PORTAL MAJALENGKA - Dampak pemanasan suhu muka air laut atau El Nino telah mengubah pola musim tanam, hal itu bisa berdampak pada produksi pangan nasional. Kendati demikian kondisi tersebut telah diantisipasi.
Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengatakan untuk awal tahun dan saat panen raya Maret-April 2024, produksi beras bakal aman terkendali karena telah dilakukan antisipasi dengan langkah percepatan musim tanam sejak Desember 2023.
Dikutip Portal Majalengka dari Antara, Amran yang ditemui di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa, 6 Februari 2024 menjelaskan bahwa pada bulan Desember tahun lalu sudah ada1,5 juta hektare yang melakukan penanaman.
Baca Juga: Bansos Beras 10 Kilogram Tetap Disalurkan 2024, Katanya Jaga Stabilitas Pangan
“Kemarin itu, Desember, alhamdulillah dapat (penanaman di) 1,5 juta hektare. Itu sudah di atas standard, artinya panen di April itu aman,” kata Amran
Amran memprediksi bahwa akan ada produksi minimal 3,5 juta ton dari upaya percepatan musim tanam yang telah dilakukan sejak Desember 2023. Berikutnya menurut Amran, penanaman kembali dilakukan di bulan Januari 2024 dengan target 1,7 juta hektare, Demikian juga di bulan Februari ini.
Pada intinya, tujuan.dari percepatan musim.tanam ini adalah untuk mengamankan stok pangan untuk 3 bulan ke depan, dan untuk mencapai itu, lanjut Amran, penanaman tidak boleh kurang atau dibawah 1 juta (hektare) per bulan.
”Intinya kita ingin aman pangan 3 bulan ke depan. Tidak boleh tanam di bawah 1 juta (hektare) per bulan," ujarnya.
Penegasan agar jangan sampai tanam di bawah 1 juta hektare per bulan, dikatakan Amran karena didasarkan pada pengalaman saat terjadi El Nino sebelumnya. Ternyata penanaman yang hanya dilakukan di lahan 500 ribu hektare tidak mencukupi kebutuhan nasional.