputan mempelai wanita.
Akan tetapi Gajah Mada Mahapatih Majapahit memandang peristiwa ini sebagai kesempatan untuk menaklukkan Sunda.
Baca Juga: KUJANG PUSAKA Sakti Milik Prabu Siliwangi Kakek Sunan Gunung Jati Berawal dari Kisah Macan Putih (1)
Patih Gajah Mada berambisi untuk melaksanakan sumpah janjinya, untuk bisa menaklukan kerajaan-kerajaan di Nusantara.
Dibawah pimpinan Patih Gajah Mada ia mengatur siasat dengan mengatakan kepada Raja Sunda, bahwa putrinya hanya akan dijadikan selir saja.
Putri Dyah Pitaloka tidak akan diangkat menjadi ratu Majapahit, hal ini membuktikan kalau Kerajaan Sunda tunduk pada Majapahit.