Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri. Namun menurut Sandiaga Uno, tidak perlu takut dengan embargo Amerika.
"Palingan kalau diembargo kita tidak bisa makan McDonald's kan? Biarin kita makan Babi Rafi lah," celetuk Sandi, disambut tawa penonton.
Baca Juga: Hasil Race MotoGP Austria 2022: Francesco Bagnaia Juara, Fabio Quartararo Tampil Menawan
Sandi mengatakan, dalam situasi sulit saat ini, pentingnya bersikap bijak. Menurutnya Indonesia tidak perlu tegas pro terhadap salah satu negara. Melainkan justru harus pandai mengambil peluang dengan kalkulasi yang matang.
Terlebih, Rusia menawarkan sistem pembayaran menggunakan mata uang Rubel.
"Kata Rusia, nggak usah takut. Bayarnya pakai Rubel saja. Tuker rupiah ke Rubel gitu. Nah ini yang teman-teman di sektor keuangan lagi ngitung-ngitung," ujarnya.
Baca Juga: Kisah Rekannya Mimpi Gus Dur Membuat Pil KB, Ternyata Ini Maksudnya
Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tak lepas dari penyebab perang antara Rusia dan Ukraina. Sehingga menciptkan multiplier effect negatif dengan meningkatnya inflasi.
Seperti diketahui, perang antara Rusia dan Ukraina yang diawali operasi militer khusus Moskow pada 24 Februari 2022 masih berlangsung hingga saat ini.
Memasuki hari ke-178, konflik di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia bahkan terus berlanjut. ***