Pernyataan Howells ini sejalan dengan komitmen Inggris untuk menghentikan penjualan mobil bermesin bensin dan diesel di tahun 2030.
Ia juga menekankan bahwa Honda percaya pada pendekatan multi-jalur untuk mengurangi emisi gas karbon dari sisa pembakaran.
Baca Juga: Waduh, Anggaran Vaksin dan Kesehatan 2021 Capai Rp 169,7 Triliun
Howells menambahkan, ada peran teknologi yang harus dikedepankan guna mengimplementasikan keinginan untuk mengurangi emisi gas buang tersebut.
“Ada peran yang harus dimainkan untuk bahan bakar elektronik, untuk biomassa, untuk hidrogen, hingga tingkat tertentu untuk bahan bakar konvensional, dan juga baterai,” tambahnya.
Meskipun mengatakan dukungannya pada elektrifikasi kendaraan, namun Howells mengatakan keraguannya terhadap penerimaan kendaraan berteknologi listrik.
Baca Juga: Menkominfo Jhonny G Plate Perkenalkan Juru Bicara Vaksinasi COVID-19
Alasannya, karena kendaraan listrik dipasarkan dengan harga yang lebih mahal dari mobil bensin ataupun diesel.
Sehingga dikatakan Howells kendaraan listrik saat ini tidak dilihatnya sebagai solusi langsung untuk mengurangi gas karbon.
"Harganya sepertiga hingga 50% lebih mahal daripada kendaraan konvensional atau hibrida," ungkapnya.