2. Gunakan Oli Berkualitas
Saat melakukan pergantian oli, sangat disarankan untuk menggunakan oli yang tepat dan berkualitas. Biasanya pada buku manual penguna pabrikan menjelaskan rekomendasi oli yang tepat untuk digunakan.
Ingat, jangan berpatokan dengan harga yang lebih murah. Lebih baik gunakan selalu oli yang telah direkomendasikan oleh pabrikan sebagaimana yang tercantum dalam buku panduan.
Baca Juga: “Global Santri Fest 2024 Undang Para Santri Belajar ke Amerika Serikat
3. Atur Kerapatan Piston
Kondisi mesin cepat panas atau alami overheat juga bisa disebabkan karena posisi piston silinder yang terlalu rapat. Jelasnya hal itu akan membuat seker dan piston tidak bisa bergerak leluasa.
Posisi piston silinder yang terlalu rapat dipastikan akan menghambat saluran pelumasan oli. Sehingga itu berimbas pada suhu mesin jadi meningkat.
Tidak hanya itu posisi piston seperti itu juga dapat merusak blok mesin kalau terus dibiarkan. Atau tidak segera ditangani teknisi bengkel resmi untuk disetel kembali sesuai standar pabrik.
Baca Juga: Kenapa Shock Breaker Motor Matic Jadi Keras? Ini Jawaban Berikut Solusinya
4. Cek Kinerja Pendingin
Pada motor-motor modern kebanyakan sudah dilengkapi dengan kipas, berbeda dengan motor lama. Kipas memiliki fungsi sebagai pendingin mesin dan suhu air radiator. Kipas ini dilengkapi dengan fitur sensor yang dapat menangkap sinyal bahwa kondisi mesin sudah panas.
Untuk motor model lama umumnya belum dilengkapi kipas berikut komponen sensor yang dimiliki motor modern. Solusinya bisa memasang alat tersebut yang tujuannya adalah untuk membantu kinerja mesin motor agar tidak cepat panas atau alami overheat.
5. Cek Ketersediaan Cairan Pendingin
Cairan pendingin pada motor atau biasa disebut water coolant didistribusikan ke seluruh mesin guna menjaga suhu mesin motor pada saat digunakan.