“Saya datang kesitu idealnya saya dibukakan pintu dan Malakai dikembangkan kepada saya. Orang yang berhak sebagi Ibu dan secara putusan pengadilan ketika perceraian kami, Malakai ada di bawah pengasuhan dan pemeliharaan saya yang sudah diputuskan inkrah berkeputusan tetap,” ucap Wanda Hamidah.
Tetapi yang terjadi sebaliknya, Wanda Hamidah tidak disambut dengan baik dan hal itu membuat Wanda panik, frustasi, dan marah.
Wanda jelaskan dirinya kerja dua hari syuting dan rindu sekali dengan anaknya Malakai. Lelah juga ketika syuting di puncak lima jam kemudian pergi menuju Jakarta, rasa kangen ingin berjumpa dengan anaknya.
Baca Juga: Ungkap Kasus Subang: Polisi Beri Pernyataan Tegas, Pengacara Danu Tanggapi Begini
“Saya menerobos masuk dan tidak dibukakan pintu. Benar saya merusak pintu dan jendela karena rasa frustrasi saya, kerinduan saya, dan kemarahan saya karena saya tidak dapat bertemu dengan anak saya,” kata Wanda Hamidah. *