Ekonomi RI Sudah Lewati Titik Terendah dan Kini Menanjak Pulih

6 November 2020, 18:00 WIB
Tenaga Ahli Utama Kedeputian III KSP BIdang Ekonomi dan Isu Strategis Dr. Edy Priyono. / ANTARA/

PORTAL MAJALENGKA - Kantor Staf Kepresidenan (KSP) menyatakan perekonomian Indonesia sudah melampaui titik terendah dan kini mulai beranjak pulih.

Hal itu disampaikan Tenaga Ahli Utama Kedeputian III KSP Edy Priyono di Jakarta, Kamis, menyikapi realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III 2020 yang sebesar minus 3,49 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Meski di kuartal III 2020 perekonomian masih negatif secara tahunan, namun kata Edy, jika dibandingkan secara kuartal ke kuartal ekonomi tumbuh 5,05 persen (quartal to quartal/qtq). Sedangkan secara kumulatif pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang kuartal I hingga III pada 2020 dibandingkan periode yang sama di 2019 terkontraksi 2,03 persen.

Baca Juga: Patimban City Disiapkan Jadi Sistem Pendukung Pelabuhan Patimban Subang

“Dengan demikian terjadi perbaikan ekonomi yang cukup signifikan dan ini bisa menjadi modal yang bagus untuk melangkah ke kuartal IV-2020,” ujar Edy seperti dikutip Portal Majalengka dari ANTARA.

Pertumbuhan ekonomi tahunan (yoy) di kuartal III 2020 dibandingkan kuartal II 2020 juga mengalami perbaikan karena level kontraksi mengecil. Pada kuartal II 2020, pertumbuhan ekonomi secara tahunan terkontraksi hingga minus 5,3 persen.

Saat ini, kata Edy, yang sangat penting adalah cara untuk memastikan kebijakan lanjutan dapat efektif untuk memulihkan ekonomi.

Baca Juga: Sebanyak 40 Kontainer Furnitur Rotan Cirebon di Ekspor

“Strategi pemerintah merancang sejumlah program dalam Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) adalah langkah yang tepat. Selain itu, pemerintah terus mendorong belanja pemerintah,” ujarnya.

Hal ini sesuai dengan kebijakan kontrasiklus (counter cyclical) untuk melawan perlambatan ekonomi. Artinya ketika perekonomian lesu, kata dia, belanja pemerintah menjadi dapat menjadi andalan untuk mendorong perekonomian agar dapat memutarbalikkan siklus perlambatan ekonomi.

Baca Juga: BLT BPJS Ketenagakerjaan Belum Cair Hingga Sekarang? Ini Kendalanya!

Edy mengatakan kebijakan untuk kontrasiklus harus terus dilakukan selama perekonomian belum sepenuhnya pulih. Di samping itu, lanjut dia, kelompok menengah-atas harus terus didorong untuk meningkatkan konsumsinya.

“Selama ini mereka diduga banyak menempatkan uangnya sebagai tabungan. Pemerintah perlu mendukung dengan menegakkan aturan tentang protokol kesehatan, karena kelompok menengah-atas hanya akan mau keluar dan berbelanja (secara fisik) jika merasa aman,” kata dia.

Sampai saat ini, ujarnya, pemerintah masih konsisten dengan penanganan dampak COVID-19 melalui berbagai aspek.

Baca Juga: Rusa Timor dan Kecombrang, Jadi Ikon Satwa dan Puspa Nasional 2020

Aspek pertama yakni kesehatan dengan mengendalikan penyebaran COVID-19, meningkatkan angka kesembuhan dan menekan angka kematian. Aspek kedua yakni perlindungan sosial dengan menjaga daya beli masyarakat, dan aspek ketiga yakni menjaga semaksimal mungkin perekonomian dan sektor keuangan agar dunia usaha tetap mampu untuk pulih.

Baca Juga: Tahun 2030 Diharapkan Sudah Tercapai Peningkatan Kualitas Air

Lebih Baik

Pada masa pandemi COVID-19 ini, kata Edy, pertumbuhan ekonomi Indonesia juga lebih baik dibanding beberapa negara lainnya.

Berdasarkan data BPS, memang ada negara yang pertumbuhan ekonominya di kuartal III-2020 lebih baik dibanding Indonesia seperti China (4,9 persen), Taiwan (3,3 persen), Vietnam (2,62 persen).

Korea Selatan dan Amerika Serikat juga sedikit lebih baik daripada Indonesia, meskipun pertumbuhan kedua negara itu pada kuartal III-2020 juga masih negatif yakni masing-masing minus 1,3 persen dan minus 2,9 persen.

Baca Juga: Warga Jabar Diminta Tertib Saat Jemput Habib Rizieq

Akan tetapi, beberapa negara lain mengalami kontraksi yang lebih buruk dibandingkan Indonesia pada kuartal III 2020, seperti Singapura (-7,0 persen) dan Meksiko (-8,58 persen).

“Kalau melihat perbandingan tersebut, pertumbuhan Indonesia cukup baik. Yang terpenting adalah, pertumbuhan kita di kuartal III-2020 lebih baik daripada kuartal II-2020, sehingga menunjukkan bahwa secara bertahap kita bergerak menuju pemulihan ekonomi,” ujarnya.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler