PORTAL MAJALENGKA - Prabu Siliwangi adalah nama lain dari Sri Baginda Maharaja atau Prabu Jaya Dewata.
Selain memiliki kesaktian yang sangat luar biasa, Prabu Siliwangi juga memiliki satu senjata pusaka sakti yang bernama Kujang.
Senjata pusaka yang dimiliki Prabu Siliwangi memang terlihat sangat antik, sebuah kujang yang memiliki gagang kepala macan.
Baca Juga: SOSOK Penasihat Sunan Gunung Jati, Mbah Kuwu Sangkan, Pendiri Kesultanan Cirebon
Senjata Pusaka sangat lazim dimiliki oleh para pendekar sakti pada zaman dahulu kala, selain pendekar senjata pusaka juga biasa dimiliki oleh para raja dan juga Adipati kerajaan.
Menjadi Salah satu pusaka yang sangat fenomenal dengan memiliki kisah kesaktian dan keberadaannya sampai sekarang yaitu Pusaka kujang yang dimiiliki Prabu Siliwangi.
Sebuah pusaka memiliki ciri dan kehebatan masing-masing sesuai dengan kemampuan serta wibawa dari sang pemilik.
Baca Juga: Kisah Pengembaraan Nyi Mas Rara Santang, hingga Melahirkan Sunan Gunung Jati dan Syarif Nurullah (2)
Kujang berkepala macan pusaka milik Prabu Siliwangi, konon memiliki kehebatan yang sangat luar biasa, salah satu kehebatannya yang jika digunakan bisa menghancurkan ribuan pasukan.
Dan kehebatan lainnya dari pusaka Kujang miliki Prabu Siliwangi ini bisa menembus dan merusak alam gaib dalam waktu seketika.
Memiliki bentuk yang sangat unik, Kujang Pusaka milik Prabu Siliwangi ini menjadi sangatlah menarik perhatian, selain menjadi pusaka andalan dari Kerajaan Pajajaran senjata ini juga dikenal sebagai ikon masyarakat Pasundan.
Baca Juga: 5 Tempat Wisata Bersejarah di Cirebon, Salah Satunya Tempat Petilasan Sunan Kalijaga
Tak heran jika hampir di seluruh daerah di wilayah Pasundan meliputi Jawa Barat dan Banten juga sering kita temukan simbol-simbol kujang yang terpampang di pusat-pusat kota bahkan di pusat pemerintahan.
Kujang sendiri pada awalnya hanyalah sebuah alat atau senjata kaum petani yang mengakar pada budaya pertanian masyarakat Sunda.
Bentuk awal kujang sendiri biasa saja, layaknya alat untuk bertani. Kujang digunakan sebagai sebuah benda pusaka pertama kali muncul dalam sejarah kerajaan Sunda Galuh atau Pajajaran.
Tepatnya pada masa Prabu bunisora atau disebut juga sebagai Prabu kuda Lelean, sang Prabu Kuda Lelean iyalah kakek buyut dari Prabu Siliwangi.
Baca Juga: RAHASIA RITUAL Prabu Siliwangi di Mata Air Istana Ghaib Sebelum Tirakat
Kuda Lelean yang merupakan seorang pertapa dan juga resi yang mumpuni dengan ketaatannya terhadap spiritual dan ajaran agama, beliau pun mendapat gelar Raja Resi.
Asal usul kujang menjadi sebuah benda pusaka bermula dari keinginan sang Prabu memiliki sebuah pusaka yang menjadi ciri khas kerajaan dan bangsanya pada saat itu.
Suatu ketika Prabu kuda lalean tengah melakukan Tapa Brata di kaki gunung Ciremai, tepatnya di Curug Sawer wilayah Majalengka sekarang.
Baca Juga: Hasil Laga Ke-2 Indonesia vs Timor Leste Skor 3-0, Garuda Geser Singapura di Ranking FIFA
Saat sang Prabu Kuda Lelean sedang bertapa tiba-tiba sang prabu mendapat petunjuk dari sang pencipta alam semesta.
Sebuah pusaka yang berdasar pada Kujang yang biasa dipakai untuk alat pertanian masyarakat Sunda.
Namun dengan perubahan bentuk ke arah yang lebih sakral, bentuk dari kujang pusaka yang ada di benak sang prabu bentuknya mirip dengan pulau Jawa.
Bentuk pulau Jawa sendiri merupakan filosofi dari cita-cita sang prabu untuk menyatukan kerajaan-kerajaan yang berada di tanah Jawa.
Baca Juga: Muhammadiyah Siapkan Sumber Daya Manusia Unggul di IKN Nusantara
Kerajaan Jawa yang memang masih satu keturunan dari kerajaan Sunda Galuh, untuk menjadi satu kerajaan besar di nusantara.
Setelah Prabu Kuda Lelean mendapat petunjuk, segera Prabu kuda Lelean menugaskan salah seorang pandai besi atau empu dari keluarga Kerajaan.
Sang empu diminta membuat mata pisau seperti yang ada di dalam pikiran sang prabu, mulanya sang mpu gusar soal bentuk senjata yang mesti dibuatnya.
Baca Juga: Puskesmas Tanah Abang Buka Lowongan Tenaga Medis Non PNS, Cek Formasi dan Ketentuannya
Dan Sang Mpu ini sebelum melakukan pekerjaannya melakukan ritual meditasi untuk meneropong alam pikiran sang Prabu.
Dari meditasi yang dilakukan Sang Mpu, akhirnya didapatlah sebuah bayangan tentang Purwarupa atau Sketsa senjata seperti yang ada di dalam pikiran Sang Prabu.
Setelah meditasi usai Sang Mpu memulai pekerjaannya dengan sentuhan-sentuhan magis yang diperkaya nilai-nilai filosofis spiritual, maka jadilah sebuah pusaka yang memiliki kekuatan tinggi Sejak saat itu.
Kujang secara berangsur-angsur digunakan para raja dan bangsawan kerajaan yang berada di tanah Sunda sebagai lambang kewibawaan kesaktian.
Setelah kekuasaan raja beralih pada Prabu Siliwangi, beliau menyempurnakan kembali kujang pusaka dari para leluhurnya.
Selain daya magis yang lebih disempurnakan untuk Kujang juga mengalami perubahan terutama pada pegangan kujang yang diukir membentuk kepala macan.
Baca Juga: Selain Taman Kota Kuningan, Ridwan Kamil Akan Menata Kawasan Ini
Ukiiran kepala macan adalah sebuah bentuk penghormatan Sang Prabu Siliwangi terhadap pendamping setianya Panglima Macan putih.
Panglima macan putih selalu senantiasa setia untuk menjaga serta menghadapi serangan para musuh yang ingin menghancurkan Kerajaan Pajajaran.
Itulah sekelumit cerita tentang sejarah asal usul senjata pusaka yang dimiliki Prabu Siliwangi, yaitu Kujang.***