Defisit Fiskal Melebar, G20 Ingatkan Utang Publik dan Swasta

- 23 November 2020, 15:54 WIB
Menteri Keungan (Menkeu) RI, Sri Mulyani Indrawati menyampaikan pesan G20 terkait utang swasta dan publik imbas dari kebijakan penanganan Covid-19.*
Menteri Keungan (Menkeu) RI, Sri Mulyani Indrawati menyampaikan pesan G20 terkait utang swasta dan publik imbas dari kebijakan penanganan Covid-19.* /Antara Foto/Puspa Perwitasari./

Hal tersebut ditunjukkan dengan penurunan pertumbuhan ekonomi dan juga dari sisi human capital.

“Oleh karena itu, semua negara melakukan berbagai tindakan kebijakan yang sifatnya luar biasa dan dalam hal ini tentu akan meningkatkan defisit dari fiskalnya,” ujar Sri Mulyani.

Baca Juga: Pulang dari AS, Luhut Bawa Oleh-oleh Pendanaan 750 Juta Dolar AS

Di dalam masa sulit ini, komitmen dari banyak negara untuk menggunakan instrumen fiskal dan moneternya semaksimal sangat dibutuhkan.

Penggunaan instrumen fiskal dan moneter dibutuhkan berbagai negara untuk melindungi masyarakat, melalui kebijakan jaring pengaman sosial.

Termasuk menciptakan banyak lapangan kerja untuk mengatasi dampak Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di masa pandemi.

Baca Juga: Sri Mulyani : Optimalkan Sisa APBN dan APBD Rp1.200 Triliun

“Untuk memulihkan ekonomi masing-masing negara dan kemudian menjadi pemulihan ekonomi global, juga perlu diperhatikan mengenai stabilitas sistem keuangan karena ini akan menjadi salah satu isu yang harus diperhatikan di dalam financing track,” ujarnya.

Dalam pertemuan G20, para pemimpin menyepakati kebijakan pemulihan ekonomi harus terus didukung.

Kebijakan kontra-siklus (countercyclical) baik pada aspek fiskal, moneter dan sistem keuangan perlu terus diterapkan hingga pemulihan ekonomi berjalan stabil.

Halaman:

Editor: Hanif Maulana

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah