PORTAL MAJALENGKA - Suatu hari Baginda Harun ar-rasyid tersenyum sendiri manakala mendapati ayam betinanya bertelur.
Beliau memanggil pengawal agar mengumumkan kepada rakyat bahwa kerajaan mengadakan sayembara untuk umum.
Sayembara itu berupa pertanyaan yang mudah tetapi memerlukan jawaban yang tepat dan masuk akal.
Baca Juga: Inilah 10 Ciri Seseorang Didampingi oleh Khodam Wali Allah, Kamu Salah Satunya?
Barang siapa yang bisa menjawab pertanyaan itu akan mendapatkan imbalan yang menggiurkan.
Satu tas dipenuhi uang emas tetapi, namun apabila tidak bisa menjawab maka mesti terima hukuman undian yang beresiko.
Pada kondisi susah begini saya saembara itu mengundang banyak peminat Sayang beribu sayang karena hukuman yang berat bila gagal menjawab maka para peminat itu hanya bisa menelan air liur saja.
Namun apa daya otak diragukan kecerdasannya, mengingat beratnya hukuman yang akan dijatuhkan maka hanya 4 orang yang nekat mengikuti sayembara itu.
Baca Juga: Ditunggu Sunan Gunung Jati, Habib Toha Turun dari Langit Naik Sejadah dengan Masih Memakai Sandal
Abu Nawas yang mendengar sayembara yang diadakan oleh raja langsung mendaftar dia menjadi salah satu dari empat orang itu.
Aturan main sayembara itu ada dua pertama jawaban harus masuk akal kedua peserta harus mampu menjawab sanggahan dari Baginda sendiri.
Pada hari yang telah ditetapkan para peserta sudah siap di depan panggung penontuan pun berjubel Mereka ingin menyaksikan siapa yang beruntung akan mendapatkan pundi-putih uang emas itu.
Baginda duduk di atas panggung beliau memanggil peserta pertama.
Baca Juga: MALAIKAT DARI JABBARUT Kabarkan Pada Wali Bahwa Ia Ahli Neraka, Sang Wali: Aku Tidak Takut Neraka
Peserta pertama maju dengan tubuh gemetar Baginda bertanya manakah yang lebih dahulu telur atau ayam.
"Telur" jawab beserta pertama.
Apa alasannya,? tanya Baginda,
" Bila ayam lebih dahulu itu tidak mungkin karena ayam berasal dari telur" kata peserta pertama menjelaskan.
"Kalau begitu siapa yang mengerami telur itu sanggah Baginda?"
Peserta pertama pucat pasti wajahnya mendadak berubah putih seperti kertas. ia tidak bisa menjawab tanpa ampun Ia dimasukkan ke dalam penjara.
Kemudian peserta kedua maju dan berkata
"paduka yang mulia sebenarnya telur dan ayam tercipta dalam waktu yang bersamaan" ucap nya.
"Bagaimana bisa bersamaan" tanya Baginda
"bila ayam lebih dahulu itu tidak mungkin karena ayam berasal dari telur.
Baca Juga: Sang Nabi Menyamar Jadi Petani Temui Mbah Moen, Langsung Lapor ke Wali Senior
Bila telur lebih dahulu itu juga tidak mungkin karena telur tidak bisa menetas tanpa dierami" kata peserta kedua.
"Dengan mantap bukankah ayam betina bisa bertelur tanpa ayam jantan" sanggah Baginda memojokkan peserta kedua bingung Ia pun dijebloskan ke dalam penjara.
Sementar peserta ketig berkata.
"Tuanku Baginda raja yang mulia sebenarnya ayam tercipta lebih dahulu daripada telur" ucap peserta ketiga
"sebutkan alasanmu" kata Baginda.
Baca Juga: Ajaib, Wali Syekh Nurjati Bangun Masjid Sapu Angin Hanya Semalam, Kini di Usia 600 Tahun Tetap Kokoh
"Menurut hamba yang pertama tercipta adalah ayam betina" kata peserta ketiga meyakinkan
"Lalu bagaimana ayam betina bisa beranak pinak seperti sekarang.
"Sedangkan ayam jantan tidak ada" tanya Baginda
Memancing ayam betina bisa bertelur tanpa ayam jantan telur dierami sendiri lalu menetes dan menurunkan anak ayam jantan.
Baca Juga: KISAH MISTIS GUS DUR, Datang Kakek Berjubah Putih dan Berjenggot Panjang: Ini Tempat Lahirnya Wali
Kemudian menjadi ayam jantan dewasa dan mengawani induknya sendiri beserta ketiga pun berusaha menjelaskan bagaimana bila ayam betina mati sebelum ayam jantan.
Yang sudah dewasa sempat mengawininya beserta ketiga pun tidak bisa menjawab sanggahan Baginda Ia pun dimasukkan ke dalam penjara.
Dan kini tibalah giliran Abu Nawas ia berkata
"yang pasti adalah telur dulu baru ayam" ucap
"coba terangkan secara logis" kata Baginda
"Yang ingin tahu ayam bisa mengenal telur, sebaliknya telur tidak mengenal ayam" kata Abu nawa singkat agak lama Baginda raja merenung
Kali ini Baginda tidak menyanggah alasan Abu Nawas penonton pun bersorak Abu Nawas pun berhak atas hadiah pundi-pundi uang tersebut
Dan inilah sedikit cerita tentang Abu Nawas ketika ditanya duluan mana telur atau ayam dan itulah jawaban cerdas Abu Nawas.***