Kurangi Risiko Depresi, Coba Plong Karya Siswa SMAN 1 Ngamprah KBB

12 Desember 2020, 08:15 WIB
Farhan Mandito Wirarachman dan Ananda Safira Choirunissa, pelajar SMA Negeri 1 Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, berhasil ciptakan aplikasi kesehatan mental bernama Plong. /Disdik Jabar

PORTAL MAJALENGKA - Farhan Mandito Wirarachman dan Ananda Safira Choirunissa, pelajar SMA Negeri 1 Ngamprah Kabupaten Bandung Barat (KBB) Jawa Barat berhasil mengeluarkan terobosan.

Mereka menciptakan aplikasi kesehatan mental yang dapat membantu mengurangi risiko depresi bernama Plong, dan menjadi pembuktian inovasi pelajar di Jabar di tengah pandemi Covid-19.

Aplikasi Plong juga mengantarkan Farhan dan Ananda meraih medali perak dalam Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Indonesia (FIKSI) Tahun 2020 di bidang game dan aplikasi.

Baca Juga: Keranjang Belanja, Fitur Baru di Aplikasi WhatsApp Bisnis

Ananda Safira mengatakan, aplikasi tersebut hadir setelah melihat salah satu teman sekolahnya yang mengidap gangguan mental sehingga sulit untuk melakukan komunikasi.

Hal tersebut yang mendorong dirinya dan Farhan untuk berinovasi di dunia teknologi dengan menghadirkan aplikasi Plong.

“Founder kami ada yang mengidap gangguan mental. Kami memunculkan solusi dengan aplikasi Plong, aplikasi kesehatan mental berbasis android dan ios,” ujar Ananda.

Baca Juga: Aplikasi JAGA Bansos KPK Terima 1.650 Keluhan

Ananda mengaku awalnya kesulitan untuk membuat aplikasi tersebut di tengah pandemi Covid-19, yang memaksa mereka harus melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) secara daring.

“Itu karena kami membuatnya di tengah pandemi, sulit untuk komunikasi dan menyatukan pemikiran. Tapi setelah ada kelonggaran, kita bertemu dan bertukar pikiran, tapi tentu kita juga terapkan protokol kesehatan,” kata dia.

Pembuatan aplikasi tersebut, kata Ananda, membutuhkan waktu sekitar tiga bulan, mulai dari membuat konsep hingga menerjemahkannya ke visual sejak Juli 2020.

Baca Juga: Mau Ngedit Foto atau Video? Manfaatkan 7 Aplikasi Ini!

Kini aplikasi tersebut telah memasuki tahap penyempurnaan untuk bisa digunakan masyarakat menggunakan android.

“Dan di sinilah aplikasi Plong diharapkan bisa menangani mereka yang gangguan mental dengan cara efektif karena menggunakan HP jadi bisa diakses dimana pun dan kapan pun,” katanya.

Aplikasi tersebut memiliki beberapa fitur diantaranya mulai dari konseling, meditasi, relaksasi, jurnal bersyukur serta artikel kesehatan mental.

Bahkan pihak sekolah yang memberikan dukungan penuh atas karya pelajar tersebut melakukan kerjasama dengan tenaga medis dari Rumah Sakit Jiwa Cisarua, Kabupaten Bandung Barat.

Baca Juga: MUDAH! Bayar Pajak Kendaraan Bermotor Bisa Melalui Tiga Aplikasi, Ini Caranya!

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Dedi Supandi mengatakan, inovasi tersebut menjadi pelajaran berharga di tengah masa pandemi Covid-19 dengan dibatasinya berbagai aktivitas termasuk KBM tatap muka.

Informasi dan telekomunikasi bukan lagi menjadi sebuah tawaran tapi itu sudah menjadi sebuah kebutuhan.

“Dengan pandemi ini kita berharap pola pembelajaran itu dengan status-status bahwa pembelajaran itu tidak harus berbicara dengan daring, tapi bagaimana menyampaikan pola kemampuan atau pengetahuan yang didapatkan dalam konteks yang faktual,” ujar Dedi.

Baca Juga: Ini daftar Situs dan Aplikasi yang Bisa Digunakan Memakai Bantuan Kuota Internet Gratis Kemendikbud

Dedi memberikan apresiasi terhadap pelajar yang mampu memanfaatkan waktu di tengah pandemi Covid-19 dengan menghadirkan aplikasi Plong yang dinilai sangat bermanfaat bagi masyarakat.

Dinas Pendidikan Provinsi Jabar, kata Dedi, akan terus mendorong berbagai inovasi yang dilahirkan para pelajar.

“Tentunya kita harus dorong. Dinas pendidikan selalu menyampaikan agar sekolah mendorong para siswanya berinovasi agar muncul inovasi yang bermanfaat,” kata Dedi. ***

Editor: Hanif Maulana

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler