Jangan Buang Kulit Jeruk dan Apel, Gunakan untuk Pengusir Hama dan Pupuk Alami, Begini Caranya

- 16 Februari 2022, 09:15 WIB
Jangan buang kulit jeruk dan apel, gunakan untuk pengusir hama dan pupuk alami.
Jangan buang kulit jeruk dan apel, gunakan untuk pengusir hama dan pupuk alami. /Wuwung Dini Wulandari/Tangkapan layar Youtube Sustaination

PORTAL MAJALENGKA – Sampah rumah tangga merupakan penyumbang terbesar dari total sampah di Indonesia setiap harinya.

Dilansir dari situs web Sustanation, sebesar 60% merupakan sampah rumah tangga dari total sampah yang dihasilkan.

Sampah rumah tangga adalah berbagai bahan yang dibuang dari sisa-sisa aktivitas rumah tangga. Seperti air sisa mencuci pakaian dan piring, sampah sisa makanan, sampah sisa memasak, kertas, dan plastik.

Baca Juga: INILAH DAFTAR PUSAKA Milik Pangeran Walangsungsang Menurut Naskah Klayan, Golok Cabang Kalahkan Jagoan Galuh

Daripada ikut menyumbang kerusakan lingkungan karena sampah, sebaiknya manfaatkan sampah rumah tangga untuk hal yang berguna.

Simak beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi sampah rumah tangga sekaligus membantu kegiatan di rumah.

Baca Juga: Link Streaming dan Perkiraan Pemain PSG vs Real Madrid Leg Kedua Babak 16 Besar Liga Champions

1. Kumpulkan sisa kulit buah

Kulit buah yang dapat digunakan seperti kulit jeruk, jeruk nipis, lemon, apel, manngga, daun pandan, sereh, dan sisa sayuran juga boleh. Rekomendasi proporsi sisa buah:sayur adalah 80:20.

Penggunaan sisa sayur yang terlalu banyak akan menyebabkan aroma Eco-Enzyme menjadi kurang segar.

Baca Juga: SKOR HASIL AKHIR Persib Bandung vs PSIS Semarang Berbagi Angka 0 - 0

2. Membuat Eco-Enzyme
Bahan:
- Siapkan botol plasti bekas ukuran 1 liter
- 500 ml air
- 50 gram gula pasir atau gula merah
- 150 gram kulit buah

Cara Membuat:
- Masukkan air, gula,dan kulit buah ke dalam botol. Jangan isi wadah hingga penuh.
- Aduk botol tapi jangan dikocok.
- Aduk dan jungkir balikkan botol,serta buka tutupnya setiap hari untuk melepas gas selama 1 bulan pertama.
- Diamkan selama 3 bulan.

Baca Juga: Tjipetir, Talenan Asal Sukabumi yang Sempat Menggegerkan Benua Eropa

3. Penggunaan Eco-Enzyme
Setelah cairan eco-enzyme matang dan dapat dipanen, sisa kulit buah dapat dikompos.
Cairan eco-enzyme ini dapat dibuat sebagai pupuk, pengusir hama, membersihkan permukaan kaca, membersihkan sayur dari pestisida, dan sebagainya

4. Pupuk dan Pengusir Hama dari Eco-Enzyme
Campurkan 30 ml Eco-Enzyme ke dalam 2 liter air. Masukkan campuran larutan air dan Eco-enzyme ini ke dalam botol semprot dan semprotkan ke tanah di sekitar tanamanmu atau langsung ke tanaman yang terkontaminasi hama.

Baca Juga: Menempati Urutan Kedua Tes Pramusim MotoGP di Sirkuit Mandalika, Fabio Quartararo Belum Puas

Jangan gunakan 100% larutan eco-enzym ke tanah atau tanamanmu karena akan membuat tanah asam dan “membakar” tanamanmu.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Youtube Sustaination


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah