Warga Brazil Protes Kewajiban Imunisasi COVID-19

- 2 November 2020, 19:00 WIB
Vaksin Covid-19 Sinovac Biotech.
Vaksin Covid-19 Sinovac Biotech. /EPA-EFE/ANDRE BORGES

PORTAL MAJALENGKA - Lebih dari 300 warga Brazil berkumpul di jalan raya komersial utama Sao Paulo pada Minggu (1/11) untuk memprotes dukungan Gubernur Joao Doria terhadap kewajiban imunisasi COVID-19.

Mereka juga menentang pengujian vaksin potensial yang dikembangkan oleh perusahaan biofarmasi China, Sinovac. Para pengunjuk rasa di Sao Paulo melakukan aksi mereka untuk mendukung Bolsonaro.

Satu demonstran memegang tanda bertuliskan "Kami bukan kelinci percobaan" dan satu orang lagi --dengan mengenakan masker-- memperlihatkan tulisan "tidak untuk vaksin."  Banyak di antara para pengunjuk rasa itu yang tidak memakai masker.

Baca Juga: Sudah Tau cara Vaksin Bekerja dan Apa Fungsinya Bagi Tubuh? Begini Penjelasan Guru Besar UI

"Kami menentang Joao Doria, yang sekarang akan mewajibkan vaksin itu, yang bertentangan dengan keinginan kami," kata pemrotes Andre Petros seperti dikutip Portal Majalengka dari ANTARA.

"Ini tidak terjadi di mana pun di dunia, bahkan di China."

Doria sebelumnya berbicara dengan arah mendukung kewajiban imunisasi, begitu vaksin tersedia. Sikapnya itu memicu pertengkaran dengan Presiden Jair Bolsonaro, yang bersumpah bahwa imunisasi akan bersifat sukarela.

Baca Juga: Dukung LGBT di Assam India, APCS Akui Masyarakat LGBT di Daerahnya Dan Bisa Menjadi PNS

Ketua Mahkamah Agung mengatakan pengadilan pada akhirnya akan memutuskan masalah tersebut.

Di Brazil, warga wajib diimunisasi dengan beberapa jenis vaksin, termasuk vaksin Hepatitis B yang diberikan pada bayi yang baru lahir.

Brazil mencapai keberhasilan besar pada gerakan vaksinasi besar-besaran pada masa lalu, misalnya dalam memberantas polio pada 1980-an.

Baca Juga: Pakar Bioteknologi Mikroba: Demonstrasi Perpanjang Masa Pandemi COVID-19 Hingga Dua Bulan

Di Sao Paulo, vaksin Sinovac sedang diuji sebagai bagian dari pengujian klinis fase III dengan dukungan dari pemerintah Doria.

Kementerian kesehatan federal Brazil pada Oktober mengumumkan akan membeli 46 juta dosis vaksin buatan Sinovac, jika mendapat persetujuan badan pengawas, dalam kesepakatan yang didukung oleh para gubernur negara bagian.

Namun sehari kemudian, Presiden Jair Bolsonaro yang beraliran konservatif mengatakan negaranya tidak akan membeli vaksin tersebut.

Baca Juga: Ribuah Jamaah Umrah Indonesia Dipastikan Gagal Berangkat, Begini Alasannya

Bolsonaro telah sesekali menyerang China sejak jejak kampanye 2018, pada saat negara-negara Asia meningkatkan investasi dan pengaruh di Brazil.

Dengan 5,5 juta kasus COVID-19, Brazil dilanda wabah virus corona terburuk ketiga secara global, setelah Amerika Serikat dan India, menurut hitungan Reuters.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Reuters ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x