Jalur Puncak-Cianjur Longsor, Kendaraan Besar Dilarang Melintas dan Diarahkan Jonggol dan Sukabumi

1 Mei 2021, 11:05 WIB
Selama penanganan longsor dan amblasnya bahu jalan, bus dan truk dilarang melintas jalur Puncak-Cianjur. /Antara/

 

PORTAL MAJALENGKA - Kendaraan besar bus dan truk dilarang melintasi Jalur Puncak-Cianjur, Jawa Barat, selama penanganan longsor dan amblasnya  jalan tersebut.

Perbaikan jalur tersebut ditargetkan dapat selesai sebelum lebaran.

Kasatlantas Polres Cianjur, AKP Meilawaty mengatakan, larangan tersebut sudah berlaku sejak Jumat 30 April 2021 hingga selesai penanganan longsor.

Baca Juga: Viral Bocah 12 Tahun Lihai Kendarai Truk Kontainer, Polisi Langsung Bertindak

"Kendaraan berat akan diarahkan ke jalur alternatif Jonggol dan Sukabumi, karena ditakutkan selama perbaikan dan penanganan longsor susulan dapat terjadi kalau kendaraan berat masih melintas," katanya dilansir dari Antara.

Untuk mengantisipasi kendaraan berat melintas di jalur tersebut, pihaknya telah mendirikan dua pos penjagaan di Kawasan Bundaran Lampu Gentur-By Pass Cianjur dan Pos Pengamanan di Segar Alam-Puncak Pass, kendaraan yang memaksakan diri melintas akan diputar balik.

Sedangkan upaya perbaikan jalan amblas terbawa longsor di Desa Ciloto, Kecamatan Cipanas, langsung dilakukan Balai PURP Binamarga, dengan target penanganan dan perbaikan dapat tuntas setelah hari raya, sehingga selama proses berjalan kendaraan berat dilarang melintas.

Baca Juga: KPK Geledah Ruang Kerja Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin, Sita Berbagai Dokumen

Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VI, Heri Suko, mengatakan penanganan terlebih dahulu dengan membuat saluran air yang tidak berfungsi dengan baik, sehingga menyebabkan longsor dan amblasnya bahu jalan nasional di kawasan Ciloto-Puncak.

"Kita akan fokuskan pembuatan saluran air yang menyebabkan terjadinya longsor karena saluran tidak dapat menampung air dengan baik. Nomor satu kita akan perbaiki saluran serapan air, agar tidak kemana-mana terlebih dapat melimpah hingga pemukiman warga," katanya.

Pihaknya menargetkan proses perbaikan dapat selesai sebelum masuknya Lebaran, namun pihaknya memprediksi proses penanganan dapat tuntas 100 persen setelah lebaran. Selama proses berjalan, pihaknya meminta tidak ada kendaraan berat yang melintas.***

Editor: Muhammad Ayus

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler