Network
PORTAL MAJALENGKA - Bisnis ekspor atau berkirim barang ke luar Negeri merupakan usaha yang sedang hits saat ini.
Sejatinya semua barang yang berada di Indonesia dapat diekspor ke luar Negeri asalkan mengerti prosedur pengiriman tersebut.
Terkait ekspor barang tidak harus berjumlah banyak seperti yang kita lihat di perusahaan-perusahaan besar.
Baca Juga: Komitmen Kenalkan ke Mancanegara, Wagub Sumbar Audy Joinaldy Siap Ekspor Rendang ke Luar Negeri
Dengan kuantiti barang yang sedikit, asalkan berkirim ke luar Negeri, maka dapat dikatakan ekspor.
Menurut Kobi Daud dalam buku Pintar Transaksi Ekspor (2016:2), ekspor adalah pengiriman barang ke luar daerah pabean Indonesia.
Sedangkan eksportir adalah pelaku usaha yang melakukan pengiriman barang ke luar daerah pabean Indonesia.
Baca Juga: Kampung Terkecil di Dunia Ada di Majalengka, Yuk Cari Tahu Informasinya di Sini
Pabean merupakan instansi yang mengurusi dan mengawasi bea masuk (impor) atau keluar (ekspor) di sebuah wilayah.
Kecanggihan teknologi saat ini memudahkan masyarakat untuk memasarkan barangnya ke luar daerah bahkan ke luar negeri atau ekspor.
Namun sebagian orang beranggapan bahwa aktifitas ekspor hanya bisa dilakukan oleh kalangan tertentu saja.
Hal tersebut tidak berlaku untuk zaman sekarang. Karena dengan kecanggihan teknologi, semua orang bisa berjumpa atau menawarkan barang secara bebas.
Namun bagaimana jika tak punya modal? Ada sebuah solusi bagi pejuang bisnis untuk dapat mengekspor barang tanpa modal.
Dalam dunia ekspor terdapat sebuah istilah yang disebut Trader. Yakni seorang yang menghubungkan antara pembeli dengan pemilik barang.
1. Trader adalah penghubung
Trader berfungsi sebagai seorang penghubung dan konsultan, atau bisa juga sebagai pembeli.
Artinya trader ini bertugas mencari barang kepada manufaktur untuk dijual kepada pihak yang membutuhkan di luar negeri.
Meski tak punya modal, trader dapat mencari link pembeli barang di berbagai media, baik website atau media sosial.
Baca Juga: WAJAH SEDIH FANS Argentina Asal Majalengka, Kalah dari Arab Saudi di Piala Dunia Qatar 2022
2. Trader Tawarkan Barang
Setelah mendapatkan sasaran pembeli, maka trader bertugas untuk menawarkan barang. Tentunya trader harus paham terlebih dahulu tentang barang yang ia tawarkan.
3. Diskusikan Sistem Pembayaran
Jika pembeli tertarik, maka tugas trader kemudian mendiskusikan sistem pembayaran dengan sistem Down Payment (DP) minimal 50 persen.
DP tersebut dapat digunakan trader untuk membeli barang ke manufaktur yang telah menyepakati adanya kerja sama jika mendapatkan pembeli.
Baca Juga: What is The LOTEK SEMANGGEN, Kuliner Khas Majalengka Nikmatnya Sangat Menggoda
Tak perlu khawatir jika Anda merupakan seorang pejuang rupiah yang tak memiliki modal apalagi legalitas seperti perusahaan.
Oleh karena itu sebaiknya untuk trader pemula melakukan kerja sama dengan manufaktur atau pabrik.
Karena manufaktur biasanya memproduksi barang secara massal dan tentunya memiliki legalitas.
Baca Juga: Ong Kim Swee Ucapkan Salam Perpisahan, Sinyal Saddil Ramdani ke Eropa semakin Kuat
4. Bekerja sama dengan Pihak Ekspedisi
Jika tahap tersebut telah selesai, maka langkah selanjutnya adalah mencari pihak ekspedisi.
Pihak ekspedisi bisa melalui jalur laut atau jalur udara yang datanya sudah banyak tersebar di media sosial.
Adapun jika Anda memiliki barang sendiri dan mendapatkan pesanan dari luar negeri, maka Anda pun dapat mengekspor barang tersebut tanpa harus ribet.
Baca Juga: Lowongan Kerja di Kabulaten/Kota Cirebon, Gaji Lumayan Besar, Buruan Daftar!
Asalkan barang yang Anda miliki merupakan barang yang legal dan dapat langsung dikirim dengan bantuan jasa pengiriman ke luar negeri namun dengan kuantiti sedikit.
Jika hal tersebut dilakukan dan berhasil, maka Anda secara otomatis telah disebut sebagai eksportir.
Itulah sekilas tentang trader. Mampu mengekspor barang walaupun tak memiliki modal.***
