Pemerintah Rencanakan Impor 2 Ton Beras Thailand, Antisipasi Produksi Dalam Negeri Kurang

- 20 Februari 2024, 09:14 WIB
 Ilustrasi beras yang ada di sejumlah pasar tradisional
Ilustrasi beras yang ada di sejumlah pasar tradisional /Tangkapan layar Facebook/


PORTAL MAJALENGKA - Mengantisipasi kemungkinan produksi beras dalam negeri tahun ini kurang, Pemerintah Indonesia sudah buat rencana impor beras dari Thailand sebesar 2 ton.

Rencana impor 2 Ton beras Thailand ini menurut Sekretaris Utama Bapanas Sarwo Edhy, bisa menjadi solusi pemerintah untuk menanggulangi harga beras yang tinggi atau bahkan lebih tinggi lagi.

"Ini bisa jadi (langkah) antisipasi melalui rakornas dan ratas, tentunya dengan persetujuan Presiden dan Menteri. Tahun lalu 2,8 juta ton, tahun ini rencananya 2 juta ton, tetapi kalau misalnya produksi dalam negeri cukup berarti impor itu tidak jadi," kata Sarwo dalam keterangan di Bandung, Minggu, 18 Februari 2024, dikutip Portal Majalengka dari Antara.

Baca Juga: Mendagri Dorong Pers Turut Kontrol Lakukan Pengawasan Penghitungan Suara Pemilu 2024 Lebih Transparan

Menyinggung harga beras di pasaran yang dalam beberapa waktu terakhir terus mengalami lonjakan, menurut Sarwo, berdasar penilaian Bapanas hal.Itu merupakan akibat dari tingginya ongkos produksi. Di samping dampak El Nino 2023, yang membuat waktu tanam mundur.

"Pertama, memang ongkos produksinya naik, di pupuknya naik, kemarin dampak dari El Nino kekeringan, kemudian air juga kurang, panennya itu berkurang, sehingga hasilnya berkurang, otomatis harga naik," ujar Sarwo dalam keterangannya.

Menurut Sarwo kenaikan harga beras saat ini murni dampak dari waktu tanam yang mundu akibat El Nino. Tidak ada kaitannya dengan waktu menjelang bulan Ramadhan.

Baca Juga: Pengendara Sepeda Motor Perlu Paham, Inilah Tips Pilih Jas Hujan yang Benar
.
"Enggak, karena memang waktu tanam kita mundur, sehingga waktu panen kita juga mundur. Itu sebagai konsekuensi itu dari adanya el nino," tegasnya.

Sarwo juga menambahkan bahwa di tengah harga beras yang tinggi saat ini, pihak Bapanas tidak melihat adanya potensi penimbunan beras. Kondisi masih terpantau aman dan dalam waktu dekat harga beras diharapkan bisa kembali normal .

"Sampai saat ini belum. Jadi masih berjalan normal, sehingga mudah-mudahan dalam waktu dekat ini bisa normal," tuturnya menambahkan.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x