Baca Juga: Puskesmas Tanah Abang Buka Lowongan Tenaga Medis Non PNS, Cek Formasi dan Ketentuannya
Dan Sang Mpu ini sebelum melakukan pekerjaannya melakukan ritual meditasi untuk meneropong alam pikiran sang Prabu.
Dari meditasi yang dilakukan Sang Mpu, akhirnya didapatlah sebuah bayangan tentang Purwarupa atau Sketsa senjata seperti yang ada di dalam pikiran Sang Prabu.
Setelah meditasi usai Sang Mpu memulai pekerjaannya dengan sentuhan-sentuhan magis yang diperkaya nilai-nilai filosofis spiritual, maka jadilah sebuah pusaka yang memiliki kekuatan tinggi Sejak saat itu.
Kujang secara berangsur-angsur digunakan para raja dan bangsawan kerajaan yang berada di tanah Sunda sebagai lambang kewibawaan kesaktian.
Setelah kekuasaan raja beralih pada Prabu Siliwangi, beliau menyempurnakan kembali kujang pusaka dari para leluhurnya.
Selain daya magis yang lebih disempurnakan untuk Kujang juga mengalami perubahan terutama pada pegangan kujang yang diukir membentuk kepala macan.
Baca Juga: Selain Taman Kota Kuningan, Ridwan Kamil Akan Menata Kawasan Ini
Ukiiran kepala macan adalah sebuah bentuk penghormatan Sang Prabu Siliwangi terhadap pendamping setianya Panglima Macan putih.