Begini Penjelasan Dokter Kandungan Mengenai Pembekuan Sel Telur

20 Januari 2022, 07:00 WIB
Ilustrasi sel telur. Luna Maya pilih melakukan metode egg freezing. /PIXABAY/Colin Behrens

PORTAL MAJALENGKA - Dokter kandungan turut angkat bicara terkait pembekuan sel telur atau egg freezer yang dilakukan Luna Maya.

Melakukan pembekuan sel telur alias egg freezer seperti yang dilakukan artis populer Tanah Air Luna Maya memang belum lazim di Indonesia. Karena itu banyak orang yang terkejut dengan langkah yang dilakukan Luna Maya.

Sementara itu, dari kaca mata medis apa yang dilakukan Luna Maya merupakan hal yang normal bagi kaum perempuan yang usianya sudah mendekati kepala 4 namun belum menikah.

Baca Juga: Menteri PPPA Sebut Tuntutan Hukuman Mati Pemerkosa 13 Santri Sesuai UU

Di mana nanti tidak perlu cemas masalah keturunan jika sudah terlanjur memasuki masa monopouse.

"Sekarang banyak perempuan-perempuan yang belum mendapat pasangan atau belum menikah, tapi ia ingin punya keturunan di kemudian hari. Jadi dia menyimpan dulu sel telurnya masa di mana sel telurnya kualitas dan kuantitasnya masih baik," ungkap dr. Boy Abidin dikutip dari Youtube Intens Investigasi.

Menurut Dokter kandungan Egg Freezing paling baik dilakukan di usia 20-38 tahun, karena pada usia tersebut sel telur masih bagus. Sel telur disimpan di tempat khusus dengan minus 106° Celcius.

Baca Juga: Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah Siapkan Kelahiran Baby AH Usai Karantina

"Kenapa perlu disimpan? Karena perempuan ada masa produktif, karena kualitas dan kuantitas seltelut itu paling baik di isia 20-38an lah sekitar itu. Disimpan di tangki khsusus dengan suhu -106° Celcius. Jadi dia bisa menyimpan dalam waktu yang lama, jadi mengandung nitrogen dingin, nitrogen cair," ungkap dr. Boy Abidin.

Yang kabarnya harganya mahal untuk melakukan hal terabut, dr. Boy Abidin membantahnya karena jumlah uang yang dikeluarkan tidak terlalu besar. Karena biaya disesuaikan dengan tergantung di mana menyimpannya serta obat-obatannya.

"Setau saya ga semahal itu untuk stimulasi sama seperti paket program bayi tabung. Jadi obat-obatnya memang tergantung kebutuhan tiap wanita, tiap usia itu berbeda. Usianya semakin lanjut kebutuhan obat-obatnya semakin banyak,"

Baca Juga: Tujuh Orang Hasil OTT di Kabupaten Langkat Dibawa ke Gedung KPK Jakarta

"Biaya tergantung dari masing-masing tempat di mana dia menyimpannya. Jadi biasanya yang mahal jtu adalah biaya buat menstimulasi sel telur artinya dia rangsang dengan obat-obatan ovulasi, setelah itu dipanen, lalu diambil sel telurnya, lalu sel telurnya dibekukan," jelas dr. Boy Abidin.***

Editor: Andra Adyatama

Tags

Terkini

Terpopuler