Sirkuit Mandalika Gelar MotoGP 2022, Legenda Balap Motor Asal Jawa Barat Beri Komentar Begini

- 18 Maret 2022, 22:54 WIB
Sirkuit Mandalika Gelar MotoGP 2022, Legenda Balap Motor Asal Jawa Barat Beri Komentar Begini
Sirkuit Mandalika Gelar MotoGP 2022, Legenda Balap Motor Asal Jawa Barat Beri Komentar Begini /

PORTAL MAJALENGKA – Sirkuit Mandalika Lombok, akan segera menggelar balap motor paling bergengsi di bumi, yakni MotoGP 2022.

Puncak perhelatan seri kedua MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika akan berlangsung pada Minggu 20 Maret 2022.

Para pembalap dunia, dari mulai kelas Moto3, Moto2 hingga MotoGP sudah berada di Lombok untuk menggelar free practice pada Jumat 18 Maret 2022.

Baca Juga: INILAH Sosok Tjetjep Heriyana, Legenda Balap Motor Jawa Barat, Dapat Kado Nonton Langung MotoGP 2022 Mandalika

Kemudian, pada Sabtu 19 Maret 2022, para pembalap MotoGP akan mengikuti babak kualifikasi guna menentukan starting grip pada race di hari Minggu 20 Maret 2022.

Dalam perhelatan race MotoGP pada Minggu 20 Maret 2022, legenda balap asal Jawa Barat, Tjetjep Heriyana akan menyaksikan langsung dari tribun utama Sirkuit Mandalika.

Tjetjep mendapatkan tiket nonton langsung MotoGP dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sebagai kado ulang tahun ke-83 yang jatuh pada 26 Maret 2022 mendatang.

Baca Juga: Nonton MotoGP Langsung di Mandalika, Kado Ultah ke-83 Legenda Balap Jawa Barat Tjetjep Heriyana dari Kang Emil

Tjetjep adalah salah satu pembalap asal Jawa Barat yang pernah mengharumkan nama Indonesia di ajang balap motor pada 1970-an.

Prestasi tertinggi Tjetjep adalah juara 3 Grand Prix Macau pada 1970. "Dulu saya pernah juara tiga di Macau," katanya, Kamis 17 Maret 2022.

Perlu diketahui, Kecintaan Tjetjep kepada balap motor sudah muncul sejak usia 13 tahun. Ia secara otodidak belajar banyak hal untuk mengasah kemampuan balapnya.

Baca Juga: Kejaksaan Tinggi DKIJakarta Mengamankan 1 Unit Kontainer Berisikan Minyak Goreng

Salah satunya belajar ke Jerman dan Italia untuk belajar banyak hal mengenai mesin motor.

Ada banyak trofi yang Tjetjep raih selama berkarier sebagai pembalap motor. Ketika ditanya jumlah medali dan trofi yang pernah diraih, ia mengaku tidak ingat seratus persen.

"Sekitar 110 medali. Tapi, sekarang cuma ada 10 kalau tidak salah," katanya.

Pada tahun 1974 Tjetjep terpaksa pensiun dari dunia balap motor. Kecelakaan di GP Batu Tiga, Kuala Lumpur, Malaysia, memastikan kondisi fisiknya tidak dapat lagi beradu cepat motor di sirkuit.

Meski begitu, Tjetjep tidak pernah betul-betul meninggalkan dunia balap motor sepenuhnya. Ia masih mengikuti perkembangan dunia balap motor, mulai dari pembalap yang beradu cepat di MotoGP, perkembangan mesin motor balap, sampai Sirkuit Mandalika.

"(Sirkuit Mandalika) ini luar biasa. Ini salah satu yang terbagus. Ada laut, ada gunung. Itu jadi antik. Sama kayak Macau," ucapnya.

Selain indah, Sirkuit Mandalika bisa memotivasi pembalap-pembalap Indonesia untuk menorehkan prestasi di kancah internasional.

Apalagi, kata Tjetjep, pembalap-pembalap motor Indonesia pada 1970-an selalu diperhitungkan negara lain.

"Tahun 70-an, 68 sampai 70 lebih, di Asia Tenggara, pembalap Indonesia paling jago, paling ditakutin. Pembalap Indonesia berani dan bagus-bagus," pungkasnya. ***

Editor: Muhammad Ayus

Sumber: Humas Jabar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah