Berbeda dengan Donald Trump, Begini Janji Joe Biden Kepada Muslim AS

20 Oktober 2020, 16:14 WIB
Calon Presiden AS dari Partai Demokrat, Joe Biden. //Instagram/@joebiden/

PORTAL MAJALENGKA- Menjadi calon Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden menyampaikan janji kepada warga muslim di AS bahwa dia akan mencabut 'Larangan Muslim'yang sebelumnya diberlakukan oleh Donald Trump.

Janji tersebut akan ia terapkan jika terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat.

Lebih dari itu, Joe Biden juga menyampaikan janji yang lain seperti melibatkan Muslim Amerika dalam berbagai aspek seperti  pemerintahan, politik dan sosialnya kelak.

Baca juga: Pemerintah Depok Layangkan Ancaman pada Pelajar, Anies Baswedan: Itu Sudah Ketinggalan Zaman

Selain itu, Joe Biden juga berjanji akan mendorong anggota parlemen membuat undang-undang untuk memerangi lonjakan
kejahatan rasial di AS.

Bukan hanya menyinggung soal janjinya terhadap Muslim Amerika, ia juga menyampaikan gambaran kinerja keperintahannya kedepan yang telah ia susun sejak Maret lalu termasuk menaggulangi Covid-19.

"Sebagai Presiden, saya akan bekerja dengan Anda untuk menghilangkan racun kebencian dari masyarakat kita untuk menghormati kontribusi Anda dan mencari ide-ide Anda. Pemerintahan saya akan terlihat seperti Amerika, dengan Muslim Amerika melayani di setiap tingkatan," kata Joe Biden, sebagaimana dikutip dari Deccan Herald, Selasa, 20 Oktober 2020.

Baca juga: Pelajar Terlibat Aksi Tolak Omnibus Law, Guru Besar UPI: Satu Sisi Kita Bangga Karena Ada Kesadaran

"Pada hari pertama, saya akan mengakhiri larangan Muslim inkonstitusional Trump. Saya akan mendorong Kongres untuk mengesahkan undang-undang kejahatan dan kebencian. Saya akan menerapkan strategi nasional yang telah saya susun sejak Maret untuk menanggulangi Covid-19," lanjut Joe Biden.

"Saya akan mengakhiri ketidaksetaraan yang mematikan dalam perawatan kesehatan, pendidikan, dan kesempatan yang telah diperbesar oleh krisis ini. Dan bersama-sama, kita akan membangun kembali sistem peradilan pidana yang berfokus pada penebusan, bukan retribusi," kata Joe Biden menambahkan.

Sebagaimana diberitakan Pikiranrakyat-bekasi.com dalam artikel, "Catat! Ini Janji-janji Joe Biden untuk Umat Islam, Jika Terpilih Jadi Presiden AS", sejak masa pemerintahan Presiden AS, Donald Trump telah melakukan larangan perjalanan yang kontoversial, yakni melarang Muslim memasuki AS.

Baca juga:Asesmen Nasional Diterapkan 2021, Begini Perbedaannya dengan Ujian Nasional

Oleh para kritikus, kebijakan tersebut dinamakan "Larangan Muslim". Larangan tersebut meliputi beberapa negara mayoritas Muslim, termasuk Iran dan Suriah.

Pada Februari lalu, larangan perjalanan tersebut semakin diperluas hingga mencakup enam negara tambahan, termasuk Nigeria.

Melihat bahwa suara Muslim Amerika penting bagi komunitas dan negara, Joe Biden mengklaim bahwa komunitas tersebut tidak selalu mendapatkan rasa hormat atau representasi yang layak mereka dapatkan selama berada di bawah kepemimpinan Donald Trump.

Baca juga: Mengenal Puan Maharani dan Karirnya dari Mulai Menteri Hingga Jadi Ketua DPR RI

"Ini bukanlah siapa kita. Abraham Lincoln memberi tahu kami di Gettysburg, sebuah rumah yang terbagi tidak dapat berdiri. Hari ini, kepercayaan sedang surut. Harapan tampaknya sulit dipahami. Alih-alih menyembuhkan, kita sedang terkoyak. Dan saya menolak untuk membiarkan itu terjadi. Kami memiliki dua masa depan yang lebih cerah untuk pemerintahan AS kelak," kata Joe Biden.

Joe Biden juga mengatakan bahwa dia akan merangkul semua harapan masyarakat dan berusaha memberikan yang terbaik untuk warga Amerika Serikat kelak.

"Saya katakan dari awal, saya menjalankan negara Amerika Serikat untuk merangkul harapan, bukan ketakutan. Merangkul terang, bukan kegelapan. Merangkul masa depan, bukan masa lalu. Dan saya akan memberikan yang terbaik untuk kita semua. Maksud saya, Anda semua lebih tahu daripada siapa pun bahwa kita memiliki kekuatan untuk mengubah arah, mengorganisir, mengadvokasi, dan memilih," kata Joe Biden.***(TIM PRNM/Pikiranrakyat.com)

 

 

 

 

 

 

Editor: Rasyid

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler