Peresmian Jalan Prof Mochtar Kusumaatmadja Bertepatan dengan Hari Peringatan Serangan 1 Maret 1949

- 2 Maret 2022, 07:30 WIB
 Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil meresmikan jalan layang Prof Dr. Mochtar Kusumaatmadja di Kota Bandung, selasa (1/3/2022).
Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil meresmikan jalan layang Prof Dr. Mochtar Kusumaatmadja di Kota Bandung, selasa (1/3/2022). /Rizal FS/Biro Adpim Jabar/


PORTAL MAJALENGKA - Pergantian nama Jalan Pasupati sebagai Prof Mochtar Kusumaatmadja juga menjadi istimewa.

Pasalnya, peresmian Jalan Prof Mochtar Kusumaatmadja juga bertepatan dengan Hari Peringatan Peristiwa Serangan Umum 1 Maret.

"Hari ini, selain meresmikan Jalan Prof Mochtar Kusumaatmadja juga bertepatan dengan Hari Kedaulatan Negara. Serangan 1 Maret itu kan dimaknai sebagai hari kita berdaulat. Kita tidak mau menyerah, momentumnya adalah 1 Maret," kata Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

Baca Juga: Lirik lagu sinema oleh D’Masiv feat Fiersa Besari, Menegaskan Terkait Ketulusan Cinta

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menerbitkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2022 tentang Hari Penegakan Kedaulatan Negara, yang ditandatangani oleh Presiden pada 24 Februari 2022.

Pada diktum pertama Keppres, menetapkan tanggal 1 Maret sebagai Hari Penegakan Kedaulatan Negara. Keppres itu berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Menutip siaran pers Biro Pers Sekretariat Presiden menyebutkan, penetapan Hari Penegakan Kedaulatan Negara dilakukan dengan sejumlah pertimbangan.

Baca Juga: Info Gempa Terkini, Setelah Meulaboh Giliran Pangandaran Diguncang Magnitudo 5,2

Salah satunya berkaitan dengan peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949, yang digagas oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan diperintahkan oleh Panglima Besar Jenderal Soedirman.

Kemudian, disetujui dan digerakkan oleh Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta.

Dan didukung oleh Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia, laskar-laskar perjuangan rakyat.

Baca Juga: Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Terbaru: Yosef, Yoris dan Danu dalam Bahaya

Serta, segenap komponen bangsa Indonesia lainnya merupakan bagian penting dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia.

Perjuangan itu mampu menegakkan kembali eksistensi dan kedaulatan Negara Indonesia di dunia internasional.

Serta telah berhasil menyatukan kembali kesadaran dan semangat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

Baca Juga: Profil dan Biodata Ello yang Resmi Bergabung Bersama Band Dewa19

Peristiwa serangan umum 1 Maret 1949 terjadi di Kota Yogyakarta. Pasukan Indonesia secara serentak menyerang pasukan belanda dari segala penjuru Yogyakarta.

kibat serangan sporadis yang dilakukan oleh TNI dan para laskar, membuat pasukan Belanda yang saat itu tengan menduduki Kota Yogyakarta panik dan memilih untuk mundur.

Tentara Belanda lari tunggang langgang meninggalkan pos-pos militer mereka yang sudah didirikan di sekitar Yogyakarta.

Baca Juga: Jalan Layang di Bandung, Namanya Bukan Lagi Pasupati, Tapi Prof Dr Mochtar Kusumaatmadja

Berkat serangan tersebut, sejumlah senjata tentara Belanda berhasil dilucuti oleh TNI dan rakyat Indonesia.

Selain keuntungan tersebut, serangan Umum 1 Maret mampu menguatkan posisi tawar dari Republik Indonesia di kancah Internasional.

Pasalnya, berkat serangan tersebut, Belanda yang sebelumnya telah berkoar-koar, jika posisi Indonesia sudah melemah menjadi malu.

Baca Juga: Liga 1 BRI Pekan ke-28, Bekuk Persija Jakarta, Persib Salip Arema dan Bhayangkara FC

Tak lama setelah Serangan Umum 1 Maret terjadi, juga terjadi hal yang sama di Surakarta. Tepatnya pada berlangsung pada tanggal 7 sampai dengan 10 Agustus 1949.

Serangan ini biasa disebut dengan peristiwa serangan 4 hari.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Humas Jabar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x