265 Hari Berlayar di Laut Lepas Seorang Diri, Pulang-pulang Bingung soal Pandemi

29 September 2020, 02:09 WIB
Ilustrasi lautan. /Pixabay/

PORTAL MAJALENGKA - Bert ter Hart, pria asal Kanada berusia 62 tahun mencetak sejarah sebagai orang Amerika Utara pertama dan ke-8 di dunia yang berhasil menyelesaikan pelayaran di laut lepas tanpa menggunakan GPS.

Sejak Oktober 2019, Bert melakukan ekspedisi laut dengan berlayar seorang diri ke seluruh dunia. Bert hanya mengandalkan navigasi angkasa, dan berhasil kembali pulang ke Kanada pada Juli 2020 lalu.

Bert menghabiskan waktu selama 265 hari di laut lepas. Selama perjalanan keliling dunia ia mengandalkan sekstant, sebuah instrumen navigasi untuk mengukur sudut antara objek astronomi dan cakrawala.

Baca juga: Ancaman Tsunami di Wilayah Selatan Jawa Hantui Masyarakat, Begini Tanggapan BMKG

"Itu tidak nyata. Saya membutuhkan waktu 265 hari untuk perjalanan yang berlalu dalam sekejap. Seolah-olah saya baru pergi kemarin. Untuk sensasi pencapaian, Saya rasa Saya tidak memilikinya karena Saya berada di ruang temporal yang aneh saat ini di mana Saya baru saja pergi kemarin," ujar Bert dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Travel + Leisure.

Tah hanya itu, ia pun membawa meja kayu, pena dan kertas. Sebuah metode tradisional yang menurutnya adalah cara terdekat baginya untuk mengalami bagaimana rasanya berlayar berabad-abad yang lalu.

"Semuanya berbeda, kecuali bagaimana Anda mencari tahu di mana Anda sedang berada, karena mereka melakukannya dengan cara yang persis sama. Dan Anda akan memiliki kecemasan yang persis sama: Apakah saya berada di tempat yang saya pikirkan? Apakah daratan akan muncul di tempat yang seharusnya? Pengalaman bagian itu, yang dapat dihidupkan kembali karena Anda menggunakan teknologi yang tidak berubah sejak tahun 1700-an," tambahnya.

Baca juga: Tidak Kebagian BLT UMKM? Ini Cara Baru Untuk Dapat Bantuannya!

Tetapi menggunakan metode tradisional juga menghadirkan tantangannya. Bert mengaku bahwa ia membutuhkan dua hingga tiga jam per hari untuk menentukan lokasi tempat ia berada, karena untuk menggunakan sekstant membutuhkan penglihatan akan cakrawala.

Tak lupa, Bert pun bercerita bagaimana dia menghadapi badai angin topan yang menguras mental yang terdengar seperti seratus orang dengan palu godam yang menghantam perahu.

"Bayangkan Anda sedang mengemudi di jalan raya dengan kecepatan 80 mil per jam, lalu Anda menjulurkan seluruh tubuh ke luar jendela mobil. Demikianlah gambaran yang cukup baik tentang bagaimana rasanya berdiri di atas perahu saat angin bertiup sekencang itu. Angin menderu-deru, sesekali gelombang pecah, dan sebagian besar perahu berada di bawah air," katanya.

Baca juga: Cara Mengecek Daftar Penerima BLT PKH Rp 500 Ribu per KK Lewat Link Berikut Ini

Selama perjalanan itu, Bert berjuang menyesuaikan diri dengan suplai makanannya. Ia membatasi 800 kalori per hari, hingga pada satu titik dia memastikan bekal makanan akan cukup untuk sisa perjalanannya.

Terlepas dari tantangan itu, Bert, yang disebut sebagai 'Orang Teraman di Planet' di tengah pandemi virus corona, menggambarkan perjalanan solonya dengan kata 'ajaib'.

Ketika akhirnya mencapai Pulau Victoria di Kanada pada bulan Juli, Bert ter Hart disambut oleh keluarganya, yang memberitahu tentang pandemi yang sedang berlangsung. Meskipun merasa bingung soal pandemi, ia pun mengikuti anjuran pemerintah untuk karantina.

Baca juga: Digugat Tommy Soeharto, Yasonna: Saya Siap

"Saat saya semakin dekat dengan rumah, saya semakin cemas. Tiba-tiba Saya harus masuk ke dunia yang tidak Saya kenal. Dunia yang Saya tinggalkan sama sekali berbeda dari dunia tempat Saya kembali. Saya tidak tahu bagaimana Saya akan cocok dan bagaimana Saya akan memandang semuanya dari perspektif sosial, politik, atau ekonomi," ujarnya.

Saat merefleksikan perjalanannya, Bert mengungkapkan bahwa dia berharap ada orang lain yang mungkin tertarik menjelajahi dunia untuk mengikuti jejaknya.

"Saya ingin menginspirasi orang-orang untuk mengambil langkah pertama dalam mewujudkan impian atau petualangan apa pun yang mungkin mereka miliki. Begitu Anda mengambil langkah pertama itu, langkah selanjutnya akan lebih mudah, dan demikian pun langkah selanjutnya. Dan Anda akan segera menjalani impian Anda, apa pun itu, besar atau kecil,” ucap Bert.

Baca juga: Terkait Protokol Kesehatan, Silaturahmi Akbar KAMI di Surabaya Dibubarkan

Bert pun menandaskan, bahwa setiap manusia bisa memiliki pengalaman yang paling luar biasa jika bersedia keluar sedikit dari tempat kita berada untuk melihat apa yang ada di luar sana.*** (Zaskia Nuraini/PR Tasikmalaya)

Editor: Husain Ali

Sumber: PR Tasikmalaya

Tags

Terkini

Terpopuler