Donald Trump Berharap Arab Saudi Ikut Berdamai dengan Israel

- 21 September 2020, 12:23 WIB
Trump Berharap Arab Saudi Segera Berdamai dengan Israel.
Trump Berharap Arab Saudi Segera Berdamai dengan Israel. /Middle East Monitor

PORTAL MAJALENGKA - Donald Trump membeberkan jika Kuwait yang memang jadi sekutu Amerika Serikat (AS) ingin berdamai dengan Israel.

Trump melanjutkan jika total ada delapan negara Timur Tengah ingin berdamai dengan Israel.

Presiden AS itu juga disinyalir sudah bertemu putra emir yang berkuasa di Kuwait.

Baca Juga: Memata-matai Penggunanya Lewat Kamera saat Menggunakan Instagram, Facebook Digugat Pelanggan

Ia menyebut Kuwait akan mengikuti jejak Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain untuk menormalkan hubungan dengan Israel dalam waktu dekat.

"Kuwait sangat senang bahwa kami menandatangani dua negara pertama dan saya pikir mereka akan segera menjadi bagian darinya," kata Trump pada konferensi pers Gedung Putih, Jumat, 18 September 2020, dikutip zonajakarta.com dari Times of Israel dan Pikiran Rakyat, Minggu (20/9/2020).

Keterangan ini dilontarkan Trump usai memberi penghormatan tertinggi kepada Sheikh Sabah Al Ahmad dari Kuwait.

Baca Juga: Pendaftaran Beasiswa Unggulan Kemendikbud Dibuka Hari Ini, Berikut linknya!

"Saya punya, menurut saya, tujuh atau delapan negara yang ingin menjadi bagian darinya.Tidak ada yang mengira ini akan terjadi dan itu terjadi dengan mudah,” kata Trump.

Dia juga mengatakan mendapat dua panggilan telepon dari negara-negara yang ingin mencapai kesepakatan.

"Mereka menginginkan keamanan, mereka menginginkan perdamaian, dan mereka benar-benar lelah berperang,” kata Trump.

Baca Juga: Belum Dapat BLT, Padahal Terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan? Laporkan!

Bulan Agustus lalu, pejabat senior Kuwait yang tidak disebutkan namanya menolak kemungkinan menormalkan hubungan dengan Israel.

Pejabat Kuwait itu mengatakan kepada surat kabar lokal al-Qabas bahwa meskipun ada hubungan yang hangat antara negara-negara Teluk dan Israel, mereka tidak tertarik untuk mengubah kebijakan regionalnya yang sudah berlangsung lama.

Menteri luar negeri UEA dan Bahrain menandatangani perjanjian yang disebut Persetujuan Abraham atau Abraham Accords dalam upacara Gedung Putih dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada hari Selasa, 15 September 2020.

Baca Juga: Ternyata Kasus Meninggal Akibat Covid-19 Lebih Banyak Polisi dan TNI Dibandingkan Tenaga Medis

Satu-satunya negara Arab yang sebelumnya memiliki hubungan resmi dengan Israel adalah Mesir dan Yordania.

Perjanjian tersebut tidak membahas konflik Israel-Palestina yang telah berlangsung selama puluhan tahun.

Sementara UEA, Bahrain dan negara-negara Arab lainnya mendukung Palestina, pemerintahan Trump telah membujuk kedua negara untuk tidak membiarkan konflik itu membuat mereka tidak memiliki hubungan normal dengan Israel.

Baca Juga: Selain Rokok, 5 Makanan Ini Berbahaya Bagi Tubuh Jika Dikonsumsi Tidak Seimbang

Sejumlah negara Arab ditunjuk sebagai calon potensial untuk mengikuti UEA dan Bahrain dalam menjalin hubungan normal dengan Israel, seperti Maroko, Sudan dan Oman.

Trump sebelumnya mengatakan dirinya berharap 7 atau 9 negara Arab menormalkan hubungan dengan Israel termasuk Arab Saudi.***(Beryl Santoso/Zona Jakarta)

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Zona Jakarta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x