Berikut Ini 5 Konfroversi dan Fakta Ade Yasin Bupati Bogor yang Terkena OTT KPK

27 April 2022, 17:04 WIB
Berikut Ini 5 Konfroversi dan Fakta Ade Yasin Bupati Bogor yang Terkena OTT KPK /PMJ News

PORTAL MAJALENGKA - Bupati Bogor Ade Yasin baru saja terkena Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

OTT yang dilakukan oleh KPK itu berlangsung sejak Selasa, 26 April 2022 hingga Rabu pagi.

Ade Yasin diamankan bersama beberapa pihak dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Jawa Barat.

Baca Juga: KPK Tangkap Tangan Bupati Bogor Ade Yasin, Diduga Kasus Suap

Sebelum ditangkapnya Ade Yasin, Bupati Bogor itu memang kerap menjadi sorotan karena kontroversinya.

Berikut ini Portal Majalengla sajikan beberapa fakta dan kontroversi yang pernah dilakukan oleh Ade Yasin.

1. Tidak Bubarkan Milad FPI

Bupati Bogor Ade Yasin pernah menjadi sorotan lantaran tak membubarkan milad FPI yang berlangsung di Masjid At Ta'awun Puncak Bogor saat masih kondisi pandemi Covid-19 pada tahun lalu.

Baca Juga: Inilah Letak Makam Syekh Siti Jenar dari Beberapa Versi

Ade Yasin saat itu menjelaskan bahwa acara tersebut sudah terlanjur ramai, jika dibubarkan dikhawatirkan akan tidak kondusif.

2. Pernah Berencana kolaborasi dengan KPK

Bupati Bogor Ade Yasin merupakan Bupati yang memfokuskan diri dengan isu antikorupsi.

Bahkan Ade Yasin pernah berencana untuk berkolaborasi dengam KPK untuk memberantas korupsi di Kabupaten Bogor. Akan tetapi, justru sekarang dirinya yang ditangkap oleh KPK.

Baca Juga: Inilah Syekh Siti Jenar, Waliyullah yang Penuh Kontroversi

Dengan keseriusannya terhadap isu antikorupsi, Ade Yasin pernah menyatakan bahwa untuk mendukung kolaborasi pencegahan korupsi tersebut Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor telah menerbitkan Peraturan Bupati Nomor 28 Tahun 2019 tentang Pedoman Pengendalian Gratifikasi di Kabupaten Bogor.

3. Pernah gelar lomba gali kubur

Pemkab Bogor pernah mengadakan lomba gali kubur yang diinisiasi oleh Ade Yasin.

Menurut Ade Yasin saat itu, lomba gali kubur saat itu sebagai apresiasi kepada para penggali kubur karena sudah bekerja keras sepanjang pandemi.

Lomba gali kubur ini sempat menjadi perbincangan di media sosial. Meski demikian, Ade Yasin menegaskan bahwasannya hal itu bukan lomba, melainkan suatu penghormatan.

Lomba gali kubur yang diinisiasi oleh Ade Yasin itu digelar di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pondok Rajeg, Cibinong, Bogor, pada Maret 2022.

Dalam lomba gali kubur itu, terdapat 32 penggali kubur dari 8 TPU se-Kabupaten Bogor.

Adapun hadiah lomba gali kubur itu menawarkan hadiah dengan sebesar Rp 5 juta.

Kecepatan, kerapian, hingga ketepatan ukuran dalam menggali liang lahat menjadi penilaian dalam lomba menggali kubur.

4. Sebut imigran di Puncak mengganggu

Ade Yasin pernah mengatakan bahwasannya sejumlah imigran di Puncak itu dapat mengganggu aktivitas pariwisata dan dapat meresahkan warga sekitar.

Ade Yasin menyebut ada 1.690 imigran yang saat itu mengungsi di kawasan Puncak, Bogor.

Pernyataan Ade Yasin itu dilontarkan pada tanggal 18 Maret 2022 lalu. Pengungsi tersebut ditempatkan di Puncak tanpa ada pekerjaan. Sebagian disebut meresahkan masyarakat sekitar.

Padahal, pernyataan Ade Yasin tersebut justru bertolak belakang dengan pernyataan warga sekitar yang merasa tidak terganggu dengan adanya imigran tersebut.

5. Meneruskan jejak sang kakak

Ditangkapnya Ade Yasin hampir serupa dengan apa yang pernah dilakukan KPK terhada kakaknya, yakni Rachmat Yasin.

Rachmat Yasin juga terkena OTT KPK pada 7 Mei 2014 malam. Serupa dengan Ade Yasin, sang kakak juga ditangkap karena dugaan suap.***



Editor: Muhammad Ayus

Tags

Terkini

Terpopuler