Selain itu, kerja sama antar pedagang gudeg juga diperlukan manakala muncul permintaan dalam skala besar. Khususnya untuk haji dan umrah sesuai kuantitas dan kualitas yang diinginkan.
Pasalnya, Syam memperkirakan jumlah kebutuhan gudeg saat musim haji bakal meningkat tajam mengingat jumlah jamaah haji dari Indonesia sangat besar.
Baca Juga: Untuk Mengetahui Seseorang Punya Khodam atau Tidak, Cukup Kenali Ciri-Ciri Berikut
"Seberapa kuat kita (memenuhi permintaan) gitu kan. Kalau kita bicara haji saja, sudah berapa gitu haji Indonesia itu," kata dia.
Sementara, jika gudeg nantinya belum menjadi menu katering resmi bagi jamaah haji dan umrah, menurut dia, pihak Arab Saudi siap memasarkan makanan khas Yogyakarta untuk publik di negara itu secara lebih luas.
"Kalau pun toh belum menjadi makanan resmi untuk haji ataupun umrah, dari Arab sendiri juga siap untuk memasarkan di retail-retail atau hotel mereka," ujar Syam.
Baca Juga: Hasil Akhir Laga 16 Besar Piala Eropa 2024: Swiss Menang 2-0 Paksa Italia Angkat Koper
Negara-negara di Timur Tengah seperti Arab Saudi, Asia Tenggara, serta Afrika memang menjadi sejumlah negara alternatif tujuan ekspor IKM DIY yang saat ini direkomendasikan Disperindag DIY. Hal itu seiring masih lesunya perekonomian Amerika Serikat dan Uni Eropa sebagai negara tujuan ekspor.***