Sebab, umumnya PRT (pembantu rumah tangga) gajinya lima ratus ribu rupiah.
Keluarga Atmojo diceritakan adalah keluarga kaya yang memiliki usaha restoran yang terkenal dan sudah memiliki beberapa cabang.
Lalu akhirnya calon majikan Sri tersebut menawarkan jika Sri akan digaji sebesar lima juta rupiah
Singkat cerita, akhirnya Sri berangkat untuk bekerja di rumah keluarga Atmojo tersebut.
Walaupun sang ayah sempat menyuruh Sri untuk tidak menerima pekerjaan itu, namun Sri tetap tergiur dengan gaji yang ditawarkan.
Sesampainya di rumah keluarga Atmojo, Sri bersama dua rekannya dari agensi penyalur, yaitu Erna dan Dini diberitahu bahwa ada beberapa larangan yang tidak boleh mereka langgar selama bekerja di sana.
Namun, tak diperjelas apa saja larangan tersebut sehingga Sri, Erna dan Dini tidak mengetahuinya.
Hingga hari berikutnya mereka dijemput dan dibawa ke suatu tempat oleh supir keluarga Atmojo.
Mereka dibawa ke sebuah rumah di tengah hutan yang jauh dari pemukiman dan jalan besar. Lalu disana ada Mbah Tamin, seorang pria tua kepercayaan keluarga Atmojo.
Lalu didalam rumah itu terdapat seorang gadis belia yang nampak terbaring dan tubuhnya penuh luka. Gadis itu terbaring di sebuah keranda mayat, Sri, Erna dan Dini pun sempat merasa kaget dan aneh.